10.2 Family | Jay Sangah

32 6 0
                                    

Situation: ketika ceweknya ke rumah cowoknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Situation: ketika ceweknya ke rumah cowoknya






"Sangah ke sininya bareng Jay?"

"Iya, dong, Mi. Kalau nggak ba-"

"Ssht! Mami nanya ke Sangah bukan ke kamu."

Jay mengoceh tanpa suara setelah mendapat jawaban dan pelototan dari Maminya. Sangah sebenarnya mau tertawa tapi di depan orang tua pacarnya harus terlihat sopan dan menjaga tingkah laku.

"Iya, Tan. Tadi Jay jemput saya."

Mami Jay menoleh dengan lembut, "Baguslah. Soalnya biasanya Jay malas jemput ceweknya. Jadi, Tante bersyukur kalau kamu dijemput sama dia."

"Malas apanya, sih, Mi? Ema-"

"Makan Jay. Mau nambah nasinya? Lauknya? Sayurnya? Hikmahnya?"

Mami Jay menghembuskan nafasnya. Sudah pemandangan yang sangat biasa melihat suami dan anaknya itu bertengkar saat makan. Daripada menyuruh mereka berhenti, mending dirinya mengajak ngobrol pacar anak satu-satunya saja.

"Masakan Tante enak nggak, Sangah? Kemarin, Jay bilang ke Tante katanya mau bawa pacarnya ke rumah. Tante tanyain, makanan kesukaannya apa. Katanya kamu suka sama chicken teriyaki."

Sangah mengangguk antusias dengan senyuman, "Enak, Tan! Enak banget! Rasanya sama persis kayak punya Mama di rumah. Mama saya juga suka masakin chicken teriyaki."

"Syukurlah, kalau kamu suka. Ini pertama kali Tante buatin ini. Nanti, suruh Jay aja yang masak. Dia pintar masak, lho."

"Nah, gitu," Jay mengambil satu sendok makanannya dan menyuapnya. "Pamerin anaknya yang bagus-bagus. Aku belum selesai ngomong udah dipotong aja."

Kedua orang tua Jay dan Sangah tidak menanggapi perkataan Jay. Jay hanya bisa melihat ketiganya dengan lirikan sinis.

"Papi sama Mami mau balik ke toko. Kamu diam di rumah aja sama Sangah atau kalau mau pergi jalan-jalan juga boleh," ucap Mami sembari membereskan segala peralatan makan mereka.

Jay mendengus. "Kalau ngomongin yang bagus, nggak lebih dari setengah menit. Sekalinya ngomongin yang jelek, tujuh turunan harus tahu ceritanya."

Papi Jay menepuk pundak anak semata wayangnya. "Itulah kehidupan. Jangankan tujuh turunan, pacar kamu aja harus tahu sekarang."

Kedua perempuan itu tertawa atas perkataan yang diyakini sebatas candaan saja dari Papi Jay. Jay tersenyum menahan rasa sakit dipermalukan di depan pacarnya.

Jay, kalau ceweknya ketemu keluarganya, berasa jadi anak pungut. Maluuu terus bawaannya.





Papi (Jun) dan Mami (Tzuyu) Jay

Papi (Jun) dan Mami (Tzuyu) Jay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Republik Cinta S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang