2.1 Game | Heeseung Soojin

81 10 0
                                    

Situation: ketika game membuat perkara di antara mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Situation: ketika game membuat perkara di antara mereka






"Heeseuuuung!"

Heeseung menoleh pada pintu kamarnya. Dia melepaskan headphone dari telinganya dan berjalan ke arah Soojin. Perempuan mungil itu membawa dua plastik besar berwarna putih.

"Hei, kok tiba-tiba ke sini?"

"Tadi sebenernya mau kirimin kamu makanan. Cuma disuruh Mama kamu buat masuk aja."

"Makanan? Kamu buat apa, sayang?"

Soojin menoleh pada Heeseung dengan tidak santai, matanya memicing. "Tumben banget manggil sayang? Hal aneh apa yang kamu buat hari ini?" Tanya Soojin sambil berkacak pinggang.

Heeseung tertawa dan mengusap kepala Soojin, "Nggak adaaa. Aku cuma mau manggil kamu gitu. Nggak boleh?"

"Boleh, sih. Tapi aneh. Tadi kamu habis ngapain?"

"Main game."

"Ohh." Soojin mengangguk-angguk. "Mau makan dulu nggak? Kata Mama kamu, kamu belum makan siang. Aku bawain donkatsu buatan Mama."

"Satu stage lagi boleh nggak?" Tanya Heeseung takut-takut.

"Janji cuma satu stage, yaa." Heeseung mengangguk sangat antusias mendengar persetujuan tidak langsung dari pacarnya.

Soojin memilih untuk turun ke bawah sambil membawa kembali dua kantung plastik miliknya. Sambil menunggu, Soojin bermain handphone. Tanpa sadar bahwa waktu sudah berjalan selama satu jam kemudian.

"Heeseung! Satu stage atau satu jam tadi janjinyaaa?!"

Teriakan Soojin berhasil membuat Heeseung turun ke lantai satu terbirit-birit, untung tidak sampai jatuh. Sampai di hadapan Soojin, Heeseung memegang kedua lengan Soojin dengan muka terkejutnya lalu menampilkan cengirannya.

"Satu stage janjinya. Udah selesai, kok."

"Donkatsunya udah dingin tahuuuu. Nggak enak kalau udah dingin. Tahu gitu aku mampir ke rumah kamunya jam segini aja."

"Nggak, nggak. Salah aku. Kamu udah bener datang tadi. Aku udah laper banget, mau temenin aku makan nggak?"

Soojin yang masih meredakan emosinya hanya bisa mengangguk lemah. Heeseung yang semakin tidak enak hati hanya bisa merangkul badan mungil Soojin. "Maafin aku, yaaaa?"

"Iyaaaa. Kita makan dulu."

Heeseung, kalau dia main game, beneran harus dikasih alarm soalnya lupa waktu.

Republik Cinta S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang