ENHYPEN | GIRLS
Akhirnya yang cowok berhasil naklukin hati yang cewek
Note: ada baiknya baca yang S1 dulu biar tahu gimana susahnya anak-enak enha ngejar mbak crushnya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Situation: ketika ceweknya pakai baju cowoknya
"Lihat, gue pakai jaket punya siapa?"
"Nggak tahu. Punya siapa?"
"Punya lo. Masa lo nggak ngenalin?"
Ni-ki memutuskan untuk duduk di kursi sebelah Zoa setelah menaruh tasnya. Kedua matanya memicing. Hidungnya mulai mengendus-endus aroma yang pasti akan menempel pada jaket itu.
"Oh, iya. Wanginya wangi gue."
"Wangi parfum atau wangi detergen?"
"Wangi keringat."
"IDIH?!"
Jujur, Zoa ingin sekali melepaskan jaket itu dari tubuhnya. Tangannya sudah ancang-ancang untuk melepaskan dan mengembalikan jaket kulit hitam itu kepada pemiliknya. Namun, Ni-ki lebih cepat menahan kedua tangan Zoa.
"Eit! Nggak boleh dilepas. Tadi kelihatan excited banget waktu nanya itu punya siapa. Pakai sampai pulang."
"Keringat lo bau."
"Bau-bau kekayaan."
"Amin. Tapi sama aja! Keringat habis main basket, keringat tidur di kelas, keringat nongki di warteg nyatu semua di jaket ini."
"Lo tahu aja, deh. Perhatian banget sama gue," Ni-ki mencolek dagu Zoa. Zoa langsung mengusap-usap dagunya tanda nggak mau dicolek dan geli.
"Lo minta diperhatiin, sih."
Ni-ki menutup mukanya. Kalimat itu kalimat tergila yang pernah Ni-ki dengar dari mulut Zoa. "Gue nggak bermaksud, ya. Gue gini adanya. Maaf kalau tersinggung."
"Minta maaf dulu di atas materai."
"Nggak punya materai, Kakak. Oh, iya. Habis lo pakai, lo cuci ya."
Zoa mengangguk dengan malas, "Iya, santai. Nanti di rumah, gue cuciin sampai warnanya berubah jadi putih."
"Buset!" Ni-ki mengambil handphonenya dan mengirimkan sesuatu pada Zoa. "Itu nomor laundry langganan gue. Harus di situ, soalnya wanginya enak. Makasih, ayang."
