1.7 Red Day | Ni-ki Zoa

70 9 0
                                    

Situation: ketika ceweknya sakit karena kedatangan tamu tak diundang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Situation: ketika ceweknya sakit karena kedatangan tamu tak diundang






Ni-ki dengan segala jurusnya sudah ada di dalam kelas setelah berlari-lari seperti orang kesetanan dari taman belakang sekolahnya untuk menjemput si Meng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ni-ki dengan segala jurusnya sudah ada di dalam kelas setelah berlari-lari seperti orang kesetanan dari taman belakang sekolahnya untuk menjemput si Meng. Dia mencari sosok perempuan tinggi yang suka ngajak dia berantem. Setelah menemukannya, dia ikut duduk di sebelahnya.

"Zo, jangan ngambek, dong. Mau apa?"

Zoa melahap makanannya dengan sangat rakus lalu melirik Ni-ki. "Punya uang?"

"Nggak semuanya dibeli sama uang, Zo. Tapi gue bisa ngutang atau minjem uang lo dulu."

"Pantes aja uang kas nunggak."

Ni-ki cengengesan, "Itu mah rahasia umum, sih."

Zoa memilih untuk tidak menjawab dan memakan bekalnya dengan cemberut. Dia benar-benar kesal hari ini, kenapa datang bulannya harus waktu sebelum pelajaran olahraga? Sementara Zoa bergelut dengan pikirannya, Ni-ki di sampingnya sedang bermain bersama si Meng. Kedua kaki kucing itu ditaruh di atas rok Zoa, mengelus rok Zoa.

Zoa jadi kedistract sama perlakuan kucing dan pacarnya itu.

"Punya gue."

"Apanya?"

"Punya gue," Zoa menutup bekalnya dan mengambil kucing itu dari Ni-ki. Perempuan itu mengangkat kucing kecil itu, "Ni-ki punya aku. Jangan kamu ambil, cing. Awas aja kalau diambil."

"Cemburu sama kucing?"

Ni-ki tertawa karena semburat pink yang muncul tiba-tiba di kedua pipi Zoa. Jangan lupakan pipi Zoa yang menggembung karena makanannya belum selesai ditelan.

"Menggg, kamu tahu nggak? Babu kamu ini ngambek. Sensian gara-gara datang bulan. Padahal aku nggak salah apa-apa tapi tetap dimarahin. Aku harus apa, Meng?" Jelas Ni-ki sambil mengelus-elus kepala kucingnya.

"Curhat kok kedengeran?"

"Biarin. Biar lo dengar."

"Merusak mood gue. Segala manggil gue babu lagi. Kita berdua itu babunya si Meng. Mau gue marahin lagi?"

Ni-ki berteriak di dalam kelas. Zoa saja sampai terkejut. Ni-ki menoleh pada Zoa, bibirnya sudah mirip bebek. "Nggak apa-apa, lah. Marahin aja. Gue juga udah lelah. Nggak jago ngurusin cewek yang lagi red day."

"Salah emang gue pacaran sama lo."

Ni-ki, kalau ceweknya lagi red day, pasrahan banget. Didiemin, dimarahin, disensiin, ya udah lah terima aja.

Republik Cinta S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang