Situation: ketika ceweknya warnain rambutnya
Zoa yang sedang meneguk teh manisnya hanya bisa membalas tatapan Ni-ki lewat sorot matanya.
"Kicep napa, Nik? Ngeri gue lihatnya kalau lo nggak ngedip."
"Cewek, pacaran, yuk?"
Senyum Zoa yang sudah terukir mendadak menghilang karena kena catcalling dari laki-laki yang sudah menjadi pacarnya. Tidak jelas memang.
"Udah! Udah pacaran, Nik. Astagaaaaaa, lo kenapa, sih?"
Tidak mendapatkan jawaban, Zoa memutuskan untuk mengambil garpu yang hanya dimainkan oleh Ni-ki. Garpu itu ditusukkannya ke siomay milik Ni-ki yang belum habis. Perempuan itu menyodorkan siomay pada Ni-ki dengan telaten.
"Mending lo habisin siomaynya karena gue masih mau nyari makanan di stand lain. Oke?"
Ni-ki mengangguk sambil mengunyah siomaynya. "Jujur, gue masih pangling sama lo, jir. Ada motif apa sampai lo ngecat rambut merah benderang kayak gitu?"
"Nggak ada, sih. Mau aja. Lagian udah libur sekolah juga."
"Gampang amat jawabnya. Lo nggak mau tanggung jawab?"
Zoa melipat kedua tangannya di depan dadanya, "Tanggung jawab apa lagi?"
Ni-ki menempatkan tangan kanannya di jantungnya. "Ini detak jantung gue cepat banget, Zo. Kalau ada speaker, pasti kedengeran."
"Nggak pakai juga kedengeran."
Ni-ki berusaha untuk mencerna perkataan Zoa tadi. Sudah paham, Ni-ki memukul meja.
"Serius? Kedengeran? Duh, gimana, dong? Jantung diam dulu!"
"Nggak kedengeran, lah. Terlinga gue cuma kuat dengar berapa hertz, ya. Lagian kalau jantung lo diam, lo..." Zoa mengisyaratkan kata meninggal dengan tangannya yang seperti memotong lehernya. "Ketahuan bohongnyaaaaaa."
Ni-ki menahan senyumnya. "Gue serius, Zo. Waktu gue jemput lo tadi, tangan gue gatal mau ngelepas rambut lo. Gue kira wig, ternyata bukan. Ini benar-benar kayak lihat malaikat jatuh dari kayagan terus duduk nemenin gue makan siomay."
"Iya, lanjutin aja terus khayalannya sampai kejadian beneran."
"Ini udah kejadian," Ni-ki menerima suapan dari Zoa. "Gue berharap biar liburnya dipanjangin."
"Kenapa?"
"Biar bisa lihat Zoa rambut merah kayak cherry. Lo masuk sekolah, merah gini aja. Gimana?"
Ni-ki, kalau ceweknya ngecat rambutnya, awalnya sih mau nyopotin rambutnya. Emang nggak bisa lembut anaknya. Akhir-akhirnya juga ngerayu biar nggak cat rambut balik hitam lagi.
Zoa, yang ngecat rambutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Republik Cinta S2
FanficENHYPEN | GIRLS Akhirnya yang cowok berhasil naklukin hati yang cewek Note: ada baiknya baca yang S1 dulu biar tahu gimana susahnya anak-enak enha ngejar mbak crushnya