Situation: ketika ceweknya ke rumah cowoknya
"Nik, udah mainnyaaaaa? Keluar, yuk. Cari makan. Lapaaaaar," keluh Zoa.
Perempuan itu sudah didiamkan pacarnya karena terlalu asyik dengan permainan di komputernya. Zoa yang tadinya berniat untuk mencari makan pun sudah malas beranjak dari kasur milik pacarnya.
Ni-ki melepaskan headphonenya dan menoleh pada Zoa, "Mau mak- Astaga, kasur gue, Zo! Jangan lo berantakin jugaaaaa! Butuh satu abad buat rapiinnya."
Zoa yang sedang bergelung selimut layaknya kepompong membalas Ni-ki, "Satu abad apanya. Lima menit juga beres. Pemalasan."
"Keluar lo dari selimutnya. Kebekep itu," Ni-ki berniat untuk melepaskan gulungan selimut itu dari tubuh Zoa. Namun, Zoa menggeleng.
"Cari makan."
"Iya, cari makan. Tapi lo nggak mau cari makan pakai selimut, kan?"
Perdebatan mereka terhenti ketika ketukan pintu terdengar. Ni-ki membukakan pintu dan terlihat Mama Ni-Ki dengan setelan jas kantornya.
"Eh, Mama. Tumben udah pulang jam segini."
Mama Ni-ki tersenyum, "Mama mampir sebentar. Ada berkas yang ketinggalan. Ada pacar kamu?"
"Ada, Ma. Tuh, lagi ngegulung diri. Cosplay jadi telur gulung dia," Ni-ki menunjuk Zoa dengan dagunya.
Zoa yang dibicarakan langsung berdiri tegak meski badannya susah untuk diajak kerja sama. "Siang, Tante. Maaf masuk kamar Ni-ki tanpa seiizin Tante."
Mama Ni-ki mendekati Zoa dan mengusak rambut pacar anaknya itu. "Nggak apa-apa. Kamu udah Tante anggep kayak anak sendiri. Anggep aja rumah sendiri. Mau makan pun ambil aja."
"Hehe..." Zoa terkekeh malu. Apakah ketika dia berteriak cari makan, Mama pacarnya itu sudah ada di dalam rumah?
Mama Ni-ki menoleh pada anak laki-laki tunggalnya itu. "Di bawah ada ayam goreng, tuh. Papa baru pesan online. Dimakan, ya."
"Tuh, Zo. Ayam goreng. Nggak mau makan? Katanya lapar." Ni-ki memanas-manasi Zoa.
Zoa sudah mengepalkan tangannya. "Lo diam, ya. Kita lagi di depan Mama lo, omongin gue yang baik-baik bisa nggak, sih?"
"Apa hal baik yang telah lo lakukan?"
Zoa pasrah. Cap dirinya sebagai pacar anaknya itu pasti akan lepas mulai detik ini. Detik dimana sebuah bantal melayang pada Ni-ki. Mama Ni-ki hanya tertawa melihat mereka berdua.
Ni-ki, kalau ceweknya ketemu keluarganya, emang nggak bisa mempromosikan ceweknya dengan baik dan benar.
Papa (Hyunjin) dan Mama (Yeji) Ni-ki
KAMU SEDANG MEMBACA
Republik Cinta S2
FanfictionENHYPEN | GIRLS Akhirnya yang cowok berhasil naklukin hati yang cewek Note: ada baiknya baca yang S1 dulu biar tahu gimana susahnya anak-enak enha ngejar mbak crushnya