3

10.1K 935 135
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Jangan lupa Vote dan komen

💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮

Satu tahun kemudian

"Sial! Sialan! Sialan! Bisa-bisanya kami ketahuan. Berengsek! Aku harus segera pergi dari sini sebelum mereka menemukanku." Pria bertubuh gempal sedang panik memasukkan barang-barangnya kedalam tas besar di tangannya. Pria itu terlihat begitu ketakutan dan gemetaran seolah dikejar oleh sesuatu.

Brak! Pintu ruangan terbuka, Pria bertubuh gempal itu terbelalak shock mendapati sebuah pistol  mengarah padanya.

Sosok berjubah hitam dengan topeng bewarna emas menutupi wajahnya memasuki ruangan dengan senapan terarah padanya. 

"Si--siapa kau!" Pria bertubuh gempal itu mundur perlahan, lalu dengan cepat pria itu mengambil pistol kecil yang ada dibawah meja kerja milik pria itu, belum sempat pria bertubuh gempal itu melancarkan serangan, sosok berjubah tadi lebih dulu menembak tangan si pria gempal.

Raungan kesakitan terdengar begitu peluru menancap di lengan Si Pria gempal. Sosok berjubah hitam pun melangkah mendekati Si Pria gempal yang jatuh terduduk menahan sakit dilengannya.

Kembali Pistol jenis Flintlock Simon Bolivar mengarah bahkan menempel di kepala Si pria gempal.

"To--tolong ampuni nya--nyawa Sa-saya. A--akan Saya bayar be-berapapun yang anda mau. Le-lepaskan saya," pria bertubuh gempal itu berjongkok dengan wajah memelas menatap sosok bertopeng emas di depannya.

Tidak ada jawaban dari sosok bertopeng emas yang terdengar hanyalah suara pistol ditembakkan dan tubuh pria gempal tadi luruh ke lantai dengan kepala mengeluarkan darah.

"Kau membunuhnya?" Suara dibelakang sosok yang baru saja menembak tadi menyahut.

"Yaaahh..  Baru saja Aku ingin bersenang-senang. Kau menganggu kesenanganku LV." Sosok lain dengan jubah berwarna hitam dan topeng emas memasuki ruangan, menunduk dan memeriksa mayat tubuh pria gempal.

LV, nama yang dipanggil oleh sosok bertopeng emas lain hanya mengedikkan bahu saja.

"Dia memohon dibebaskan maka Aku hanya bantu mempermudah." LV berujar datar.

"Ck.. Membebaskan yang pria ini maksud adalah kau melepaskannya hidup-hidup bukan membunuhnya."

"Sama saja menurutku. Justru itu lebih bagus, Ia terbebas dari penderitaan dunia dan segera reuni di neraka."

LV lalu melangkah menuju lemari dalam ruangan. Ia membuka lemari-lemari tersebut untuk menemukan dokumen yang menjadi misinya.

"Cih setidaknya jangan beri kemudahan pada kematiannya, bersenang-senang sedikit itu lebih baik."

Virea - TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang