36

5.6K 673 445
                                    

Happy 100K views

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy 100K views.. Terimakasih untuk pembaca lama dan pembaca baru yang sudah membaca cerita ini...

Jangan lupa klik bintang pojok kiri. Itu harga atas upaya penulis. Ga makan biaya kok hehe.

Part depan akan ada adegan 21 +++ seperti biasa author akan upload di Karyakarya ya...

Nah bagi yang mau early access khusus part depan bisa langsung cus ke KaryaKarsa aja sudah tersedia part berikutnya..

Virea 37 - Private Chapter

Sedangkan untuk update di wattpad nanti di hari minggu upnya yah..

See u next part...

Ramein vote dan komennya 🌟🌟🌟☺
chapter ini panjang lohh 2.500 words jadi jangan lupa ramein komentar ☺

🌸🌸🌸🌸

Tiba di dapur Virea melihat X yang sedang memasak. Rasa harum masakan menggoda selera Virea. Perempuan itu meletakkan bingkisan dari Biara ke atas meja lalu berjalan mendekat dan berdiri di sebelah X.

"Kau sedang memasak apa?" Tanya Virea melirik ke arah kompor.

Secara naluri Virea mendekatkan wajahnya saat harum masakan begitu menggoda indra penciumannya. Sebuah tangan mendorong pelan kepala Virea menjauhi kompor.

"Apa yang kau lakukan? Menjauh...ini belum matang." X menghalangi pandangan Virea dengan tubuhnya.

Virea berdecak sebal, "Pelit sekali. Aku hanya ingin melihat."

"Kau tidak hanya melihat tapi juga  mencomot. Sebaiknya kau menjauh atau Aku tidak akan berbagi denganmu." Virea lantas mundur mendengar ancaman X.

Tentu dia ingin jatah masakan X, ini sudah siang dan Ia belum makan dan masakan X sangat--sangat membuatnya merasa lapar. Virea mengalah dan memilih berdiri dibelakang X membuatnya bisa leluasa memandangi pria itu yang sedang memasak.

Rasanya Dejavu, Ia pernah melihat situasi yang sama seperti saat ini.

Bedanya saat itu mereka berada di penginapan sedang menjalani misi dan bukan di markas rumah seperti sekarang. Dari posisi belakang ini Virea bisa melihat bagaimana cekatannya X dalam memasak. Pria itu terlihat berkarisma walaupun sedang memasak.

Punggung tegap pria itu mengingatkan Virea akan malam kala itu. Wajahnya memerah saat ingatannya memutar ulang adegan panas mereka.

Sial bisa-bisanya Ia mengingat hal kotor. Dasar mesum. 

Virea menggelengkan kepalanya berusaha mengusir bayangan X. Perempuan itu berusaha mengalihkan perhatian ke hal lain.

"Bisa tolong ambilkan penyedap?"
Virea tergagap mendengar suara X.

Virea - TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang