Jangan lupa vote dan komen.. Itu gamakan biaya kok 🌟🌟🌟
🌸🌸🌸
Virea melihat Jordan bersama Jack berdiri tidak jauh dari tempatnya berdiri. Kedua orang tersebut sedang melangkah mengarah ke Virea.
"Permisi Nona, Anda menghalangi pintu." Suara Jack terdengar berkata.
"Oh.. Maaf." Virea segera menyingkir lalu berjalan tegap melewati Jordan dan Jack.
"Tunggu Nona!" Jordan memanggil Virea membuat perempuan itu berhenti melangkah.
"Apa Saya melakukan kesalahan? Tatapan anda membuat Saya tidak nyaman seolah saya telah melakukan kesalahan. Jika itu benar, maka Saya memohon maaf," ujar Jordan lemah lembut. Pria itu menunduk sedikit dan tersenyum.
Virea tidak menjawab, matanya menatap datar Jordan yang berdiri di depannya, mungkin orang lain akan melihat jika raut wajah Virea saat ini hanya menampilkan raut datar tapi tidak ada yang tahu dibalik raut datar itu menyimpan kebencian besar. Virea berusaha menahan diri untuk tidak mengambil pistol Jordan lalu menembakkan kepala pria itu.
"Mungkin sebagai permintaan maaf saya akan mentraktir anda makan," tawar Jordan sopan.
Lebih baik aku mati dari pada makan bersamamu! Membayangkan satu meja denganmu saja aku tidak sudi!
Baru saja Virea ingin menolak, suara seseorang yang dikenalinya membuat lamunan Virea buyar.
"Kau disini rupanya, sayang."
X, pria yang tidak pernah Virea bayangkan--dalam mimpi sekalipun-- hadir disini dan memanggilnya dengan sebutan sayang? Ekspresi Virea saat ini sangat shock.
Bahkan ketika X melingkarkan tangannya ke pinggang Virea, perempuan itu masih saja shock.
"Temanmu?" Tanya X.
Virea segera saja menyadarkan diri dan mengikuti permainan X.
"Bukan. Aku juga tidak mengenalinya. Maaf Tuan sepertinya Anda salah paham. Saya bukan memandang tajam anda tapi suami saya yang kebetulan berada dibelakang Anda," ujar Virea.
Tentu saja itu bohong, Virea bahkan tidak menyadari kehadiran X sebelumnya, tapi itu tidak jadi masalah, Virea bisa memanfaatkan situasi dan membuat malu Jordan. Ditambah tingkah Jordan yang sok sopan dan berlaku lembut membuat Virea muak.
Benar saja, Virea bisa melihat rona merah tapi bukan rona malu pada wajah Jordan. Sepertinya pria itu tersinggung.
"Oh begitu. Tidak masalah. Saya juga memohon maaf. Saya Kapten Jordan," ujar Jordan.
"X dan ini istri saya. Kalau begitu kami pergi dulu."
Virea tidak tahu harus berterimakasih atau tidak dengan sikap dingin X. Apalagi respon X yang dingin seolah menampar Jordan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virea - TAMAT
FantasyVinera, Kapten militer Kerajaan Soutnard mati dibunuh oleh orang terdekatnya hanya karena jabatan. Bukannya mati dan pergi ke alam baka, Vinera justru hidup kembali ditubuh orang lain. Dunia yang sama... Kerajaan berbeda. Jati diri yang baru.. Vin...