Happy reading.
Boleh kali komen dan votenya 😆😆
****
"Aku selalu penasaran. Di ibukota setiap tanggal ini maka para wanita akan merasa senang akan suatu hal. Saat kucari tahu ternyata hari ini adalah hari kasih sayang dimana setiap pasangan menunjukkan kasih sayangnya kepada yang terkasihi tidak harus pasangan bisa juga keluarga."
"Virea karena kita tidak memiliki pasangan jadi coklat ini ku berikan padamu. Kau teman behargaku. Nanti jika kita memiliki pasangan aku harap kita bisa merayakannya."
Perkataan itu selalu terngiang dikepala Virea. Perkataan masa lalu oleh Yura saat hari kasih sayang itu tiba. Kini hari kasih sayang itu jatuh pada hari ini.
"Mamamama." Virea menoleh dan menemukan putranya sedang berceloteh dengan tangan masuk ke mulut.
"Apa sayang?" Virea mengambil Igrius, putra pertamanya yang baru berusia 6 bulan. Putranya ini sangat pintar.
Virea mengajak bicara putranya. Celotehan khas bayi terdengar seolah putranya itu sedang menyambung perkataan Virea.
"Yang Mulia Ratu. Air hangat untuk pangeran sudah siap." Virea mengangguk saat pelayan pribadinya memberitahu Virea. Perempuan itu lantas membawa Putranya untuk dimandikan.
"Yang Mulia Ratu apa anda butuh bantuan? Atau biarkan saya yang memandikan pangeran?" Virea menggeleng. Selama ini Virea selalu turun tangan terkait putranya kecuali ada hal mendesak yang membuat Virea harus meminta tolong pada Pelayan khusus yang dicari X untuk putranya.
"Mamamamama." Putra Virea menatap Virea sembari berceloteh saat Virea memandikannya. Virea tersenyum sesekali menyahuti celotehan sang putra. Tidak butuh lama untuk memandikan Igrius. Virea segera mendadani sang Putra.
"Hem... Wanginya!" Igrius tertawa mendengar perkataan sang Ibu. Tangan mungil itu bergerak menyusuri wajah sang ibu disertai celotehan khas bayi.
Virea sendiri membiarkan tangan sang putra menyentuh wajahnya. Setiap kali selesai memandikan Igrius, maka bayi itu pasti menyentuh wajah Virea seolah-olah mengucapkan terimakasih.
Virea mengecup pelan wajah sang putra dan membawanya keluar kamar. Tujuan Virea adalah taman bunga sekalian menjemur putranya itu.
"Apa X sudah kembali?" Tanya Virea pada pelayan yang menemaninya.
"Menjawab Yang Mulia. Belum Yang Mulia. Sepertinya Yang Mulia Raja akan tiba nanti malam itu informasi yang saya terima dari Jendral Lun." Virea mengangguk mendengar penjelasan pelayan itu.
Bicara soal Jendral Lun. Pria itu adalah tangan kanan X. Pria itu direkomendasikan oleh Tuan Nicholas yang memang mengenal Jendral Lun sejak kecil dan meminta X untuk mengangkat Jendral Lun sebagai pengawal X. Tahun berjalan, Jendral Lun menunjukan kesetiaan dan kemampuannya hingga mendapat promosi menjadi Jendral. Salah satu tangan X.
Virea tiba di taman kota. Perempuan itu berdiri menghirup wangi bunga yang bermekaran sembari menjemur sang putra.
Virea jelas mendengar beberapa pelayan yang melihat sang putra tidak tahan memuji putranya. Virea akui untuk ukuran masih bayi putranya sangat terkenal. Paras yang rupawan ditandai dengan sepasang bola mata mirip X dan garis wajah duplikat X versi mini tentu menjadi idola para pelayan wanita maupun pria.
Virea sendiri tidak kebagian apapun. Rasanya Virea hanya sebagai wadah penampung selama 9 bulan. Ia sempat merajuk dan memandang kesal X.
"Kalau kau marah kita bisa membuat versi dirimu bagaimana?" Virea menahan diri untuk tidak mencekik X saat mendengar kalimat X padahal Ia baru saja melahirkan beberapa jam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virea - TAMAT
FantasyVinera, Kapten militer Kerajaan Soutnard mati dibunuh oleh orang terdekatnya hanya karena jabatan. Bukannya mati dan pergi ke alam baka, Vinera justru hidup kembali ditubuh orang lain. Dunia yang sama... Kerajaan berbeda. Jati diri yang baru.. Vin...