40

5.2K 713 446
                                    

Terimakasih untuk 400 Vote dan komen di chapter sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih untuk 400 Vote dan komen di chapter sebelumnya..

 Ayoo yang silent readers boleh kali votenya... Ga makan biaya kok hehe..

Jangan lupa follow biar tidak ketinggalan info..

****

Virea mengerjap. Kedua matanya terbuka dan menyesuaikan dengan keadaan sekitar.

Ini kamarnya? Virea ingat saat dirinya bersama Biara lalu penyerangan itu terjadi. Virea sontak bangun dan mengaduh sakit. Virea melirik lengannya yang diperban. Ia baru menyadari jika Ia telah diobati.

Seolah sadar akan sesuatu perempuan itu menoleh panik menatap kesekelilingnya berusaha mencari pakaiannya semalam. Saat menemukan pakaian itu ada di sofa dekat ranjang Virea lantas memeriksa pakaiannya dan menghela nafas begitu dokumen yang Ia cari masih ada.

Perempuan itu tidak sengaja melirik cermin yang ada dikamarnya dan keningnya berkerut melihat penampilan dirinya yang jauh dari kata baik.

Dengan memakai kaos lengan pendek Virea bisa melihat wajah dan tubuhnya penuh luka gores dan lebam besar dibagian matanya. Tentu saja terkena ledakan bukanlah sesuatu yang bagus. Masih untung Ia bisa selamat.

Virea melangkah keluar kamar dan menemukan semua rekannya terlihat sedang berkumpul di ruang tamu membahas sesuatu. Menyadari kehadiran Virea sontak semuanya menatap Virea.

"Kau sudah sadar?" Huan yang pertama kali menyadari kehadiran Virea dan berbicara.

Virea mengangguk kemudian memilih duduk disebelah X.

"Kau benar-benar berantakan... Maksudku em..." San terlihat kebingungan memilih kata yang tepat untuk keadaan Virea.

"Babak belur?" Ujar Virea.

"Ya itu. Babak belur," ujar San melihat kondisi Virea yang penuh luka gores dan perban. Tapi yang parah selain lengan Virea yang diperban ada lebam membiru di dekat mata wanita itu.

Virea hanya mengangguk lalu menatap serius rekan-rekannya. Ia rasa Ia harus memberitahu mereka semua.

"Ada hal yang harus aku katakan. Tapi sebelum itu X.. Aku ingin bertanya padamu. Sebenarnya apa tujuan dari misi kita mencari dokumen rahasia yang pernah kau katakan?" Tanya Virea serius. Ia harus membahas saat ini juga.

"Itu perintah dari Master No. Beliau ingin kita mencari sebuah dokumen yang ada di istana Soutnard. Beliau tidak bilang secara detail isi dokumen tapi Master No ingin kita mendapatkannya lalu memberikan pada Master No. Kemungkinan dokumen itu menyangkut tentang kerajaan Soutnard," jelas X datar.

Virea mengamati X, raut wajahnya pria itu begitu tenang.

"Lebih tepatnya dokumen yang kita cari adalah dokumen perjanjian antara beberapa orang penting Soutnard dan Neonard," ujar Virea.

Virea - TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang