17

5.7K 564 35
                                    

Jangan lupa vote dan komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komen.. Itu gamakan biaya kok 🌟🌟🌟

Jangan lupa Follow biar ga ketinggalan berita ya.

🌸🌸🌸

 
Seorang perempuan yang terbaring di atas ranjang mulai menunjukkan tanda akan bangun, kelopak mata si perempuan mengerjap pelan kemudian mulai terbuka.

Virea --sosok yang terbaring itu-- menyipitkan mata saat sinar matahari terasa menyilaukan matanya. Pandangan matanya terasa kabur setelah mencoba fokus akhirnya Virea bisa melihat dengan jelas.

Virea melirik sekitarnya dan menyadari jika Ia berada di tempat perawatan. Hal ini dibuktikan dengan bau obat-obatan khas ruangan medis.

"Kau sudah sadar?" Virea menoleh dan menemukan Huan sedang duduk di dekat sofa dalam ruangan.

Mata Virea mengerjap bingung. Mungkin Virea berpikir sedang dalam ilusi. Bagaimana bisa Huan berada disini?

Ceklek pintu ruangan terbuka menampilkan tidak hanya satu orang tapi tiga orang. Gerrad, San dan X.

Oke... Kini Virea benar-benar bingung. Bagaimana bisa Huan dan San berada di sini. Terlebih bukankah X baru saja pergi tadi subuh ke ibukota? Kenapa pria itu sudah ada di sini?

"Woah... Akhirnya kau sadar juga. Apa kau tahu kau sudah tidak sadarkan diri selama 2 hari? Luka tembakan di dadamu sangat dalam hingga kau kekurangan banyak darah untung saja X memiliki golongan darah yang sama denganmu LV," ujar San.

"Hentikan San." X memberi peringatan pada San melalui pandangan matanya. San pun mengangkat kedua tangan lalu berjalan mendekati ranjang dan mengambil buah yang ada di meja sebelah ranjang Virea.

Dua hari? Batin perempuan itu kaget.

"Oi... Itu buah-buahan milik LV kenapa malah kau yang makan?"

Huan berjalan mendekati San dan mengambil buah yang hampir digigit oleh pria itu. San mendengus tidak terima, Ia sedang kelaparan dan Huan malah mengambil makanannya. Pria itu lantas mengambil buah yang lain dan langsung mengigit buah tersebut membuat Huan melotot kesal.

"Hentikan kalian berdua. Kalian tidak melihat LV baru sadar dan sudah dibuat pusing dengan tingkah kalian!" Ucapan ketus dari Gerrad membuat Huan dan San pun bungkam.

Virea memperhatikan ke empat pria yang adalah rekannya. Mereka tampak begitu santai dan bahkan tidak memakai topeng.

Seolah tersadar Virea meraba wajahnya dan menyadari jika Ia juga tidak memakai topeng. Virea berusaha duduk tapi rasa sakit di bahunya membuatnya urung.

"Ssshh," ringisnya.

"Jangan banyak bergerak. Luka tembakmu belum mengering," ujar X saat melihat Virea yang mencoba duduk.

Virea - TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang