#23

679 54 0
                                        

Pestanya kacau

-Adelene Dé Cloups-

K

arena Adelene mengenakan gaun yang mencetak jelas lekuk tubuhnya membuat gadis itu sedikit kesusahan untuk bersembunyi. Tak lupa Chris yang menjadi sasaran kekesalannya karena gaun yang ia kenakan terasa sesak.

"Chris aku ingin berganti gaun, ini sangat sesak," adu Adelene pada Chris.

"Apa urusannya dengan ku?!"

Kedua orang itu sedang bersembunyi, mereka berdua juga dapat melihat para Lady dan lainnya yang masih bersenang-senang. Mata Adelene tak sengaja menatap Eliza yang melotot ke arahnya.

Adelene yang melayang di atas dan bersembunyi di balik pilar yang besar dan menjulang tinggi. Chris pun ikut melayang karena bantuan dari ratu ular.

Adelene menatap Eliza sambil menyengir.

"Dasar Adelene!" gerutu Eliza yang di dengar oleh kelima makhluk lainnya. Saintess dan Sainess berada di gerbang istana untuk berjaga.

"Kau mengetahui keberadaan Adelene?" tanya Ravi berbisik.

Eliza memutar bola matanya jengah melihat Adelene di atas sana yang tertawa. "Lihat saja di atas pilar yang besar itu, Adelene dan Chris terbang dan bersembunyi di balik nya."

Ravi dan lainnya melihat ke depan sana. Mereka menatap horor Adelene yang menatap mereka seperti tak memiliki kesalahan.

"Gadis itu benar-benar," geram Ravi.

Alesya mendengus sebal, "isi otak Adelene memang tak bisa di tebak."

"Aku rasa Adelene sedang merencanakan sesuatu," celetuk Griz. Mereka semua mengangguk mengiyakan.

Menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya akibat dari kejahilan yang dilakukan Adelene.

Sekumpulan burung memasuki istana secara tiba-tiba, para Lady berteriak histeris. Mereka semua diganggu oleh burung-burung itu. Para Slavior mencoba untuk melindungi Lady yang lainnya.

Adelene yang melihat dari atas tertawa kencang hingga terdengar oleh seluruh manusia yang berada di dalam ruangan tersebut. Predix menatap anaknya horor, tak menyangka anaknya akan bertingkah seperti ini dan menurun dari Ersta. Pestanya benar-benar hancur karena para Lady dan Slavior yang berlarian dan merusak dekorasi pesta. Termasuk banyak makanan yang berjatuhan dan terinjak.

Adelene yang ditatap puluhan mata hanya terdiam polos, "aku tidak melakukan apapun, sungguh!" dua jarinya ia keluarkan. Adelene menatap mereka dengan senyum palsu.

Sekumpulan burung-burung itu tak lagi menyerang para Lady dan Slavior. Kini, aksi yang sebenarnya terjadi.

Ratu ular yang sangat berukuran besar dan ular-ular lainnya memasuki ruangan.

"ULAR BESAR, TOLONG AKU!"

"AYAH IBU, ULAR-ULAR ITU MENDEKATI KU!"

"OH TIDAK, DARIMANA DATANGNYA ULAR-ULAR BESAR ITU?!"

"PRAJURIT LINDUNGI SELURUH LADY DAN SLAVIOR DAN KELUARGA BANGSAWAN YANG LAINNYA."

Seisi ruangan kalang kabut karena kehadiran ular-ular yang berjumlah lebih dari dua puluh itu masuk ke dalam ruangan dan menakuti mereka. Bahkan, ada yang sudah melata menuju tempat duduk para bangsawan dan keluarga kerajaan. Bahkan, permaisuri Kerajaan Slyx pingsan saat bertatap langsung dengan sang ratu ular.

Yang tak berekspresi dengan ular-ular itu hanya enam makhluk legenda. Mereka malah menatap horor Adelene.

"Dasar gadis gila!" desis Eliza.

Adelene Dé Cloups Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang