Adelene Dé Cloups

#10

Latihan hari pertama

-Adelene Dé Cloups-

Hari dimana seorang guru laki-laki datang ke kediaman Joan untuk mengajari Adelene sihir. Panggil saja dia Darco, laki-laki dengan perawakan gagah perkasa dengan hati selembut sultra. Sabar menghadapi mulut cerewet dari Adelene di hari pertama dirinya bekerja.

Di tempat dimana tidak ada siapapun. Ada sih, ke-delapan orang yang hanya menonton dari bawah pohon rindang. Tempat yang luas dengan beberapa pepohonan yang tertanam subur. Lapangan hijau yang tidak terjamah oleh manusia manapun karena lapangan ini tempat latihan Joan dan Veronica yang tersembunyi.

Kedelapan orang itu menonton sambil menikmati cemilan mereka yang sengaja di bawa.

"SEMANGAT ADELENE AKU TAHU KAU BISA!"

"KALAU TIDAK BISA MENYERAH SAJA!"

"TAPI, AKU TIDAK YAKIN KAU AKAN BISA!"

Ketiga orang yang tak lain dan tak bukan adalah Grizel, Ravi dan juga Joan. Ketiga orang itu tertawa terbahak bahak saat melihat wajah merah menahan kesal dari Adelene.

Adelene sedikit menyesal mengiyakan Joan yang meminta kepada nya untuk menemani dirinya latihan. Tapi yaa, karena tempat ini adalah milik Joan dan Vero pastinya akan ada salah satu dari mereka berada di lapangan ini untuk mengawasi.

Dan apa yang paling mengejutkannya sebelum ia berlatih?

Ternyata, Joan dan Veronica dapat melatihnya karena sihir mereka dan pengalaman mereka tentunya. Tapi, kedua orang itu menolak dengan berterus terang akan direpotkan oleh Adelene nantinya.

Jadilah ia berlatih dengan Darco saat ini.

"Jangan hiraukan mereka Lady," ucap Darco menenangkan.

"Diam kau! cepat ajari aku lagi."

Darco menghela nafas berat. Laki-laki itu memberikan aba-aba kepada Adelene.

"Tenangkan pikiran mu san tubuhmu. Rasakan aliran mana yang mengalir keluar dan pikiran tentang angin yang akan berhembus di sekeliling mu atau keluar dari tanganmu."

Pelajaran pertama adalah mengeluarkan sihir dasar yang mungkin ada di dalam tubuh Adelene. Sihir yang pertama adalah sihir angin.

Dengan sekuat tenaga, Adelene memfokuskan dirinya untuk mengeluarkan mana dari tubuhnya. Ia benar-benar tidak merasakan apapun, hanya terasa mananya yang terus mengalir dari tubuhnya dan tidak ingin keluar untuk menciptakan sebuah elemen sihir.

Adelene kini mencoba untuk mengeluarkan angin dari tangannya. Ia mengangkat tangannya dan memfokuskan diri untuk mengeluarkan angin. Tangannya kemudian terasa dingin seakan menggelitik.

Apakah berhasil?

Adelene tidak ingin membuang-buang kesempatan. Sekali lagi ia mencoba, semakin terasa menggelitik di area tangannya.

"Tuan Darco, tanganku terasa geli."

Darco hanya diam dan memperhatikan. Adelene kembali mengontrol diri untuk mengeluarkan sihirnya itu.

Perlahan, angin berhembus pelan di sekelilingnya. Rambutnya yang tadi di urai kini mulai berterbangan. Joan dan lainnya menatap takjub, elemen angin ternyata di miliki oleh Adelene.