#25

673 49 0
                                    

Tiba-tiba

-Adelene Dé Cloups-

Desa yang ditinggali Adelene saat ini benar-benar terlihat kacau. Banyak orang yang terbunuh secara tiba-tiba tanpa tahu siapa yang membunuh mereka. Pagi ini, Adelene telah menemukan lima mayat yang tergeletak di tanah saat menyusuri jalan.

Bau anyir semakin terasa, Adelene berpikir mungkin ini adalah dampak guncangan yang kemarin terjadi. Namun, pikiran itu perlahan sirna saat seorang mayat tubuhnya terdapat busur yang terhunus menembus ke belakang tubuh seorang pria.

"Kenapa banyak mayat?" tanya Adelene kepada salah seorang prajurit yang bertugas untuk membawa mayat-mayat tersebut agar dikuburkan.

"Mereka sepertinya mati malam tadi saat tidak ada seorang pun yang tersadar," kata prajurit itu.

Adelene diam menatap para rakyat yang banyak menampilkan ekspresi yang berbeda. Terkejut, menangis dan terdiam. Adelene sedikit prihatin melihatnya.

Gadis itu melihat Neolan bersama Annesia sedang membagikan makanan. Menghampiri kedua orang itu, "kakak!" sapa Adelene.

Annesia dan Neolan menoleh. Mereka berdua tersenyum melihat kedatangan Adelene.

"Apa boleh aku membantu?" tanya Adelene. Gadis itu hendak mengambil bahan pangan namun dicegah oleh Neolan.

"Paman Joan menunggumu di rumah ayah, katanya ada suatu hal yang ingin di sampaikan," ucap Neolan. Adelene diam lalu mengangguk.

"Baiklah, aku akan menghampiri paman. Sampai jumpa kakak!"

Adelene berlari kecil menuju kediaman Predix. Lumayan jauh. Tapi, saat melihat ada seorang yang ia kenali sedang bersama seekor kuda senyum Adelene mengembang. Dihampirinya Darco yang sedang berbincang dengan seorang wanita.

"Paman Darco!" dari kejauhan Adelene berteriak. Darco yang diteriaki oleh Adelene mendengus kesal.

Ia menoleh ke belakang dan melihat Adelene yang sudah menyengir menatap dirinya.

"Mau apa kau?" tanya Darco kesal.

Adelene mencebik lalu, ia terbang dan menduduki kuda milik Darco. Darco yang melihat Adelene seenaknya seperti itu melotot garang.

"Apa-apaan kau, turun sekarang!"

Adelene menggeleng cepat, "cepat antarkan aku ke rumah Ayah!" titah Adelene seenaknya.

"Turun Adelene, aku terlalu banyak urusan penting yang harus aku urus dibandingkan mengantar mu!"

Adelene tetap menggeleng dan kekeh dengan pendiriannya. Ia masih duduk di atas kuda yang tak memberi respon apapun.

Darco berdecak kesal, "baiklah. Jangan kau sakiti kuda milikku!"

Akhirnya, Adelene tersenyum lebar. Adelene yang duduk di atas kuda sedangkan Darco berjalan dan memegang tali untuk menuntun kuda tersebut untuk berjalan.

Tak lama mereka sampai di kediaman Baron Predix. Adelene langsung turun dari kuda dan mengucapkan terima kasih kepada Darco. Darco pergi dan menghilang dari pandangan Adelene.

Adelene berbalik dan melangkahkan kakinya memasuki kediaman Predix. Prajurit memberi hormat padanya dan juga beberapa pelayan.

Adelene Dé Cloups Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang