Extermuct 2
-Adelene Dé Cloups-
Mereka menyusuri hutan yang sebenarnya tidak terlalu luas dibandingkan dengan hutan-hutan lainnya yang berada di dalam kawasan Drovato. Hutan Extermuct terbilang cukup kecil. Hanya saja sangat rimbun dengan pepohonan yang menjulang tinggi dan sangat menyeramkan, apalagi dengan adanya sihir yang mengelilingi hutan tersebut.
Tugas mereka sekarang adalah mencari keberadaan Eliza dan goblin muft itu.
"Aku merasa tercekik disini," kata Felix dengan suara rendah.
Mereka berkumpul pada satu titik di bawah pohon yang memiliki daun yang cukup aneh. Daun berwarna ungu, terlihat mencolok dan berbeda dibandingkan dengan pohon-pohon disekitarnya.
Joan berdehem, ia juga merasakan hal yang sama.
"Hutan ini dapat menyerap energi manusia. Manusia biasa tidak akan bisa memasuki kawasan hutan ini terlalu dalam."
Mereka sontak terdiam dan menatap satu sama lain.
"Kalian mendengar seseorang bicara?" tanya Adelene. Ia mengusap telinga nya untuk mengecek apakah telinga dirinya yang bermasalah atau memang tadi ia mendengar seseorang berbicara dengan mereka.
"Aku juga mendengar nya," jawab Ravi.
"Aku juga."
"Aku mendengar nya."
"Apakah salah satu dari kalian yang berbicara?"
"Akh, hutan ini sangat menyeramkan!"
Mereka saling bersahutan. Melihat sekeliling untuk mengecek apakah ada manusia lain selain mereka disini. Tidak ada siapapun selain mereka, Adelene dan yang lainnya tentu saja merasa aneh dengan hal ini.
"Ini sangat aneh," cetus Griz. Laki-laki itu menghela nafas berat. Ia melihat sekeliling nya dan berusaha menggunakan kekuatan yang ia miliki untuk melihat sekeliling mereka yang tidak dapat dijangkau oleh mata manusia biasa.
"Jangan keluarkan energimu Sang Grizel, kau akan merasa lemas setelahnya."
Lagi-lagi mereka terdiam. Suara yang tidak mereka ketahui sumbernya. Grizel yang hampir saja menggunakan kekuatan miliknya sedikit bernafas lega. Dalam hati ia mengucapkan terima kasih kepada orang yang memberitahukan kepada dirinya.
Kekuatan mata yang Griz miliki dapat membuat Griz lemas dan tertidur beberapa hari.
Namun, saat menyadari bahwa suara itu memanggil nya Sang Grizel ia terdiam. Jantungnya berdebar tak karuan saat sebutan itu tak asing lagi di telinga.
"Kau adalah Sang Grizel si rambut biru yang menjaga perbatasan antar dimensi dan menyukai Charster."
Bola mata Griz melebar.
Adelene dan lainnya terdiam menatap Griz. Mereka bertanya-tanya kenapa Griz memasang ekspresi yang sedikit berlebihan seperti itu?
Di dalam perlindungan Veronica, Elmerda dilindungi sihir yang Joan, Veronica dan Arlene buat. Berjaga-jaga agar Elmerda tidak dilukai atau bahkan hal yang lebih parah terjadi. Elmerda hanya melihat Adelene dan lainnya tanpa ingin bersuara. Saat dibutuhkan nantinya, barulah ia akan bersuara atau melakukan sesuatu yang bermanfaat.
"Kenapa ekspresi dirimu seperti itu?" tanya Ravi.
Griz menoleh dan menatap mereka. Ia teringat dengan seseorang yang mengetahui dirinya menyukai Charster. Charster adalah hewan ghaib, bisa dibilang siluman rubah. Seekor beruang menyukai seekor rubah.
Kejadian yang tentunya diluar nalar.
"Aku rasa suara itu berasal dari pohon ini," katanya sambil menunjuk ke arah pohon yang berdaun ungu.
Mereka menatap Griz tak percaya.
Pohon besar seperti itu bagaimana mungkin bisa berbicara?
"Tapi ... itu hanya sebuah pohon," cicit Alesya.
Griz menatap pohon itu sedikit kesal. Ia tertawa kecil setelah nya.
"Nyatanya, ini bukanlah pohon biasa, ada roh yang menempati pohon ini dan yang pasti roh ini sangat aneh."
"Sialan kau! kau yang aneh dasar beruang gila!"
Griz tertawa kencang.
Adelene dan lainnya melongo di tempat.
Benar-benar tidak habis pikir.
"Hey kau gadis berambut putih. Apakah kau anak dari si Ersta sinting itu?"
Lagi-lagi mereka dibuat terdiam dengan ucapan yang dikeluarkan pohon berdaun ungu tersebut atau roh itu.
"Kau mengenal Ibuku?" tanya Adelene pelan.
Cahaya ungu keluar dari pohon itu. Tidak lama, muncul bayangan putih dengan visual yang sangat tampan untuk seukuran roh. Mengenakan tudung kepala yang hanya menutupi bagian kepalanya saja dan nampak wajah tampan roh itu.
"Akulah yang memberitahukan kepada Ersta bahwa dirinya akan melahirkan seorang putri yang menjadi penyeimbang seluruh dimensi portal dua dan immortal."
Sunyi.
Sesuatu melesat ke arah mereka. Anak panah yang dilumuri darah kering dan memiliki bau yang menyengat hampir melukai Adelene dan juga Elmerda.
Untungnya, roh tersebut menghentikan laju anak panah hingg anak panah tersebut langsung terjatuh ke tanah.
"Ikut aku!"
"Melawan goblin muft tidak semudah seperti yang kalian bayangkan."
Roh tersebut melayang menuju suatu tempat. Adelene yang berada paling depan menyusul roh yang tidak bernama. Disusul mereka dari belakang sembari berjaga-jaga takutnya ada anak panah lain yang melesat ke arah mereka ataupun penyerangan tiba-tiba lainnya yang bisa saja muncul.
Meninggalkan anak panah tersebut yang berlumuran darah. Darah yang tadinya kering mulai kembali mencair dan bergerak dengan sendirinya. Masuk ke dalam tanah dan mengikuti jejak mana yang tersisa dari setiap langkah mereka yang telah jauh dari tempat awal mereka berdiri.
Tidak jauh dari sana, sosok menyeramkan dengan mengenakan topeng sebelah. Goblin muft itu tersenyum miring lalu menghilang begitu saja.
Anak panah tadi turut menghilang tanpa meninggalkan jejak apapun.
-Adelene Dé Cloups-

KAMU SEDANG MEMBACA
Adelene Dé Cloups
FantasíaSeries 1 start : 30 Juni 2023 finish : --- Petualangan Adelene. Marga Dé Cloups adalah yang terkuat. Adelene adalah keturunan terakhir dari darah murni Dé Cloups. Takdirnya yang rumit membuat Adelene harus rela menghabiskan waktunya berpetualang di...