Kembalinya Eliza (1)
-Adelene Dé Cloups-
Suara gemericik air terdengar. Hawa sejuk menyentuh kulit mereka, angin berhembus menerpa rambut rambut mereka hingga berterbangan. Langkah terhenti karena dua peri kembar juga berhenti melangkah, masing-masing tangan mereka terangkat menandakan kumpulan orang-orang dibelakangnya untuk berhenti.
"Aku mencium bau yang tidak biasa," kata Puva. Dua peri kembar itu tidak berniat untuk menakut-nakuti mereka, hanya saja bau yang sangat asing ini sungguh menusuk indera penciuman.
"Griz, coba gunakan kekuatan mu."
Mendengar perkataan Puvi, yang dipanggil justru nampak terkejut. "Aku?" tanyanya sambil tergagap.
"Aku ingin melihat seberapa kuat kau. Lagipula, kau sudah lama bukan tidak menggunakan kekuatan aslimu?" Puva berbalik dan mengatakannya sambil menatap intens Griz.
Semuanya terdiam.
Apa yang sebenarnya akan terjadi?
Adelene hendak mengeluarkan suara. Teriakan Elmerda terdengar dan membuat mereka kalang kabut.
"Tolong aku, ini sakit sekali!"
Lengan dan bagian telapak tangan yang tiba-tiba mengeluarkan darah segar, Adelene dengan cepat membantu Elmerda dengan sihir penyembuhan miliknya.
Berhasil menghentikan darah itu mengalir?
Tentu tidak.
Ini bukanlah luka biasa, sihir lah yang membuat Elmerda seperti itu. Wajah Elmerda nampak telah pucat, ia terduduk dan bersandar pada dinding gua dengan tubuh yang telah lemas.
"Kenapa sihirku tidak bekerja?" tanya Adelene panik. Tidak berhenti untuk membantu, Adelene semakin mengeluarkan mananya yang cukup besar untuk membantu Elmerda.
Guncangan terasa, satu persatu dari mereka mulai terjatuh. Kepala Ravi terbentur batu besar yang tidak jauh dari tempatnya berada.
Rintihan keluar dari mulut Ravi disahut dengan rintihan lain yang berasal dari mulut Elmerda.
"Bagaimana ini?" tanya Adelene panik.
Gua yang mereka masuki semakin mengeluarkan guncangan dan perlahan menghimpit mereka. Joan, Veronica, Kalio serta Felix menahan pergerakan dinding gua yang semakin menyempit.
"GRIZ CEPAT LAKUKAN SESUATU!"
Puva dan Puvi pun semakin panik, mereka berdua mencoba untuk menolong Adelene untuk menyembuhkan luka dari Ravi.
Hanya satu gadis yang masih berdiri dengan tenang, Alesya. Gadis bersurai indah itu terdiam dengan cahaya putih yang menjalar di sekujur tubuhnya. Diam seperti patung, mata yang menyala seram. Rambutnya beterbangan ke belakang, nampak seperti sosok yang berbeda.
Griz mulai merubah dirinya menjadi seekor beruang besar, baju yang ia kenakan perlahan robek dan berganti dengan tubuh yang mulai membesar dan bulu-bulu lebat yang menutupinya. Semakin besar tubuh Griz, gua tersebut mulai retak perlahan pada seluruh sisi. Felix dan Kalio berjaga dan melindungi Adelene, Elmerda dan juga Ravi. Hanya Saintess dan Sainess yang menyadari dengan perubahan yang terjadi pada Alesya.
"Joan, apa kau merasakan sesuatu?" tanya Vero, perasaan wanita itu mulai tak tenang. Apalagi melihat retakan pada dinding gua sebab tubuh Griz mulai membesar.
Joan memegang dinding gua dan ia juga merasakan ada hal yang aneh dengan tempat mereka berada. Matanya menatap Alesya yang tak bergerak sedikitpun.
"Vero ... Alesya itu," perkataannya tergantung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adelene Dé Cloups
FantasySeries 1 start : 30 Juni 2023 finish : --- Petualangan Adelene. Marga Dé Cloups adalah yang terkuat. Adelene adalah keturunan terakhir dari darah murni Dé Cloups. Takdirnya yang rumit membuat Adelene harus rela menghabiskan waktunya berpetualang di...