"Gila ya Bang Ita, tipenya agak lain. Kukira dia demen sama cewek rumahan, rajin ke kampus dengan IP di atas rata-rata. Cewek yang pintar masak dan rada manja. Sekalinya muncul, ternyata suhu, Bro."
Kiba yang duduk lesehan sambil menarik-narik gerah kerah kausnya di situ membuka obrolan di antara mereka. Tadinya sempat menahan diri gara-gara peraturan Naruto yang mewajibkan fokus ketika mereka menangani servis kendaraan.
"Selera orang mana bisa ketebak akurat, Kib. Mungkin Bang Ita punya alasan khusus buat menggaet cewek sekeren itu, pasti susah mendapatkannya. Cewek modelan begitu biasanya mandiri, nekat, enggak terima dikekang. Kita sebagai cowok kayak merasa ampas, karena dia serba bisa."
"Ada yang begitu, Nar?"
"Masih dugaan, sih. Dari penampilan dan sikapnya, pacar Bang Ita mengarah ke situ."
"Alah, jangan sok tahu, Nar! Penampilan belum tentu menjamin apa yang ada di dalamnya."
"Aku bilang asumsi, Kiba. Bukan berarti membenarkan seratus persen opiniku."
"Kenapa, Kib? Kepingin punya yang seperti itu?"
"Tidaklah, Shik--cantik memang, tapi aku ragu bisa tahan sama tipe over power macam Kak Dara itu. Yang ada aku jadi kambing jinak kalau pacaran sama dia."
"Tumben sadar diri, Kib. Biasanya melonjak setinggi langit dan banyak maunya."
"Sesekali jadi benar, Sai. Biar hidup ini juga tidak makin sulit."
"Wah, aneh si Kiba. Sikapmu bikin merinding. Aku lebih baik berhadapan dengan Kiba yang goblok seumur hidup." Naruto tertawa sarkas mendengar penuturan Sai yang seringnya blak-blakan. Lalu, dia menutup kap mobil Sasuke pelan-pelan.
"Feminin banget ya si Sasuke ini, ala-ala cewek yang kelewat manis dan perfeksionis. Cat mobilnya ungu berpadu merah muda, interiornya full broken white." Tiba-tiba dia menyeletuk, tanpa menyadari bahwa teman-temannya di situ minus Gaara kontan memperhatikan. "Apa?" katanya lalu dengan dahi berkerut dalam.
"Enggak salah dengar 'kan aku? Kau baru saja tampak excited membahas si Uchiha. Sudah mulai tertarik ya, Nar?" cecar Kiba.
"Hah?!" Lagi, reaksi Naruto tak kalah heran. "Apa rupanya yang kukatakan?"
"Sasuke cewek yang terlalu manis dan perfeksionis," tanggap Kiba buru-buru.
"Oo, jadi itu pujian? Padahal aku enggak ada tujuan ke situ, sekadar mengomentari mobilnya doang--finishing selesai, ya. Aku bakal antar mobilnya ke rumah bang Ita. Sekalian membicarakan soal turnamen tenis itu. Tutup saja kalau kalian cape. Mending senang-senang weekend begini, mumpung masih sisa beberapa jam sebelum senin lagi."
"Ke mana, Nar?"
"Rundingkan dulu sama yang lain, Shika. Nanti aku langsung menyusul ke lokasi. Gaara jangan lupa diajak, mana tahu dia sudah baikan."
-----
Naruto bersandar di pintu mobil dengan tangan-tangan diselipkan ke kantung celana, menunggu di sana seperti permintaan Itachi padanya melalui telpon tadi. Namun, batang hidung si pemuda gondrong itu tak juga kelihatan, padahal waktu sudah berlalu tiga puluh menit. Dan dia tidak lagi menyimpan kesabarannya hanya demi menanti ketidakjelasan. Gawai diangkat, ditempel ke telinga. Dia barusan menghubungi nomor Itachi.
"Masih lama ya, Bang?"
...
"Enggak, bukan kok. Rencananya mau kumpul bareng anak-anak."
...
"Ah, oke deh, Bang. Sepuluh menit lagi, ya?! ... iya iya." Satu kali tarikan napasnya mengudara, Naruto menegakkan punggung, menekan smart key button sebelum berbalik dan dia terperanjat di tempatnya.
"Apaan sih?! Lebay banget cara kagetnya, aku bukan hantu!" Kemudian Naruto mengerang berat, melipat bibir bawahnya sambil membawa muka ke sisi lain. Kontrol emosional sangat diperlukan saat berhadapan dengan permaisurinya Uchiha yang satu ini.
"Lai kali nongolnya kasih tanda, ya. Supaya aku juga tahu kalau kamu betulan manusia."
"Brengsek!"
"Aku diminta Bang Ita menunggu di dalam, permisi!" Ya, dia pun tak mengira diharuskan untuk bersopan santun dengan gadis yang justru tanpa canggung memakinya, lebih baik menyelonong kendati suara cempreng Sasuke meneriakinya di belakang.
-----
KAMU SEDANG MEMBACA
HOT GARAGE
RomanceSeumur-umur, Sasuke Uchiha tidak pernah menoleransi yang namanya bau menyengat dan kotor. Apalagi jika berhubungan dengan mesin dan segala perkakasnya. Tetapi, begitu menyaksikan pesona 'Naruto Uzumaki' si montir keren itu, diam-diam Sasuke membia...