๑ 20.³ ๑

461 52 7
                                    

Belasan menit terdahulu adalah peristiwa terabsurd yang pernah Sasuke lakukan. Dia ingin menghapus jejak adegannya andaikan bisa. Apalagi setelah Tayuya tiba-tiba muncul di ujung drama, lalu dengan semangat berapi-api gadis ini menariknya ke sofa di samping meja kasir.

Pacaran dengan si Uzumaki, tetapi aku sama sekali tidak diberitahu. Ini rekor terbarumu, loh Sasuke. Biasanya langsung berisik jika ada berita sensitif begini. Jadi, mau mengarang cerita apa sebagai pembelaan? Jangan mangkir dari penjelasan, ya. Aku bakal mengejar dirimu ke mana-mana sampai kamu menjelaskan duduk perkaranya secara gamblang. Enggak boleh ada yang ditutupi, Sas.

Sasuke bergidik akibat berondong tanya melintas ulang di benak dia. Tayuya tidak pernah main-main terhadap perkataannya, hingga itu menyebabkan Sasuke tersudutkan oleh rencananya sendiri.

"Kita enggak pacaran, Tay. Yang kamu dengar cuma sandiwara aku."  Tayuya mengerut, tidak puas dengan jawaban sekian. Ada satu alasan kuat mendasari dia untuk mempercayai dugaannya sendiri.

"Terus, kamu kira aku bakal bilang oh, ternyata cuma salah paham, begitu?! Muka kamu dan si Uzumaki sangat meyakinkan, Sas. Aku enggak paham ya drama apa yang kamu maksud. Sepengetahuan aku, komedi-komedian seperti ini tidak membutuhkan kesungguhan hati. Ekspresi kamu itu serius banget, masa sih main-main bisa segitu gigihnya?!" Lipatan menit berikutnya dengkusan keras terdengar dari belah bibir Sasuke.

"Terserah deh, Tay. Bodoh amat mau kamu percaya atau enggak, bukan urusan aku!"

"Eh, Sas. Enggak bisa begini, dong! Jangan pergi dulu!" Seketika Tayuya menahan pergelangan Sasuke yang tampak hendak menghindari darinya.

"Aku masih ada pekerjaan, nanti Naruto marah sama aku."

"Dia enggak bakalan marah ke pacar sendiri." Tayuya masih juga keras kepala, kukuh memaksa Sasuke supaya kembali duduk di sampingnya.

"Sas, buruan ini kerjakan! Ingat waktu, jangan sampai pas customer datang malah menunggu lagi." 

Seakan dia baru mendapatkan angin segar, Sasuke hela napasnya cukup panjang sebelum berpindah menghampiri Shikamaru. Hal tersebut kontan menyebabkan Tayuya berdecak kesal. Sekalipun pemuda dengan gaya rambut seperti buah nanas tersebut pacarnya, bukan berarti dia berhak untuk berlaku semena-mena.

-----


"Finishing 'kan ini?"

"Iya, hampir."

"Tolong lanjutkan deh, Shik. Biar Sasuke pulang. Aku mau antar dia, sekalian ke kampus buat latihan. Enggak apa-apa 'kan?"

"Amanlah, ini tinggal melicinkan doang kok. Sas, kamu dengar 'kan apa kata Naruto?"

"Kamu yakin enggak mau aku bantu sampai tuntas?"

"Enggak, enggak usah. Mending kamu ke belakang, ambil barang-barang kamu. Naruto sudah standby soalnya."

Mereka serempak menengok di mana si Uzumaki masuk ke jip miliknya, lalu menyalakan mesin. Sejemang pemuda itu balik ke dalam guna mengambil tas berisi raket dan peralatan lain yang dia butuhkan. Penampilannya sangat mencerminkan sosok pemain profesional. Setelan kaus dan celana pendek putih membungkus tubuh atletisnya. Sepatu sport, kaus kaki, juga ikat kepala senada melengkapi gayanya di sore ini. Kulitnya yang memang eksotis begitu kontras dengan warna putih pada kostumnya, membuat dia berkali-kali lipat kian memikat.

"Kenapa bengong? Kamu enggak mau pulang?!" Tahu-tahu teguran sekian menyentak lamunan gadis itu. Shikamaru juga sempat menepuk pundaknya saat mendapati dalam beberapa menit Sasuke masih termenung di situ.

"Sasuke lagi terpesona, Shika. Speechless dia karena Naruto. Ganteng ya, Sas?!" Dan Sasuke seketika bergegas, berjalan untuk meninggalkan pasangan jahil ini. Tayuya makin menjengkelkan semenjak mengumumkan hubungannya dengan Shikamaru, itu menurut Sasuke.

-----

HOT GARAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang