Keesokan hari nya, Rose kembali ke sekolah seperti biasa, hati nya gusar, menyusun kalimat untuk mempertanyakan kejadian kemarin, sedangkan Rio, ia mendapatkan dispensasi untuk tidak mengikuti pelajaran karena harus berlatih untuk turnamen sepak bola antar pelajar, ia berjalan menuju ke lapangan sebelah barat gedung sekolah mereka, sambil menenteng sepatu bola nya.
Anak-anak sepak bola mulai melakukan pemanasan dengan serius, tak ada candaan karena memang kompetisi sudah hampir di mulai, seorang murid yeoja, seangkatan Rose nampak serius menatap Rio yang tengah melakukan pemanasan.
Tatapan kekaguman dan memuja pada hoobae nya itu.
"Ada yang menatap mu" ucap Jaehyun setengah berbisik pada Rio.
"Siapa? Jisoo lah yang penasaran, Jaehyun menunjuk dengan dagu nya.
"Dia sunbae kita kan?" Jisoo memastikan.
"Iya, kelas sebelas" jawab Jaehyun
"Krystal, ayo kita ganti baju" ajak Victoria, sahabat Krystal, karena bell sudah berbunyi dan waktu jam pelajaran olahraga bagi kelas mereka untuk jam pertama dan kedua.
"Ya unnie" Krystal lalu mengejar Victoria.
"Kamu memperhatikan siapa?" Tanya Victoria heran.
"Nomor 18 unnie" jawab Krystal acuh, Victoria menoleh.
"Oh my God" gumam Victoria melihat Rio dengan otot paha dan lengan nya yang menonjol.
"Kamu memang tidak salah pilih" kekeh Victoria, Krystal memutar malas kedua mata nya.
Rio dan team nya yang di bagi dua pun mulai bertanding, mr Kim Seok-Woo a.k.a mr Rowoon berdiri di pinggir lapangan memberi interuksi pada murid-murid nya.
"Tahan Rio, tahan" interuksi agar Rio tak buru-buru mengoper bola ke depan, dan pemain sayap kanan itu pun nampak mencari teman nya di depan gawang musuh, Rio menunjuk Lucas, striker jangkung tandem Jaehyun di depan.
Shoot
Rio memberi umpan silang dari sisi kiri gawang lawan, dan Lucas langsung melompat menyambar bola dengan kepala nya.
Slap
"GOAL!" Seruan para pemain menarik perhatian Krystal lagi, ia menoleh dan menatap Rio tengah merayakan gol nya bersama teman-teman nya.
"Andai dia di team basket, pasti banyak yeoja yang mengincar nya" gumam Victoria
"Jangan"
"Kenapa?"
"Aku tak mau punya banyak saingan" jawab Krystal, Victoria terbahak.
Jam istirahat pun tiba, Rose berjalan ke kantin bersama Jennie dan Joy, dimana June dan gank nya juga sudah menunggu
"Oppa, bisa kita bicara sebentar?" Tanya Rose
"Bicaralah"
"Berdua saja dengan mu" June menatap Bambam dan Bobby yang terkikik, menebak-nebak mungkin Rose dan June akan melakukan hal-hal yang wajar dilakukan oleh pasangan kekasih, kedua nya lantas keluar ke samping kantin.
"Ada apa?" Tanya June
"Kemarin oppa kemana?"
"Latihan kan, apa kamu tidak mendengar saat aku berpamitan pada mu?"
"Bukan begitu, aku melihat oppa dengan yeoja lain di perempetan Myengdong"
"Kamu salah lihat mungkin, yang punya mobil seperti milik ku kan ada banyak"
"Tapi aku yakin itu oppa"
"KAMU TIDAK PERCAYA PADA KU?!" hardik June, padahal dia yang salah tapi justru dia yang marah, Rose terjengkit kaget, apalagi beberapa murid yang lewat menatap ke arah mereka semua.
"Mulai hari ini, aku yang akan langsung mengantar mu pulang, aku tak mengijinkan mu pulang bersama Jennie dan Joy" kesal June, guna menutupi kebohongan nya, ia ingin memastikan sendiri Rose telah tiba di rumah nya, dan dia bisa bebas bertemu dengan gadis mana pun, Rose menunduk takut, ulah June malah membuat ia ingin segera mengakhiri hubungan mereka.
Sepulang sekolah, jennie dan Joy menatap iba pada Rose yang seperti tertekan berada di mobil June, sedangkan Rio, ia bersama Jaehyun dan Jisoo keluar dari kelas nya, mereka berpapasan dengan Krystal yang memasang wajah dingin nya.
"Itu sunbae yang memperhatikan mu tadi" bisik Jisoo, Rio langsung terpesona pada pandangan pertama yang sedekat itu, sebab tadi ia tak terlalu jelas dengan wajah Krystal.
"Krys, ayo" panggil Joseph, murid namja teman Krystal selain Victoria, Rio dan sunbae nya itu hanya bisa saling tatap dalam diam selama beberapa detik.
Rio menaiki bus, dan langsung membantu sang eomma di kedai nya.
"Kamu tidak latihan sayang?" Tanya sang ibu
"Tidak eomma, sebab Rio tadi sudah latihan di sekolahan" jawab nya, Rio membantu merestock ulang minuman di showcas, serta gelas kertas untuk kuah fish cake.
"Tolong antar ini ke rumah tuan Im ne?" Pinta Jessica membungkus beberapa macam pesanan Seohyun.
"Ne eomma" Rio lalu memakai helm sang ayah dan mengendarai motot tua milik Yuri.
Tink tonk
Rio memencet bell pintu di rumah Rose.
Ceklek
"Dari kedai Kwon, nyonya" ucap Rio pada wanita dewasa yang membuka kan pintu.
"Oh iya, ini uang nya" Seohyun, mama nya Rose yang menerima nya.
"Kembalian nya nyonya"
"Untuk mu saja"
"Terima kasih nyonya" Rio membungkuk hormat
"Sama-sama" balas Seohyun.
"Siapa ma?" Tanya Rose yang menyusul sang mama ke dapur.
"Papa minta dibelikan sundae" jawab Seohyun
"Ada corndog untuk Rose tidak ma?" Sang putri iku membongkar kantong jajanan dari kedai Kwon.
"Wah beoppang" Rose langsung mengambil nya dan membawa ke kamar.
"Itu punya papa!" Seru Yoong pada sang putri yang terpingkal melarikan diri.
"Oppa" sang istri menyajikan nya lengkap dengan segelas air dingin.
Rio kembali ke kedai sang eomma dengan wajah ceria nya, karena mendapatkan uang kembalian yang lumayan banyak, dan di saat bersamaan, Krystal dan Joseph melewati kedai Kwon dan melihat Rio disana, gadis itu menileh dengan wajah penuh tanya sampai mobil Joseph berbelok.
"Kenapa dia disana?" Batin nya penuh tanya.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Feel The Love?
Fiksi Penggemarcerita cinta antara Rio si anak sepak bola, dengan Rose yang berpacaran dengan si anak basket