47. Melambung

906 170 17
                                    

Rio dan Rose tengah bergumul di kamar mereka malam itu, Kai sendiri sudah terlelap sejak dua jam yang lalu.

"Rio. . . Aaaakkkkhhhh. . ." Tubuh Rose menegang, sambil memeluk erat punggung Rio yang tanpa sehelai benang pun.

"Aku mencintai mu Rose" lenguh Rio.

"Aaaaaaakkkkhhh. . . Rosie. . ." Erang nya sambil menghentak-hentakan pinggul nya, menyemburkan sperma untuk memenuhi rahim sang istri.

Rio terkulai lemas, nafas nya naik turun dan tersenyum puas menatap sang istri.

Di paruh musim kedua, performa Rio kembali ke penampilan apik nya, koleksi gol nya terus bertambah, dan di akhir musim, Aston Villa menutup pertandingan terakhir dengan kemenangan satu kosong atas Crystal Palace, gol di ciptakan oleh pemain depan Bertrand Traore berkat kerja sama Rio dan McGinn yang berhasil melepas umpan datar di depan gawang lawan, mereka pun melakukan selebrasi setelah pertandingan selesai karena finish di posisi tujuh, selain melebihi ekspekstasi mereka, Aston Villa juga berhak lolos play off liga Konfederasi Eropa untuk pertama kali nya, dan Rio mencetak sebelas gol, terbilang banyak untuk pemain baru sekelas Rio yang berdarah Asia dan bersaing dengan orang-orang barat, tapi secara fisik Rio pun juga tak kalah.

Harga jual Rio pun melambung di angka dua puluh lima juta poundsterling, tapi Aston Villa tak berniat untuk melepas nya, Rio masih terikat kontrak satu musim, dan libur kembali datang, bursa transfer pemain musim panas pun di buka, Rio dan keluarga nya pun bersiap untuk me bandara, mereka hendak liburan ke Korea Selatan, sebab sudah empat tahun tidak mengunjungi orang tua dan mertua, Kai telah berumur tiga tahun sekarang.

Keluarga kecil itu pun tiba di bandara, mobil Yuri sudah datang menjemput, Bing juga ikut serta, setiba di rumah keluarga Kwon, Yuri langsung menyahut tubuh Kai dan menggendong.

"Cucu ku!" Seru Yuri tersenyum lebar, Kai terkejut ia langsung menangis takut.

"Tidak apa-apa sayang, ini harabeoji nya Kai" jelas sang mommy, Kai tetap menangis dan menarik baju sang ayah, tak mau di gendong kakek nya.

"Kamu membuat nya takut hyung" ejek Yoong.

"Sini boy, ikut grandpa" Yoong menyodorkan kedua tangan nya pada Kai tapi bocah itu tetap menangis dan menolak nya, Yuri pun terpingkal, Rio langsung menggendong Kai.

"Ayo masuk, Kai pasti lelah" ajak Jessica.

"Bing" Rio menoleh mencari manager nya itu.

"Ya tuan"

"Ayo masuk"

Keluarga Im dan Yoong pun berkumpul, Kai duduk di pangkuan sang ayah dengan mata sembab nya, sedangkan sang mama sudah duduk manis sambil memegang semangkuk sup mandu, sedangkan Bing berada di ruang tamu, ia tentu juga sudah jamu dengan makanan dan minuman.

"Ini grandma Seo" beritahu Rio memperkenalkan satu per satu keluarga nya pada sang putra.

"Itu Jessica halmeoni" lanjut nya.

"Itu harabeoji Kwon"

"Dan itu grandpa Im, mereka keluarga nya Kai, jadi tidak boleh takut, semua sayang pada Kai, ayo coba sapa mereka" ujar Rio, Kai beringsut, tak mau melakukan nya.

Dreeettt. . .

Sebuah pesan masuk ke ponsel Rose.

"Siapa sayang?"

"Dari club oppa, sepulang liburan, mereka ingin membahas perpanjangan kontrak" jawab Rose.

Tink tonk

Jessica brrdiri untuk membuka pintu rumah nya.

"Kalian"

"Ne eomma"

Do You Feel The Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang