9. Bully

933 193 21
                                    

Setiap pagi, Rio menerima perundungan dari Hanbin, Jay dan Chan, dengan meletakan nampan nya diatas nampan Rio yang masih menyisakan makanan nya yang belum habis, dan Rio pun hanya bisa menurut karena merasa sebagai trainee baru, sore itu, Rio mencuci sepatu nya, dan menjemur nya di lantai bawah, dan kebetulan ada mereka yang sedang menonton tv.

"Hey anak baru, cucikan punya ku juga" ucap Hanbin, ia melempar kasar sepatu nya ke arah Rio, begitu juga dengan Jay dan Chan, mereka kemudian tertawa terbahak.

Rio pun mulai aktif menjalani latihan dilapangan sepak bola sebelah gedung mess, ia nampak murung meski fokus pada ucapan sang pelatih, Sohee pun memperhatikan perubahan Rio, sebagai manager, ia tentu selalu hadir dalam kegiatan club untuk memberi laporan pada atasan nya.

"Rio" panggil Sohee saat semua sudah selesai latihan, dan mandi.

"Ya noona?"

"Kamu ada masalah?"

"Tidak"

"Ada yang merundung mu?"

"Tidak noona"

"Jika kamu mengalami hal tak menyenangkan, bicara lah pada ku"

"Untuk saat ini tidak ada noona" Rio terus mengelak, ia tentu takut untuk mengadu, karena bisa jadi, Hanbin dan yang lain akan semakin mengganggu nya nanti

"Baiklah" balas Sohee yang tak langsung percaya.

Dan keesokan hari nya di sekolah, Rose kelimpungan mencari namja yang ia tunjuk di mading tempo hari, ia tak meminta bantuan Joy atau pun Jennie, dan lebih memilih untuk mencari nya sendiri.

"Dia bukan murid kelas dua belas berarti, karena June tak mengenali nya" batin Rose.

Sementara di kantin, Krystal kembali bertemu dengan Rio, yang tengah menunggu Jisoo dan Jaehyun sambil berdiri di luar kantin, tanpa ragu akhir nya gadis itu pun menghampiri Rio, dan tersenyum menyapa nya.

"Noona"

"Hey"

"Ku dengar kamu menjadi trainee di YG FC"

"Iya noona, waktu kepala sekolah memanggil, itu ada perwakilan dari YG FC yang ingin mengontrak ku"

"Wah, selamat Rio"

"Terima kasih noona"

"Rio, ayo" interupsi Jaehyun

"Aku permisi dulu noona" pamit Rio, Krystal mengangguk menatap kepergian namja itu.

"Sepenasaran itu kah kamu pada nya?" Ejek Victoria yang melihat Krystal berbicara lebih dahulu pada Rio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sepenasaran itu kah kamu pada nya?" Ejek Victoria yang melihat Krystal berbicara lebih dahulu pada Rio.

"Mumpung ada kesempatan unnie" acuh nya.

"Apa?" Victoria menganga tak percaya, Krystal berkali-kali menolak namja yang mendekati nya, tapi kali ini, dia malah tertarik dengan namja lebih dulu dan berusaha mendekati nya.

Rose berada di koridor kelas sepuluh, mencari sosok namja yang ada di mading itu, karena merasa Rio bukan lah siswa kelas sebelas maupun dua belas, berarti kelas sepuluh, para murid namja pun menatap nya aneh karena mengintip tiap kelas dari luar jendela.

"Hey hey" Rose menahan lengan seorang murid yeoja yang melewati nya.

"Ya sunbaenim?" Gadis itu menolah.

"Kamu tahu murid namja tinggi dengan rambut pendek seperti ini, putih" Rose menyebutkan ciri-ciri fisik Rio, yang ditanya terbengong sambil menggeleng tidak tahu.

"Yah" Rose kecewa dengan jawaban yang ia terima, sudah seminggu lebih ia mencari dan tak kunjung bertemu, sedangkan Rio, ia semakin dekat dengan Krystal, mereka duduk berdua di tepi lapangan saat jam olahraga yang bersamaan.

"Kapan team sepak bola akan bertanding lagi?" Tanya Krystal

"Belum ada pemberitahuan noona, jadi aku pun juga belum tahu" jawab Rio

"Aku jadi suka sepak bola sekarang" cerita Krystal, Rio tersenyum lucu mendengar nya.

"Oh ya? Siapa pemain favorid noona?"

"Kwon Limario" jawab Krystal, Rio pun terbahak mendengar nya, ia tentu salah tingkah.

"Maksud ku pemain Eropa noona"

"Aku tidak tahu pemain Eropa selain David Beckham"

"Dia sudah pensiun"

"Ya, padahal aku suka tendangan pisang nya, apa kamu bisa melakukan itu?" Tanya Krystal yang tahu posisi Rio dan Beckham itu sama dalam permainan sepak bola.

"Tidak, kurasa tendangan pisang memang tercipta hanya untum David Beckham" jawab Rio jujur.

"Tidak masalah, aku tetap menyukai mu" Rio kembali tertawa.

Dan suatu hari, Sohee pagi-pagi datang ke mess pemain tanpa sepengetahuan siapa pun, untuk melihat sendiri sebenar nya apa yang terjadi dengan Rio, dan lagi, Hanbin, Jay dan Chan meletakan nampan mereka diatas nampan Rio yang belum selesai makan, ia pun buru-buru mendekati nya.

"Ambil nampan kalian" dingin Sohee

Deg

"Noona" sapa Hanbin.

"Aku bukan noona mu, ambil" Sohee menunjuk dengan dagu nya, agar Hanbin dan kawan-kawan nya mengambil nampan di ditangan Rio.

"Dia tidak keberatan membantu kami, ya kan?"

"Dia punya nama, Rio, dan kalian pantas di bantu jika tak mampu melakukan nya sendiri, ku lihat kedua kaki dan tangan kalian tidak ada masalah, kenapa menyuruh Rio?"

"Haish, dia mengadu rupa nya" gumam Hanbin kesal.

"Dia tidak mengadu, apa kamu lupa, ditempat ini telah dilengkapi cctv?" Hanbin menghela nafas kesal

"Sekali lagi aku lihat perbuatan kalian, akan ku coret dari daftar trainee dan aku pulangkan ke rumah" ancam Sohee

"Iya iya" Hanbin pun mengalah, ia mengambil nampan di tangan Rio.

"Sekalian bawakan punya Rio, kalian akan pergi ke tempat yang sama kan?" Balas Sohee

"Astaga" keluh Hanbin kesal.

"See, kamu baru melakukan sekali untuk Rio saja mengeluh, bagaimana dengan Rio yang melakukan nya setiap hari untuk kalian?"

Sret

Hanbin menyahut kasar nampan milik Rio dan pergi untuk menaruh nya di tempat cuci.

"Kenapa tidak jujur pada ku?" Tanya Sohee pada Rio.

"Aku takut dia akan semakin menjadi noona"

"Jangan takut, selama ada aku, kenyamanan trainee baru seperti mu akan aku prioritaskan"

"Baik noona, terima kasih, aku berangkat dulu" pamit Rio.

"Hati-hati" Sohee menatal iba punggung Rio yang berjalan keluar dari gedung.

#TBC

Do You Feel The Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang