"Okey, terima kasih" jawab Rio, ia lalu berdiri dan keluar dari kantin.
"Kenapa kalian tidak ikut?" Tanya Jennie
"Karena jika itu menyangkut team sepak bola, yang akan dipanggil pasti sang kapten" jawab Jaehyun, dan kapten itu adalah Jisoo.
"Ya mr" Rio menghadap sang guru.
"Bagaimana dengan mess, kamu betah kan?" Tanya sang guru.
"Baik mr, sejauh ini semua aman" jawab Rio.
"Bagus, mudah-mudahan kamu bisa memjadi contoh bagi yang lain nanti nya" kemudian murid dan guru itu berbincang sampai bell masuk berbunyi.
"Kembali lah ke kelas mu" ujar mr Rowoon.
"Terima kasih mr" ucap Rio setelah mendapatkan banyak ilmu yang di bagi oleh sang guru, ia pun berjalan meninggalkan lapangan dan Rose sudah menyambut nya.
"Ini tas mu" gadis itu menyerahkan tas milik Rio yang tadi tertinggal di kantin.
"Terima kasih" jawab Rio
Dan suatu pagi, Rose datang ke sekolah sendiri.
"Rose" seru June memanggil sang mantan kekasih.
"Gawat" batin Rose, ia malas untuk bertemu dengan namja itu.
"Lebih baik aku pura-pura tak mendengar nya" batin Rose yang kemudian mempercepat langkah nya untuk menghindari June.
"Rose!" June tak putus asa, ia pun mengejar nya, dan Rose berbelok.
Bruk
"Astaga" kaget Rose menubruk tubuh tinggi tepat di sudut lorong.
"Rio" ucap nya girang, Rio mengerutkan kening nya, gadis itu lalu meraih tangan kanan sang namja dan menggandeng nya
"Mau ke kantin kan?" Tebak Rose, Rio tak menjawab, karena ia masih bingung dengan tingkah Rose.
"Ro. . ." Suara June tertahan melihat Rose menggandeng tangan kekasih baru nya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia tentu cemburu, karena Rose dulu tak seposesif itu saat bersama nya, June tertegun melihat pasangan baru itu melewati nya begitu saja.
Rose merasa cemas, sedikit melirik ke belakang, takut jika June sampai mengejar nya, ternyata tidak, sang mantan kekasih nampak terpaku menatap nya.
"June, cepat ganti baju mu" seru mr Rowoon, karena anak team basket harus latihan untuk persiapan kompetisi antar pelajar.
"Huft" Rose menghela nafas lega melihat June pergi, tapi ia masih menggandeng tangan Rio sampai ke kantin.
