18. Pacar Sungguhan

1.1K 201 40
                                    

Rio selesai melakukan latihan di sekolah sore itu, ia duduk di tepi lapangan guna melepas sepatu nya, Rose menghampiri dan ikut duduk di samping Rio.

"Hey" sapa Rose, Rio tak membalas, hanya menoleh.

"Kenapa dengan tangan mu?" Tanya Rose yang melihat pergelangan tangan Rio memerah dua-dua nya, yang di tanya hanya menggeleng, dan saat Rio membuka sepatu nya, Rose mengerutkan kening nya, karena di kedua pergelangan kaki Rio juga memerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa dengan tangan mu?" Tanya Rose yang melihat pergelangan tangan Rio memerah dua-dua nya, yang di tanya hanya menggeleng, dan saat Rio membuka sepatu nya, Rose mengerutkan kening nya, karena di kedua pergelangan kaki Rio juga memerah.

"Apa yang terjadi?" Desak Rose karena Rio tak kunjung mengatakan apa-apa.

"Luka ini pasti terjadi dalam waktu bersamaan" tebak nya, Rio menghela nafas.

"Mereka masih merundung mu?"

"Ya, dan lebih parah" jawab Rio.

"Aku akan memberitahu papa"

"Jangan"

"Kenapa?"

"Aku takut justru ini akan membuat posisiku makin sulit di mess nanti" jawab Rio.

"Sohee noona pernah membantu ku, tapi itu tak memberi efek jera bagi mereka, dan malah semakin berani untuk merundung ku" jelas Rio, Rose tentu merasa iba, ia mengusap luka merah dipergelangan tangan kiri Rio dengan ibu jari nya.

"Kalau begitu semangat, balas dendam terbaik adalah dengan menjadi lebih sukses dari mereka" ucap Rose, Rio pun melirik wajah gadis itu, kedua nya saling bertatapan.

"Ayo kita menjadi pacar yang sesungguh nya?" Rose menembak Rio karena ia merasa sudah nyaman dan terbiasa dengan namja itu, yang di tembak malah tersenyum lebar sambil menggeleng.

"Tidak mau" jawab Rio, ia lalu berdiri dan memasukan sepatu nya ke dalam tas, Rose mengikuti Rio, sambil menarik baju belakang namja itu.

"Aku pulang" pamit Rio tak biasa.

Keesokan hari nya lagi, Rio ke sekolah seperti biasa.

"Rio" panggil Krystal, padahal Rose berdiri tak jauh dari mereka, menunggu Rio.

"Ini untuk mu" Krystal menyodorkan satu batang coklat pada Rio, sambil melirik ke arah Rose

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini untuk mu" Krystal menyodorkan satu batang coklat pada Rio, sambil melirik ke arah Rose.

"Ini untuk mu" Krystal menyodorkan satu batang coklat pada Rio, sambil melirik ke arah Rose

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Do You Feel The Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang