"Terima kasih Krystal sunbaenim" ucap Rio saat mereka sudah tiba di depan ruang kepala sekolah.
"Ne" lirih Krystal
Tok tok
Ceklek
"Rio, masuk lah nak" ucap mr Choi sang kepala sekolah.
"Ne mr" Rio membungkuk hormat.
"Nah, ini yang nama nya Kwon Limario" sambut mr Rowoon sang guru olah raga.
Diluar, Krystal kesal sendiri karena melewatkan kesempatan untuk berbicara dengan Rio tadi, tapi setidak nya, mereka pernah saling bertegur sapa.
"Rio, kenalkan ini adalah miss Sohee, manajer YG FC" Kata mr Rowoon memperkenalkan tamu sang kepala sekolah pada murid nya.
"Sohee" gadis itu mengulurkan tangan kanan nya pada Rio.
"Rio" balas sang murid.
"Miss Sohee menyaksikan penampilan mu di final tempo hari, dan dia tertarik untuk menhadikan mu trainee di club nya" beritahu mr Rowoon.
"Yaa, kami terkesan dengan permainan mu yang mampu merepotkan pertahanan lawan" puji Sohee
"Terima kasih miss" balas Rio membungkuk hormat.
"Tapi sebaiknya kamu bicara dulu dengan orang tua mu" saran mr Choi.
"Ini, pulanglah, bawa nona Sohee menemui keluarga mu" mr Choi menyerahkan selembar surat ijin untuk Rio agar di berikan pada guru nya, bahwa ia pulang lebih cepat.
"Baik mr" jawab Rio.
"Saya permisi mr" pamit Sohee.
"Miss, tunggu di parkiran, saya ambil tas dulu" kata Rio, Sohee mengangguk, ia ke parkiran, tak lama Rio muncul.
"Saya membawa motor miss, ikuti saja dari belakang" interuksi Rio.
"Okey" santai Sohee, Rio mengendarai motor hadiah nya, menuju kedai Kwon dimana appa dan eomma nya membuka usaha, ia memarkirkan motor nya, dan Sohee memarkirkan mobil nya di depan kedai.
"Mari masuk miss" ajak Rio, Sohee pun berjalan di belakang Rio.
"Appa, eomma"
"Rio, kenapa sudah pulang? Kamu sakit?" Kaget sang eomma, Yuri menatap penuh tanya pada gadis yang berada di belakang Rio itu.
"Tidak eomma, mr Choi memberi ku dispensasi pulang lebih awal untuk mengenalkan miss Sohee pada kalian" antusias Rio.
"Miss Sohee?" Ulang Jessica
"Saya nyonya" Sohee mengulurkan tangan nya pada Jessica dan Yuri.
"Jessica, eomma nya Rio"
"Kwon Yuri, appa nya Rio"
"Senang bertemu dengan kalian"
"Mari silakan duduk" ujar Yuri, Jessica langsung mengambilkan air minum untuk tamu nya itu, mereka lalu duduk berempat.
"Saya manager team dari YG Football Club, seorang pencari bakat kami memberitahu jika saya harus merekrut Rio untuk menjadi trainee di club sepak bola kami, itu lah alasan saya datang kemari" beritahu Sohee, Rio menatap ayah dan ibu nya dengan senyum antusias, ia tentu senang ada club yang tertarik dengan nya, Yuri dan Jessica pun juga saling bertatapan ragu, untuk melepas sang putra.
"Jika Rio bersedia menandatangani kontrak, ia akan di tempatkan di mess, dan menjalani latihan setiap hari, akan ada evaluasi bulanan, ia tetap bisa melanjutkan pendidikan di sekolah nya yang sekarang, dan jika berhasil, Rio bisa menembus team utama yang bermain di liga nasional" jelas Sohee
"Karena Rio masih setingkat trainee, jadi untuk sementara ia hanya akan menerima uang saku dari club, makan tiga kali yang semua asupan gizi nya telah diatur oleh ahli yang berkompetensi" lanjut Sohee
"Kami pikirkan dulu nona" jawab Yuri
"Kami perlu berbicara dulu bertiga, ini bukan keputusan mudah" imbuh Jessica.
"Baik, saya tunggu kabar bahagia nya, dan kartu nama saya" Sohee meletakan kartu nama nya diatas meja.
"Saya pamit, senang bertemu dengan anda" ucap nya.
"Ne" Yuri tersenyum gugup, ia dan Jessica mengantar gadis itu sampai ke depan toko.
"Jangan sia-sia kan bakat Rio, dia bisa saja menjadi pemain andalan timnas Korea Selatan" ucap Sohee lagi sebelum pergi, Rio menatap kecewa sang ayah, karena tak langsung menyetujui tawaran Sohee, ia lalu ke belakang, berganti baju untuk membantu orang tua nya, dengan wajah datar nya.
"Kamu marah dengan appa?" Tanya Yuri menghampiri Rio.
"Tidak appa" jawab Rio yang mulai membersihkan meja pelanggan.
"Kita tutup sekarang dan bicarakan ini di rumah" interuksi Yuri, Jessica menatap cemas pada suami dan anak nya itu, belum pernah di rumah mengalami kejadian menegangkan seperti ini, ia pun menurut, Yuri pulang sambil memboncengkan sang istri, sedangkan Rio sendirian di belakang orang tua nya.
Setiba di rumah, Yuri duduk di sofa ruang keluarga bersama Rio, Jessica mengambilkan air minum untuk mereka sebelum ikut bergabung.
"Rio, dengarkan appa, kami bukan nya tidak setuju, appa justru senang dan bangga dengan tawaran ini, tapi appa belum menyetujui nya karena appa ingin memberi mu banyak nasehat" tutur Yuri.
"Hidup di mess itu tidak mudah, akan ada persaingan dan akan ada yang tidak saling suka, kamu juga di tuntut untuk terus latihan setiap hari dan appa yakin, kamu juga pasti akan terbebani nanti di sana baik secara mental mau pun fisik, tapi semua kembali appa serahkan pada mu, apa Rio sanggup? Pikirkan dulu matang-matang, jangan tergiur dengan karir nya, halangan pasti akan selalu ada" nasehat Yuri
"Appa mendukung penuh apa pun pilihan yang kamu ambil, tapi ingat, pikirkan dulu, yang tahu apakah kamu sanggup atau tidak adalah diri mu sendiri" imbuh Yuri
"Ne appa, Rio mengerti, maafkan Rio" balas nya sambil menunduk tak berani menatap sang ayah.
Keesokan hari nya, Rio pun sekolah seperti biasa, saat latihan, mr Rowoon menemui Rio di tepi lapangan.
"Jadi bagaimana Rio?" Tanya sang guru olahraga
"Saya masih memikirkan nya mr"
"Kesempatan tidak akan datang dua kali Rio" ujar sang guru.
"Saya mengerti mr"
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Feel The Love?
Fiksi Penggemarcerita cinta antara Rio si anak sepak bola, dengan Rose yang berpacaran dengan si anak basket