Kai telah berusia lima belas tahun sekarang, dan sesuai janji Sohee, ia masuk team inti YG FC U17, sedangkan Junghwan berusia sebelas tahun, dan masih di Akedemi sang ayah, sebagai bek tengah, secara fisik, badan Kai lebih ramping tapi tinggi, sedangkan Junghwan lebih besar dan tak kalah tinggi dari hyung nya, Gaeul telah berusia tiga tahun, mungkin karena dia tidak punya saudara perempuan, jadi Gaeul itu sedikit tomboy, seperti hari ini, ia ikut bermain bola sang ayah bersama kedua oppa nya, Gaeul satu team dengan sang ayah, melawan Kai dan Junghwan, kedua oppa nya itu sudah memiliki tubuh yang atletis, jadi kuat, Junghwan menekel sang ayah sampai jatuh, Gaeul yang tak terima pun langsung mengejar lalu memeluk kaki kanan sang oppa hingga terjatuh.
"Aww. . . Gaeul!" Teriak Junghwan kesakitan, karena rupa nya sang dongsaeng menggigit betis kanan nya.
"Sayang sayang, jangan gigit oppa sayang" Rio langsung berlari dan mengangkat tubuh sang putri, Junghwan mengusap-usap bekas gigitan sang dongsaeng, sedangkan Kai tak bisa berhenti tertawa.
"Oppa jangan di gigit ya" nasehat sang ayah, yang di nasehati langsung cemberut, mata nya berkaca-kaca, dan akhir nya pecah sudah tangis si bungsu, Rio pun mengusap-usap punggung nya.
"Daddy tidak marah, hanya menasehati Gaeul jangan menggigit oppa, ini adalah olahraga, jika daddy kalah itu hal yang wajar, Gaeul tidak boleh curang mengerti?" Tutur Rio.
"Kai oppa, Junghwan oppa, ayo istirahat dulu" panggil sang mommy, kedua bocah laki-laki itu pun menepi, menghampiri Rose yang sudah menyiapkan air minum, potongan buah dan camilan sehat lain nya.
Gaeul sendiri mengangguk dalam tangis nya setelah mendengar nasehat sang ayah.
"Minta maaf pada Junghwan oppa ya?" Bujuk Rio sambil mengusap air mata sang putri, yang kembali mengangguk, Rio lalu menurunkan Gaeul dari gendongan nya, gadis kecil itu berlari menyusul oppa dan mommy nya, diikuti sang ayah.
"Oppa maafkan Gaeul" ucap nya merasa bersalah.
"Oppa maafkan" balas Junghwan, kedua nya lalu berpelukan, Rio dan Rose menatap bangga anak-anak nya.
"Grandpa datang!" Seru Yoong dan mama Seo yang baru datang.
"Harabeoji juga datang" imbuh Yuri bersama Jessica.
"Kenapa princes grandpa menangis?" Tanya Yoong yang melihat bekas air mata sang cucu, tapi Gaeul belum bisa bercerita panjang, jadi ia malah kembali menangis manja sambil memeluk kakek nya dan menunjuk bola.
"Oh, Gaeul mau main bola?" Tebak Yuri
"Ayo kita main sama grandpa dan harabeoji!" Lanjut Yuri antusias, kedua kakek nya itu salah paham, tapi justru malah mampu menghibur cucu nya.
Sungguh, sebagai maknae di keluarga nya, tingkah Gaeul sangat menggemaskan, kadang memang membuat marah, tapi tak ada yang benar-benar bisa marah pada nya.
"Daddy, susu" ia menyodorkan botol nya pada sang ayah yang sedang membuat minuman protein, berhubung dia sudah tiga tahun, jadi Rose sudah tak memberi nya asi, ganti dengan susu formula, Rio kemudian membuatkan susu untuk sang putri.
"Terima kasih daddy" ucap nya setelah menerima botol berisi susu sampai penuh, kemudian menghampiri oppa nya yang sedang menonton tv, Gaeul berada di tengah-tengah.
"Dia tak ada sifat girly nya sama sekali" ucap Rio sambil menggeleng, Rose pun terkekeh lucu.
"Meski dia tomboy, tapi sangat manja pada mu oppa" imbuh Rose, Rio pun mendekati sang istri, duduk di belakang anak-anak sambil mengawasi mereka, sesekali bermesraan tanpa ketahuan anak-anak.
"Besok Kai ada pertandingan" beritahu Rio sambil mengecupi pipi sang istri, Rose tak terganggu sama sekali, ia malah mengusap-usap rahang suami nya itu
"Kita bisa menonton nya kan oppa?"
"Bisa, besok kita nonton, kabari appa dan papa juga, siapa tahu mereka juga akan ikut nonton" jawab Rio
Dan esok hari nya, keluarga Rio pun berangkat menuju ke markas YG FC, untuk menyaksikan pertandingan sang putra, si sulung sudah diantar oleh Minho dari pagi, dan sore nya baru Rio bersama Junghwan, Gaeul dan Rose datang bersama Minho, keluarga Kwon dan Im pun juga datang, keluarga Rio semua memakai jersey YG FC, termasuk si bungsu Gaeul, mereka menyaksikan dari tribun yang paling dekat.
Kedudukan 2-0 untuk YG FC, dan Kai mencetak satu gol, wasit meniup peluit, pelanggaran untuk YG FC, tapi pertandingan di hentikan sejenak karena para pemain sedang minum, entah bagaimana, Gaeul bisa lolos dari pengawasan orang tua nya dan berlari memasuki lapangan, Rose panik, dia bingung, tak mungkin berlari mengejar sang putri yang sudah menghampiri oppa nya, wasit menoleh, ia lalu berlari menghampiri Gaeul yang sedang memeluk kaki sang oppa.
Priitt. . .
Wasit meniup peluit, semua di buat tegang, sang wasit mengeluarkan kartu merah untuk Gaeul.
Suara tawa penonton pun pecah, sang wasit bisa bercanda juga rupa nya.
"Kamu tidak boleh bermain sayang" ucap sang wasit lembut, Gaeul langsung cemberut, Kai pun menggendong nya dan membawa lari ke tepi lapangan, Rio pun menyambut nya dan mengambil alih sang putri dari gendongan Kai.
"Astaga Gaeul" gemas Seohyun, yang lain tertawa lucu, sedangkan gadis kecil itu merajuk, memanyunkan bibir nya sambil bersandar di dada sang ayah, kehidupan Rio membuat banyak orang iri pada nya, memiliki orang tua yang sukses, mertua kaya, sahabat yang selalu ada, anak-anak yang lucu dan menggemaskan, serta istri yang cantik, memang tak mudah untuk sampai dititik ini, harus ada yang di korban kan, tapi semua terbayar lunas sekarang, jika kita mau berusaha dan pantang menyerah, tak ada yang mustahil untuk kita raih.
F I N
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Feel The Love?
Fanfictioncerita cinta antara Rio si anak sepak bola, dengan Rose yang berpacaran dengan si anak basket