• 23| [Born To Die] •

158 10 0
                                    

Sebisa mungkin saya curi-curi jam untuk update

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebisa mungkin saya curi-curi jam untuk update. Karena naskah udah hampir kelar, tinggal waktu update saja:))

Selamat membaca!

-———-

Moncong pistol diturunkan setelah satu tembakan bersama asap putih keluar. Tiga anggota resmi Dominator tercengang di balik wajah garang mereka. Rahang Cass seolah ingin jatuh begitu mengetahui Jack membunuh Matt. Selama beberapa jam terakhir-semua tentang satu korban itu tentu saja bukan dia.

"ADA APA DENGAN KALIAN?! Apa kalian berencana kabur selama ini?!" Si plontos Willem menggertak. Serentak tiga orang itu mengarahkan senjatanya pada Jack dan Cass.

Gadis itu tidak pernah keberatan jika harus menjatuhkan senjata dan mengangkat kedua tangan. Lagipula dia tidak tahu cara menggunakannya. Begitupun juga Jack di sebelah. Detak jantung Cass berdentum, tangannya kebas, keringat dingin membasahi permukaan kulit wajah. Jack lebih santai dari biasanya, membuat Cass menelan ludah kasar.

"Dia mengkhianati kita!"

Tidak ada yang lebih mengusik dari tiga kata yang baru Jack ucapkan. Cass menatap tajam ke arah laki-laki itu, namun tatapan mereka tidak lagi bertemu.

"Matt yang berencana kabur! Dari awal dia ngajak kami bunuh kalian. Tapi kami menolak. Khususnya aku, karena tujuan ku jadi bagian dari kelompok ini." Jack menghela napas, akhirnya tatapannya bertemu dengan milik Cass.

"Aku harus bunuh pengkhianat meski dia teman ku sendiri." Demi mendapat kepercayaan.

Napas Cass tercekat melebihi segelintir walker yang tersisa perlahan mendekat. Gadis itu merunduk, berlarian, menghindar. Tidak ada yang bisa dijadikan penjaga. Semua orang tidak bisa dipercaya, terlebih Jack. Setelah ini berakhir, dia tidak tahu apakah hubungannya dengan laki-laki itu akan sama seperti sebelumnya.

Ctass!

Dua orang dengan crossbow membunuh walker yang tersisa. Willem segera meraih senapan dan handgun yang tergeletak bersama dua mayat, begitupun dengan milik Cass dan Jack.

Dua orang itu dibawa pergi setelah dijanjikan lubang pada kepala jikalau nekat melarikan diri.

***

Gesekan daun berguguran sebelum gadis rambut cepak memijak. Hijau hutan jadi warna utama yang ditangkap pengelihatan. Semak belukar di atas permukaan guguran dedaunan, di sebelah akar besar mencuat dilapisi lumut. Permukaan tanah tidak rata membuat Cass seolah naik ke puncak dan terperosok ke bawah.

Setidaknya di sini, mereka jauh dari walker. Meski ada di beberapa sisi, tampak kecil ditelan pepohonan.

Tiga orang bersenjata selalu bersiap siaga. Menajamkan pandangan ke sekeliling hutan belantara, takut-takut ada musuh sergap menyerang.

HEREAFTER ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang