• 43| [End] •

110 11 0
                                    

_______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


_______

Binar dari tatapan mereka seolah tidak akan memudar kala gerbang besi dengan pagar dinding beton itu terbuka. Para penjaga berdiri di pos dengan tinggi tiga belas kaki kanan-kiri. Dipimpin Arsenio—ayah Ruby, mereka dikawal oleh empat orang pasukan bersenjata.

"Buka gerbangnya! Kami menemukan para penyintas!" perintah pemimpin Hereafter.

Mereka mendongak bersamaan gerbang terbuka, dari atas seseorang wanita bertopi mencondongkan tubuhnya untuk melihat sosok familier dengan kuncir ekor kuda berjalan di samping Arsenio.

"Tunggu? Itu Ruby?!" wanita itu terkekeh pelan.

"Sepertinya," gurau Arsenio langsung mendapat pukulan di lengannya. "Apa?" Semua terkekeh saat tahu si pelaku adalah Ruby. Kemudian pria itu merangkul putrinya dengan tawa mengalun dari keduanya.

Cass berdecak kagum saat tahu isi dibalik pagar beton Hereafter. Mereka memiliki lapangan yang luas dengan beberapa tumbuhan di sana. Puing berserakan di sudut kanan pagar, berasal dari lantai tiga yang setengah hilang—seolah tempat itu pernah sekali di bom.

Mereka menjadikan sebagian puing bekas itu menjadi sekat untuk berlindung jikalau terjadi peperangan antar kubu. Rumput-rumput liar. Dan tanaman rambat menghiasi pilar teras tidak luput dari pandangan.

Orang-orang tersenyum melambaikan tangan pada pemimpin mereka yang ramah dan bijaksana. Anak-anak seusia Heather berlarian, orang baru jadi pusat perhatian.

"ITU HEATHER!"

Saat beberapa dari mereka berhenti, lalu memeluk Heather erat, bergantian, setidaknya sebelum mereka menyadari sesuatu.

"Kamu kok bau, sih?"

"Iya, kaya monster!"

"Kamu kemana aja, Heather? Kami kangen!"

"Kamu bawa temen baru, ya? Nama dia siapa?"

Cass terkekeh geli melihat raut wajah bocah yang dipeluk tersenyum getir, menahan malu sendiri. Sementara Niko dengan senang hati memperkenalkan diri.

Mereka kemudian digiring masuk ke dalam bangunan yang lumayan besar sekitar tiga lantai. Pusat dari semua tempat berlindung. Orang-orang sibuk bekerja sesuai pembagian tugas. Tidak ada yang membawa senapan kecuali mereka sedang bertugas ke luar, di sini mereka diperlakukan sama.

Salut rasanya, Hereafter benar-benar berbeda dari Dominator.

"Pak!" panggil pria berjanggut tipis lebih muda menghampiri Arsenio, "Mereka membutuhkan mu, ada yang perlu dibicarakan."

Arsenio menoleh ke arah Cass dan kawan-kawan. "Mereka membutuhkan ku, mungkin tur akan dilanjutkan oleh Ruby, atau Mike. Sampai nanti, kalian." Kemudian pria itu melangkah pergi meninggalkan mereka bersama seseorang bernama Mike.

Pria itu terkejut senang akhirnya melihat Ruby telah kembali, "Ruby? Kemana aja kamu selama ini?"

"Mike." Ruby membalas pelukan orang tersebut. "Kami disandera pasukan Dominator—"

HEREAFTER ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang