----
Kembali dengan kegilaan Jack dan Dixon🗿
Happy reading!----
"Hal aneh apa?" Jack bertanya seolah dia tidak tahu apa-apa.
"Freak! Ayolah, kamu tau biasanya orang-orang pinter suka eksperimen sama hal yang aneh-aneh. " Dixon menjeda. "Kaya kamu."
Tangannya bertumpu pada pembatas balkon sembari memandang ke bawah dan ke seberang. Ini yang dia maksud, melompat ke balkon apartemen seberang dan turun dengan bergelantungan pada pipa aluminium di sampingnya menuju ke bawah.
Brak!
Brakkk!
Suara gemuruh langkah walkers sudah mencapai tepat di depan pintu bilik yang mereka tempati. Tidak ada pilihan lain. Mereka harus turun sebelum raungan makhluk itu berhasil memecah pintu masuk ke dalam.
Dixon duduk di pembatas besi balkon. Berpikir beberapa kali apakah dirinya mampu melakukan ini. Jika ini tidak berhasil, maka dia akan jatuh dari lantai tiga menuju ke bawah dan kehilangan beberapa fungsi tulangnya untuk sementara.
"Kamu mau bunuh diri!?" tanya Jack panik. "Ingat! Kamu belum bayar utang mu!"
"DIAM!" Dixon membentak. Jack sangat mengganggu konsentrasinya. "Aku mau lompat ke seberang sana dan turun lewat pipa itu." Dia menunjuk ke satu arah. Beruntung karena di bawah tidak ada satu pun walker yang berlalu lalang.
BRAK!
BRAKK!
"ARE YOU FUCKIN' NUTS?! Dari sini ke balkon itu jaraknya tiga meter!" Jack mengeratkan genggaman pada besi pembatas dengan kepala dicondongkan, memperkirakan berapa meter jarak dari balkon lantai tiga ke balkon apartemen seberang, belum lagi jika mereka jatuh ke rerumputan mati di bawah.
"Kalau kamu jatuh kurang lebih," Jack meneguk ludah, "yang pasti lebih dari tujuh meter!"
"TERSERAH!" Dixon langsung melompat, hampir terjatuh jika tangan kanannya tidak berpegangan erat ke besi pembatas seberang. Dia bergelantungan di balkon apartemen lantai tiga hanya dengan satu tangan.
Jangan heran jika hal mengejutkan akan selalu terjadi. Tanpa permisi, pagar besi pembatas balkon itu tiba-tiba patah. Tepat yang menahan beban tubuhnya, alhasil Dixon langsung terjatuh.
Trank!
Setidaknya, dia hanya terjatuh di balkon lantai dua. Meringis ketika dada bidangnya sedikit menghantam besi pembatas. Hingga merasakan sesuatu mengalir di tangan kanan, dibalik jaket boomber yang sobek. Dixon mengerahkan semua tenaga, tidak peduli jika goresan luka di tangan semakin melebar, masih berupaya meraih besi pembatas. Sedikit demi sedikit menggeser posisi mendekati pipa yang menuju ke bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEREAFTER ✓
AventuraCompleted story✓ Setelah upaya bertahan hidup dari maraknya wabah mematikan mayat berjalan-yang mereka sebut walkers. Bangkit mutasi baru yang menciptakan makhluk perangkak yang tinggal di kegelapan. The Night Crawler. Salah satu dari mereka berkhia...