• 14| [RIP Aim] •

157 10 0
                                    

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!

-———-

BRAASHH!

Jack, Dixon dan Jane berhasil menghindar dari serangan crawler, meski mereka menjatuhkan diri ke tanah. Jack membuka mata setelah berguling di atas tanah, bersiap siaga memantau pergerakan sang monster. Crawler mengerang kesakitan dengan tubuh lembab nya yang tiba-tiba mengeluarkan asap, sontak mundur beberapa langkah menjauh dari mereka.

Ini kesempatan Jack, dengan napas menderu ia berlari menghampiri Dixon dan Jane.

"Shit! Apa yang harus kita lakuin kalo ceritanya kaya gini?!" Lelaki itu sedikit berbisik. Gadis berambut merah masih menggenggam obor yang tadi sempat terjatuh, menoleh ke arah Jack.

"Nggak ada gunanya bisik-bisik sekarang, jelas dia udah lihat kita!" cecar Dixon yang berada di tengah meliriknya sekilas, lalu kembali menatap lawan yang lebih besar.

Si topi hitam mengambil kuda-kuda, menggenggam erat parangnya seolah siap untuk melompat dan melayangkan tebasan demi tebasan di tubuh crawler.

Makhluk itu kembali menghadap ke arah mereka, membuat bulu kuduk berdiri, rasa takut mengalir bersamaan dengan keringat di tubuh ketiganya. Wajah dengan gigi-gigi tajam serta bola mata yang tak terlihat itu lantas mundur lagi beberapa langkah hingga mereka tidak bisa melihat terlalu jelas apa yang direncanakan makhluk itu.

"That's fucking creepy! Mundur, huh? Jadi kelemahannya api?!" Dixon dan Jane menoleh bersamaan.

"Pegang!" Gadis itu menyodorkan obor kepada Jack.

"Tunggu dulu!" potong Dixon membuat Jane menarik kembali tangannya. "Seriously?! Kamu mau ngasih obor ke dia?!"

Jane merotasikan bola mata, menurutnya Dixon bodoh dengan pertanyaan retoris seperti itu.

"FINE! Pick one!" Gadis itu kemudian menyodorkan obor dan busur di kedua tangannya secara bersamaan.

"Of course!" Jack memilih obor. Dixon berdecih, benar juga, orang seperti Jack mana bisa menggunakan busur panah. "Whatever!" Lelaki itu merotasikan bola mata.

"Tapi kalo kamu berusaha bawa kabur apinya, aku bunuh kamu, Jackass!"

Tiba-tiba raungan terdengar melengking  memekakkan telinga, membuat tiga remaja itu menutup pendengaran masing-masing.

Langkah berat datang mendekati mereka. Sontak membuat Dixon dan kedua temannya kaget, yang mereka tahu kelemahan makhluk itu adalah api. Tapi disinilah dia, yang mulai terlihat perawakannya akibat penerangan dari obor yang Jack pegang.

DUG!

DUG!

DUG!

Jane siap membidik menggunakan busur. Tepat ketika raungan itu keluar untuk ke sekian kalinya, crawler menyerang dengan cakaran.

HEREAFTER ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang