• 12| [The Crawler] •

168 12 1
                                    

Makasi yang udah setia sama cerita ini;)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Makasi yang udah setia sama cerita ini;)

Happy reading!

-——-

***

"Maksud kamu apa bilang gitu, Jack?!" Yang ditanya membulatkan mata ketika ujung parang berada beberapa senti dari wajah. Berasal dari Dixon yang berjalan dengan langkah lebar menunjuk Jack dengan benda tajam tersebut.

Rupanya, sepuluh menit setelah Cass mengira topi hitam akan mati, mereka malah dikagetkan oleh kehadiran Dixon yang kembali mengekor di belakang. Bukan kejutan kalau anak itu masih hidup, karena Dixon Leonard bukan tipikal orang yang mudah menyerah.

Jack meneguk ludah. "Bilang apa? Harusnya kamu bisa lebih spesifik." Tanpa merasa bersalah hoddie abu-abu menaikkan sebelah alisnya. Cass kembali melepas napas kesal yang tadi sempat ditahan.

Sore ini, ditemani awan menggelap sekaligus angin besar seperti hujan sebentar lagi akan turun membasahi tanah yang mereka pijak. Berjalan beriringan menjadi satu jalur di belakang pagar tembok sebuah perumahan, dan pohon-pohon di antara semak belukar luas yang dulunya taman kota.

"Kaya biasanya, BULLSHIT! Ngobrol sama Cass." Dixon beralih menatap Cass. "Kamu juga, Cass. Kamu pikir aku bakal mati cuma karena ditinggal sendirian?! Terlalu meremehkan!"

Gadis itu hanya nyengir kuda. "Siap salah. Lain kali aku nggak akan remehin kamu, kok, hehe."

"Bullshit kamu bilang? Dia hampir bunuh diri!" Jack menunjuk gadis berambut cepak. "Bunuh diri apa, njing?! Sembarang kalo ngomong!" Cass yang tidak terima berbalik badan sepenuhnya, menghadang Jack dan Dixon. Sementara Rolex serta gadis kecil berjalan mendahului beberapa langkah.

"Kalo kamu menghirup darah walker dari jarak yang lumayan deket, bahkan nempel, jelas kamu bakal terinfeksi," ujar lelaki itu sembari menunjukkan punggung tangan, meniru gaya Cass selama berada dalam lautan walker tadi.

Merasa tidak ada gunanya mendengar penjelasan Jack, Dixon kembali tersungut. "HEH! Aku masih ditengah walkers, anj*ng! Apapun itu! I'm gonna kick your ass!"

Jitakan mendarat di kepala Jack membuat pemiliknya mengaduh. Tak sampai disitu, bahkan seraya melanjutkan jalan pulang pun Dixon menarik paksa tudung hoddie Jack, mendorong, menendang kaki laki-laki itu beberapa kali. Hingga membuat langkah jenjang mendahului ketiga temannya.

Jangankan Cass, Rolex yang awalnya tidak peduli sedikit tersenyum melihat adegan tersebut. Menurut Cass, Dixon lebih mirip seperti ayah yang sedang menghajar anak sendiri. Tawa gadis itu akhirnya bisa lepas setelah seharian berada dalam ketegangan.

"Faktanya, kita semua udah terinfeksi."

Seketika kekehan terhenti di tengah udara. Si topi hitam tidak lagi peduli dengan lawan, begitu pula Jack yang tertegun sebelum menatap gadis kecil yang hampir dilupakan selama perjalanan.

HEREAFTER ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang