Chapter 5 : Sebuah Pertaruhan

185 34 1
                                    

Saat waktu berlalu menuju bulan Mei, cuaca di kota Chang-An berubah panas dan lembap.

Liu Qing Huan merosot di kursinya, merasa seperti seekor ikan yang mati kehausan. Orang misterius itu tidak pernah muncul lagi semenjak saat itu jadi, ia tidak perlu repot memutar otaknya untuk masalah ini lagi. Ia akan menghadapinya saat masalah itu tiba.

Ci Tao berdiri di sampingnya, mengipasinya sementarra Qing Zhi berjalan cepat ke arahnya. Meletakkan piring peoni berukir di atas meja, ia mendongak ke arah Liu Qing Huan.

"Nyonya, anggur ini dihadiahkan oleh Kaisar. Tuan sengaja menyuruhku mendinginkannya sebelum membawakannya untuk Anda."

Mata Liu Qing Huan berbinar. Menjadi pejabat berpangkat tinggi jelas sekali mempunyai kehidupan yang baik! Bahkan bisa sampai menikmati benda berharga semacam es! Liu Qing Huan sebegitu terharunya sampai ingin menangis. Mengangkat cangkirnya, cairan berwarna keunguan itu bersinar jernih, dan ada embusan udara sejuk menguar dari sana. Qing Huan meminumnya dalam sekali duduk. Rasanya memang ... sangat amat menyegarkan.

"Anggur bagus!"

Ia memuji, seraya meraih cangkir lainnya. Melihatnya menenggak tiga cangkir sekaligus, Qing Zhi pun hanya bisa mengingatkannya.

"Nyonya, Tuan jelas mengatakannya bahwa Anda tidak boleh minum terlalu banyak anggurnya."

Liu Qing Huan memutar bola matanya. Si Marquis ini suka sekali mengendalikan banyak hal hingga sekarang ia bahkan mengendalikannya ....

Merasakan Liu Qing Huan yang perasaannya gampang berubah, Qing Zhi cepat-cepat mengangkat piringnya dan menghidangkannya di depannya.

"Sepiring ikan ini dipotong sendiri oleh Tuan, apakah Nyonya ingin mencobanya sesuap?"

Liu Qing Huan melirik piringnya. Potongan ikannya indah, seolah mereka diiris tipis-tipis. Tampaknya, keahlian berpisau si Marquis cukup bagus.

"Marquis ada di ruang perjamuan utama?"

Qing Zhi terdiam sesaat sebelum menggagapkan jawabannya. "Be-benar."

"Siapa yang sedang ditemuinya?"

"I-itu Putri Yong Fu."

Liu Qing Huan mengedip. Bukankah ia hanya seorang putri? Apa sulitnya untuk mengatakannya? Memandangi Qing Zhi, ia tersenyum.

"Apakah hubungan Marquis dengan Putri ini dekat?"

"T-tidak!"

Qing Zhi menyangkalnya panik. Tetapi kemudian, ia merasa kalau jawabannya terdengar kasar, oleh karena itu ia lanjut menjelaskannya, "Karena kediaman kita dan Kediaman Putri semuanya terletak di Petak Chong Ren, ada beberapa pertemuan di sana-sini. Aku dengar bahwa hari ini adalah kunjungan dadakan dari Putri."

"Oh, begitu."

Liu Qing Huan menatap sepiring ikan itu, tetapi sumpitnya tetap di sana, tak bergerak.

Qing Zhi merasa gelisah, dan ia terus menjelaskan, "Kaisar, Putri, dan Marquis tumbuh besar bersama-sama, jadi barangkali mereka agak dekat satu sama lainnya."

Liu Qing Huan tampak seakan ia sedang merenung dan Qing Zhi melemparkan sinyal meminta bantuan pada Ci Tao.

"Nyonya, ikan ini tampak sangat lezat, bagaimana kalau Anda mencicipinya?"

"Um." Memberikan jawaban satu nada, Liu Qing Huan kemudian terus memilih sepotong ikan dengan sumpitnya dan mencelupkannya ke dalam saus bawang putih, sebelum memasukkan ke dalam mulutnya.

Qing Zhi dan Ci Tao menatapnya tanpa berkedip, dan mencoba bertanya, "Bagaimana rasanya?"

"Ikannya cukup segar." Liu Qing Huan meletakkan sumpitnya dan menuangkan sendiri minumannya. Ci Tao dan Qing Zhi saling bertatapan, kekhawatiran terlihat jelas di mata mereka.

The Counterfeit Madam Hou [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang