Hanya berbaring di atas ranjangnya, Xue Mu mendengarkan ada gangguan di luar.
"Marquis, ada pembunuh yang terlihat di kediaman."
Suara rendah Nuo Yan datang dari luar pintu. Bulu mata Xue Mu bergetar sebelum ia pelan-pelan membuka matanya. Ia pernah berpikir bahwa, setelah insiden sebelumnya, Tang Zhi Bo akan tetap menahan diri sejenak, tetapi siapa sangka ia begitu tidak sabaran?
"Kau sudah menangkap mereka?"
"Tidak."
Memikirkan tentang itu sedikit, Nuo Yan merasa bahwa seluruh kejadiannya agak aneh. "Para pengawal yang melihat mereka. Setelah pengawal menarik perhatian mereka, mereka melarikan diri segera setelahnya."
Mata Xue Mu bergerak. Ia tahu seperti apa para penjaga kediaman. Jika mereka bahkan tidak bisa menghindari deteksi para pengawal, bagaimana mereka akan membunuhnya?
Jantungnya mendadak melompat dan ia pun bangkit dari ranjangnya dan bergegas keluar.
"Apakah ada masalah?" Nuo Yan, yang mengikuti tepat di belakangnya, bertanya dengan risau.
Xue Mu mengerutkan kening. "Hanya tebakan saja."
Lebih baik, tidak seperti apa yang dipikirkannya.
Menyadari kalau Xue Mu sedang menuju ke arah kamar tidur utama, Nuo Yan pun terdiam.
Di jalur kecil di dalam taman, Liu Qing Huan muncul, mengenakan gaun kuning panjang. Di belakangnya, ada Ci Tao, Qing Zhi dan Nian Tang.
Melihatnya, Xue Mu pun begegas. "Kenapa kau di sini?"
"Aku dengar ada pembunuh dan aku mencemaskan keselamatanmu, jadi aku kemari untuk melihatnya."
Di bawah sinar bulan, tatapan Xue Mu tidak terbaca, tetapi Liu Qing Huan menatap lurus ke matanya, mata Liu Qing Huan jernih dan polos.
Setelah menatapnya untuk beberapa saat, Xue Mu tersenyum. "Aku baik-baik saja. Pembunuhnya sudah pergi, jadi kau tidak perlu cemas."
Liu Qing Huan mengangguk, bersikap seperti istri yang khawatir.
"Sudah larut, kau harus segera istirahat."
"Baik."
Xue Mu baru kembali ke Paviliun Teratai-nya saat sosok Liu Qing Huan tidak bisa terlihat lagi.
***
Di hari kedua, pagi-pagi sekali, Xue Mu menuju ke istana. Hari ini adalah hari Aesi kembali ke kerajaannya dan Kaisar secara khusus memperjelasnya bahwa ia harus berhati-hati dalam mengawal utusan ini.
Liu Qing Huan juga, bangun pagi. Setelah membersihkan diri dan berdandan, ia pergi untuk menyampaikan salam pada Nyonya Ning dan mereka pun sarapan bersama-sama. Karena kemarin adalah Festival Qi Xi, Nyonya Ning sedang membicarakan mengenai pelayan mana yang mendapatkan rahmat yang baik dari Gadis Penenun dan siapa yang tangannya paling ceroboh.
Liu Qing Huan bersikap seperti pendengar yang baik, sesekali ikut dalam percakapan. Kalau dipikir-pikir, laba-laba yang dimiliki oleh Qing Zhi, melakukan tugasnya dan memintal sarang yang cantik.
Nyona Ning sangat gembira hari ini dan mengobrol agak lama dengan Liu Qing Huan sebelum membiarkannya pergi. Setelah Liu Qing Huan kembali ke kamarnya, hal pertama yang dilakukannya adalah meminum seteguk besar air. Mungkin, karena ketergesaannya, ia tersedak dan setelah batuk-batuk, ia pun pingsan di lantai, memegangi perutnya.
"Nyonya, Anda tidak apa-apa?"
Melihat itu, kedua pelayan bergegas dan membantu Liu Qing Huan bangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Counterfeit Madam Hou [Terjemahan Indonesia]
De Todo[Novel Terjemahan] [END] Judul : The Counterfeit Madam Hou Author : Chestnut 板栗子 Jumlah Chapter : 66 + 2 side story Genres: Comedy, Drama, Historical, Romance Penerjemah Bahasa Inggris : crazypumkin (Chapter 1-55) Penerjemah Bahasa Indonesia : Aling...