Rencana Liu Qing Huan sederhana. Mereka akan dikecoh dan menyebabkan kekacauan di kediaman dan ia akan mengambil kesempatan itu untuk melarikan diri.
Hanya saja, tanggal untuk rencana ini bukanlah tanggal delapan, tetapi malam hari tanggal tujuh.
Pertama, mereka akan membocorkan beberapa informasi demi menipu Xue Mu agar mengira bahwa Liu Qing Huan berencana untuk melarikan diri tanggal delapan, sambil menggunakan banyak trik mencolok untuk mengalihkan perhatiannya.
Tetapi, hal paling penting supaya rencana ini berhasil, terletak hanya pada satu orang ... orang yang akan meniru dirinya setelah Liu Qing Huan lari.
Karakter sepenting ini, tentu saja, diberikan pada rekan lamanya, orang yang meniru si pelayan di perjamuan Zhou Jing Jing.
Aesi yang bertugas untuk menghubungi rekannya, dan meskipun metode komunikasi di antara para penipu terlalu rumit untuk dipahaminya, keduanya berhasil berhubungan. Lalu, di malam tanggal tujuh itu, Aesi menyuruh beberapa orang untuk bertindak sebagai pembunuh dan berlari berputar-putar di kediaman Marquis sementara mereka mengeluarkan Liu Qing Huan.
***
Xue Mu berdiri di kamar Liu Qing Huan, ekspresinya sangat dingin. Nian Tang, Nuo Yan, dan Peng Peng, semuanya kembali ke kediaman, berdiri di sisinya tanpa bersuara, wajah masing-masing lebih pucat dari yang lainnya. Ci Tao dan Qing Zhi, yang baru saja tersadar, bahkan tidak berani bernapas dengan keras sementara mereka mencoba mengecilkan kehadiran mereka sebisa mungkin.
Diam-diam melihat ke selembar kertas yang ditulisnya sendiri kemarin, Xue Mu membaca tambahan kata yang tampak itu.
Kehidupan adalah tentang pertemuan dan perpisahan.
Apakah ini yang ingin disampaikan Liu Qing Huan padanya?
Xue Mu tersenyum, dan Peng Peng merasakan punggungnya menggigil. Semua orang yang berlarian keluar dari Kediaman Aesi sudah ditangkap, tetapi tidak satu pun dari mereka adalah Wu La La. Bagaimana ia bisa bertemu dengan Aesi di bawah keadaan begini, bahkan melarikan diri dari Kota Chang-An?
Nuo Yan menggigit bibirnya dan dengan berani memecah keheningan di dalam ruangan. "Marquis, ada sesuatu yang aneh dengan masalah ini."
Berkata begitu, Nuo Yan melirik Xue Mu dan saat ia tidak mengatakan apa-apa, Nuo Yan pun meneruskan, "Para pembunuh semalam, mungkin bukan suruhan Tang Zhi Bo. Barangkali, Aesi sudah mengeluarkannya."
Xue Mu mendongak dari kertas tersebut dan tatapannya pelan-pelan menyapu mereka satu per satu. Dan Peng Peng lagi-lagi merinding.
Setelah memandangi mereka sejenak, kemudian Xue Mu pun membuka mulutnya. "Tidak, orang yang kulihat semalam adalah dia, itu, aku yakin."
Ia sudah berpikir tentang itu saat pembunuh muncul semalam. Karena itulah, ia buru-buru pergi ke kamarnya. Siapa sangka, Liu Qing Huan akan muncul di tengah jalan di sana dan meskipun ia ragu pada awalnya, ia tahu kalau itu adalah Liu Qing Huan.
Sudah jelas, ia tidak melarikan diri kemarin.
Maka, hanya ada satu lagi penjelasan lainnya. Bukan Liu Qing Huan yang melarikan diri bersama Aesi kemarin.
***
Orang itu, yang bertubuh kecil, mengangkat kepalanya dan menatap Aesi, tersenyum.
Jantung Aesi berdebar sewaktu firasat buruk melandanya.
Yi Jin, yang ada di sebelahnya, mengerutkan kening.
"Itu bukan dia."
Tepat ketika ia menyelesaikan kalimat itu, beberapa benda hitam berterbangan keluar dari tangan gadis itu dan meretih sekalinya mereka menyentuh tanah, membuat kuda-kuda ketakutan karena panik. Diikuti dengan itu, bola lainnya menyentuh tanah dan semua orang terselubung dalam asap.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Counterfeit Madam Hou [Terjemahan Indonesia]
Random[Novel Terjemahan] [END] Judul : The Counterfeit Madam Hou Author : Chestnut 板栗子 Jumlah Chapter : 66 + 2 side story Genres: Comedy, Drama, Historical, Romance Penerjemah Bahasa Inggris : crazypumkin (Chapter 1-55) Penerjemah Bahasa Indonesia : Aling...