Chapter 26 : Harta

113 24 1
                                    

Bagi Liu Qing Huan, satu hal yang paling disukainya adalah mendapatkan sesuatu secara gratis. Satu hal yang paling dibencinya adalah menderita kerugian. Tetapi, kerugian di depannya ini adalah sesuatu yang harus dideritanya.

Dengan enggan, ia mengeluarkan 《White Jade Orchid • Spring》dan meletakkannya di depan Xue Mu. Ia bekerja begitu keras untuk mendapatkannya hanya untuk membiarkan orang lain mendapatkannya.

Membentangkan lukisan itu, Xue Mu memandanginya selama beberapa saat sebelum menatapnya, "Mengapa kau menginginkan ini?"

Mulut Liu Qing Huan berkedut dan sebelum ia sempat berbicara, Xue Mu menyelanya, "Jangan berbohong."

"...."

Ia menghela napas dan hanya menjatuhkan dirinya ke ranjang. "Aku menipu demi uang, dan itu saja."

"Lukisan ini berharga lumayan, tetapi asalkan ada orang yang mau membelinya."

Liu Qing Huan meliriknya, sebelum tertawa, "Marquis, kau tidak perlu mempermainkanku seperti itu, aku tahu ada harta terpendam di dalam lukisan ini."

"Harta?" Xue Mu melengkungkan alisnya sebelum berjalan ke tempat dimana Liu Qing Huan berada, duduk di sebelahnya.

Tanpa sadar, ia pun melebarkan jarak di antara mereka, berbicara, "Rumornya bilang, sekalinya lukisan 《Spring • Summer • Autumn • Winter》digabungkan, itu akan memperlihatkan sebuah peta harta."

Xue Mu memandanginya sejenak sebelum tertawa.

Menatapnya, Liu Qing Huan pun hanya bisa memberengut. "Jika tidak ada harta, mengapa kau, Tang Zhi Bo, dan Aesi, semuanya mencarinya?"

Setelah tertawa sebentar, Xue Mu akhirnya menjawabnya, "Darimana kau mendapatkan infromasi itu?"

"Ini menyangkut profesiku, bolehkah tidak kukatakan?"

Xue Mu tersenyum, "Iya, tetapi ada satu hal yang ingin kuberitahukan padamu."

"Apa?"

"Saat Kaisar terdahulu memerintah, ada seorang perdana menteri yang bernama Wen Wei. Ia menyalahgunakan posisi ini dan melakukan semua yang ia bisa. Korupsi, penyuapan, kau sebut saja. Jumlah yang diambilnya sangat besar hingga ia membuat mahkamah kekaisaran menyadarinya. Mendiang Kaisar mengirimkan seorang petugas sensor kekaisaran untuk menyelidiki masalah ini dan ia ditangkap dengan banyak sekali bukti. Tetapi, ketika mereka pergi untuk menyita harta miliknya, barang-barang yang mereka temukan jauh di bawah apa yang dimilikinya dan Wen Wei sudah bunuh diri sebelum itu."

Liu Qing Huan mengangkat alisnya sementara ia terus mendengarkan.

"Petugas sensor kekaisaran itu terus melakukan investigasi, tetapi di waktu bersamaan, saudara mendiang Kaisar, Pangeran Yong, juga melakukan penyelidikan keberadaan harta tersebut. Akhirnya, tetap si petugas yang pertama kali menemukan petunjuk keberadaannya. Tetapi, mengetahui seberapa ambisiusnya Pangeran Yong, ia tahu si Pangeran akan datang mencarinya. Sehingga, sebelum itu, si petugas membakar semua petunjuk yang ditemukannya, termasuk dirinya sendiri, hanya menyisakan empat lukisan."

"Tidak mungkin kalau itu adalah lukisan 《Spring • Summer • Autumn • Winter》milik Ding Mao, kan?"

"Tepat sekali. Petugas itu berencana untuk mengirimkan keempat lukisan itu secara diam-diam pada mendiang Kaisar, tetapi, tetap saja, kabarnya bocor dan lukisan itu tidak pernah sampai di istana. Dan semua pembawa lukisan itu meninggal secara mengerikan."

"Pangeran Yong mendapatkannya?"

"Tidak. Biarpun semua pembawanya mati, tetapi tidak ada hasil yang keluar dari pencarian Pangeran Yong. Mungkin saja, petugas itu terpikirkan cara untuk menyembunyikannya. Tetapi, kemudian, empat lukisan itu hilang di luar sana, dan setelah berpindah tangan beberapa kali, tidak ada yang tahu siapa yang memiliki mereka. Kehilangan kesempatan ini, Pangeran Yong marah besar dan membunuh seluruh keluarga si petugas, tidak menyisakan seorang pun untuk hidup. Ketika mendiang Kaisar mengetahuinya, ia marah besar, tetapi sayangnya, tidak punya bukti melawan Pangeran Yong, membiarkannya bebas."

The Counterfeit Madam Hou [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang