Chapter 44 : Ling Shan

108 21 0
                                    

Ketika Ling Qing Huan berangsur tersadar, entah bagaimana, ia mendengar orang-orang sedang berbicara. Membuka kelopak matanya, pemandangan di depannya adalah sebuah ladang. Sinar mentari pucat menyinari melalui pintunya, agak menyakiti matanya. Setelah memandangi dua sosok di depan pintu sejenak, kemudian ia pun menyangga dirinya, bangkit dari ranjang. Saat ia mengerahkan tenaganya, rasa sakit yang tajam serasa membakar pinggangnya.

"Ah ...." Liu Qing Huan segera menjerit, dua sosok di ambang pintu pun bergegas masuk.

"Nona, kau sudah bangun? Kau terluka, jadi kau tidak boleh sembarangan bergerak." Orang yang berbicara itu adalah seorang wanita petani sekitar empat puluhan, mengenakan pakaian kasar dengan kulit yang kekuningan.

Liu Qing Huan mengejap dan bertanya, "Dimana aku? Kenapa aku ada di sini?"

"Ini adalah Prefektur Liang. Kau pingsan di pinggiran sungai, dan ketika Hu Tua pergi memancing, ia menemukanmu dan membawamu pulang."

Prefektur Liang?

Dengan cepat, Liu Qing Huan teringat kembali akan peta yang dilihatnya di wilayah sekitar kota Chang-An. Ia bisa mengingat bahwa setelah ia terjatuh ke dalam jebakan, ia pingsan akibat rasa sakit ekstrim yang disebabkan lukanya. Tetapi, sebelum ia pingsan, ia memang mengingat ia jatuh ke dalam air. Jika ini adalah Prefektur Liang, itu artinya, sungai tempatnya terjatuh adalah Sungai Bi Qing. Sungai ini mengalir ke arah utara, dan melalui ketujuh prefekturnya. Prefektur Liang berjarak dua prefektur jauhnya dari kota Chang-An. Ia sungguh mengapung sampai sejauh ini?

Melihat bagaimana Liu Qing Huan terdiam, nyonya itu berinisiatif untuk memperkenalkan diri mereka. "Ini adalah suamiku, Hu Tua. Ialah yang membawamu kembali."

Liu Qing Huan mendongakkan kepalanya dan memandangi dua orang yang berdiri di depannya dan berujar penuh rasa terima kasih. "Tidak ada kata yang bisa mengungkapkan rasa terima kasihku. Aku tidak tahu bagaimana caranya untuk membalas budi kalian ini, jadi tolong izinkan aku untuk menyembah kalian."

Selagi ia mengatakan itu, Liu Qing Huan berjuang keras untuk bangun dari ranjang dan si nyonya buru-buru memeganginya. "Tolong jangan bergerak sembarangan, Nona. Hati-hati dengan lukamu."

Kemudian, ia duduk di pinggiran ranjangnya, tersenyum. "Siapakah namamu, darimana asalmu, dan kenapa kau bisa terluka di pinggiran sungai?"

Mata Liu Qing Huan memerah seraya terisak, "Aku ... hiks, hiks, hiks."

Melihat betapa sakit hatinya Liu Qing Huan, si nyonya pun buru-buru menghiburnya. "Jangan menangis, pelan-pelan keluarkan saja segala keluhanmu padaku."

Liu Qing Huan terisak.

"Namaku adalah Ji Shu Dan, kampung halamanku di Si Chun. Ayahku membawa kami ke kota Chang-An untuk berdagang dan hidup di sana bisa dianggap baik-baik saja. Tetapi, bulan lalu, sepupuku datang kemari dari Si Chuan, meminta untuk melamarku. Semestinya itu menjadi kejadian yang penuh suka cita, tetapi siapa yang menyangka, ia berhati sekejam seekor ular, dan demi mencuri semua harta benda kami, ia menyebabkan ayahku kehilangan nyawanya dan ingin mendatangiku juga. Ia memburuku sepanjang jalan, sehingga aku hanya bisa melarikan diri dengan loncat ke dalam sungai. Aku kira aku akan mati, tetapi siapa yang tahu kalau aku akan bertemu dengan kalian berdua, penyelamat yang menyelamatkan nyawaku ...."

Setelah mendengarkan itu, Nyonya Hu pun mengamuk. "Bagaimana bisa ada orang setidak berperasaan itu di dunia! Nona Ji, santai saja dan pulihkan diri di sini. Setelah kau lebih baik, kami akan menemanimu ke kantor kehakiman untuk menuntutnya."

Liu Qing Huan mengusap air matanya dan berujar sedih, "Nyonya Hu, kau tidak tahu. Sepupuku sudah menyuap hakimnya sehingga mereka tidak akan melakukan apa pun padanya."

The Counterfeit Madam Hou [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang