Chapter 15 : Perjamuan (3)

125 24 3
                                    

Teriakan marah itu mengejutkan semua orang yang ada di aula. Liu Qing Huan melirik ke arah si pria bertopeng, hanya melihat pria itu tidak panik, ia bahkan kelihatan seolah semua berjalan sesuai dengan rencananya. Kontrasnya, Tang Zhi Bo-lah yang terdapat sekilat keterkejutan di matanya.

Liu Qing Huan berkedip. Seperti yang dipikirkannya, orang-orang ini bukan berasal dari 'Beseeching Fire Cult'. Mereka bahkan membuat Pemusik Qiu Ci pingsan ketimbang membunuh mereka, untuk membuat mereka berpikir bahwa mereka berasal dari kultus itu. Tetapi, reaksi Tang Zhi Bo memang menarik. Sepertinya sekarang terlihat bahwa ia berkaitan dengan kultus tersebut.

Sebelum semuanya berhasil bereaksi, pria bertopeng itu sudah mengeluarkan satu kata. "Mundur."

Suaranya lembut, dan sesombong saat ia menawan Liu Qing Huan. Saat nada terakhir dari kata itu dijatuhkan, 'Pemusik Qiu Ci' pun bangkit, melemparkan alat-alat musik mereka ke samping selagi mereka menyebar seperti tikus, bahkan membalikkan beberapa meja ditambah beberapa tamu di sepanjang jalannya.

Aula yang adem dan tenang itu kini kacau-balau, orang-orang berteriak, piring-piring pecah sewaktu orang saling dorong satu sama lainnya dalam ketergesaan, membuat seluruh aulanya tak terkendali.

Liu Qing Huan mengambil waktu ini untuk menatap ke arah Pemusik Qiu Ci yang asli, dan tidak melihat adanya tanda-tanda Peng Peng di antara mereka. Ia menghela napas dalam-dalam sendiri. Ia dalam masalah kali ini. Ia bertaruh kalau Peng Peng sedang dalam perjalanannya mencari Xue Mu.

Melihat betapa kacaunya seluruh tempat ini, pria bertopeng memberi sinyal dengan tangannya agar semua orang keluar, hanya mendengarkan teriakan yang mengerikan. "AHHHH—! LUKISANKU HILANG!!!"

Pria bertopeng itu membeku dan tanpa sadar menoleh ke arah Zhou Jing Jing berdiri. Di kursi utamanya, yang mana sebelumnya terdapat lukisan 《White Orchard》yang telah ditukar, kini kosong melompong. Aula yang sudah kacau itu, ditambah dengan jeritan Saudagar Zhou, resmi mengubahnya menjadi kegilaan. Pria bertopeng mengerutkan kening, ia juga terlalu sibuk mengacaukan semuanya hingga ia bahkan tidak menyadari kapan lukisannya hilang. Mata panjang dan sipitnya lebih menyipit lagi. Siapa, selain Tang Zhi Bo, yang mengincar lukisannya di perjamuan ini?

Pastinya Xue Mu.

Menarik satu kesimpulan, ia mendengar jeritan seorang wanita. Berbalik, ia melihat kalau itu adalah 'Anaye' yang telah menjatuhkan seorang pelayan di tengah kekacauan, bahkan menginjaknya.

Liu Qing Huan sendiri terkejut juga, sewaktu ia cepat-cepat membantu si pelayan itu bangun.

Menepuk-nepukkan debu dari tubuhnya, ia pun bertanya, "Ah, aku benar-benar minta maaf. Apakah aku melukaimu?"

Si pria bertopeng, yang memerhatikan dari samping, mengedutkan alisnya selagi ia berjalan menghampiri dan menarik pergelangan tangan 'Anaye', berujar dingin, "Kau, ikut dengan kami."

Liu Qing Huan masih menunggu jawaban si pelayan saat ia ternganga mendengarkan ucapan pria bertopeng tersebut.

"Kenapa?" Sebenarnya, ia bermaksud bertanya, "Kenapa aku harus ikut?", tetapi melihat ke mata setajam elangnya itu, ia hanya bisa mengungkapkannya dengan lebih baik.

Tanpa menjawabnya, pria bertopeng itu menariknya keluar begitu saja.

"Tunggu sebentar, tugasku sudah selesai, mengapa aku harus pergi bersama kalian?"

Ini tidak masuk akal! Liu Qing Huan masih bergerak meronta selagi si pria bertopeng itu mengabaikannya dan bergegas maju, menabrak semua orang yang datang ke jalannya, bahkan tidak melihat sekilas pun.

Segera, mereka keluar dari aulanya. Cao Jing Ren, yang terjatuh di lantai, menatap ke arah siluet tinggi yang pergi, senyum licik muncul di wajahnya, terlihat aneh dibandingkan dengan aura pelajarnya itu.

The Counterfeit Madam Hou [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang