Chapter 7 : Festival Perahu Naga

156 24 2
                                    

Hari ini tanggal lima Mei, harinya Festival Perahu Naga. Duduk seorang diri di aula dalam loteng dimana tempat itu lebih dingin, Liu Qing Huan tidak berselera makan meskipun ada satu meja penuh dengan makanan berada tepat di sebelahnya. Ia hanya memandangi keluar jendela, sepertinya sedang melamun.

Xue Mu berjalan ke atas loteng dan duduk di sebelahnya. "Qing Qing."

Tiba-tiba saja ia memanggil, hampir membuat Liu Qing Huan melemparkan kipas tangannya keluar jendela saking kagetnya. Melihatnya seperti ini, Xue Mu pun tertawa, "Hari ini adalah Festival Perahu Naga, kenapa kau tidak pergi ke sana melihat perlombaannya?"

Liu Qing Huan menatapnya, "Terlalu panas untuk bergerak." Kemudian, ia menggerutu lebih jauh, "Musim panas adalah yang paling buruk."

Mendengarkannya berujar demikian, Xue Mu bertanya, "Qing Qing tidak suka musim panas?"

"Tidak," kemudian, ia pun balik bertanya pada Xue Mu, "Bagaimana denganmu?"

"Aku benci musim dingin."

Musim dingin? Liu Qing Huan mengangkat alisnya. Musim dingin di Chang-An tidak sedingin itu dan ketika Chang-an musim panas, juga tidak begitu panas. Ia mengejap dan bertanya lagi, "Jadi, musim apa yang paling kau sukai?"

Xue Mu menatapnya, sebelum tersenyum, "Juga musim dingin."

Pada musim dingin di tahun ke-22 Tian Zheng, ia bertemu Liu Qing Huan untuk pertama kalinya.

Tahun itu, ia berusia enam tahun dan Liu Qing Huan tiga tahun.

Semasa ayahnya sering tidak ada, Nyonya dari Keluarga Liu, takut kalau ibunya akan kesepian seorang diri, sering kali mengundangnya datang ke Kediaman Liu. Hari itu, hujan salju lebat dan mendengarkan mereka bergosip selama setengah harian, Xue Mu tidak tahan lagi dan menyelinap keluar halaman untuk bermain.

Setelah hujan salju lebat itu, seluruh halaman belakangnya seperti dikapuri dan ini adalah pertama kalinya ia main ke Kediaman Liu, ia tidak tahu jalan sama sekali. Satu-satunya yang dapat dilakukannya adalah mengikuti suara tawa anak-anak.

Di halaman, ada tiga anak kecil, tengah bermain lempar bola salju. Itu sudah jadi tim yang tidak seimbang mengingat mereka bertiga dibagi jadi dua kelompok, belum lagi menyebutkan kalau di kelompok lainnya ada anak kecil berusia enam tahun dan sekarang ini mengalahkan si pangsit kecil.

Si pangsit kecil tersandung kakinya sendiri dan jatuh ke tanah, sebelum mulai menangis, "Da jie dan Er jie menindasku! Aku akan mengadu pada ibu!"

Ia terus berkata ia akan pergi mencari ibunya tetapi ia terus berbaring di sana, tidak bergerak.

*Splat!*

Satu bola salju menghantam kepalanya dengan sempurna selagi saljunya berterbangan kemana-mana. Tiba-tiba semua itu memecahkan tangisan si pangsit kecil selagi ia duduk bengong di sana sampai ia melihat anak kecil seusianya bertepuk tangan gembira sebelum ia menangis tersedu-sedu.

" WAHHHHHHHH——–!!!! "

Memekakkan telinga.

Xue Mu marah, bagaimana bisa mereka menindas seseorang seperti itu?!

Ia berjalan mendekat ke arah si pangsit kecil dan membantunya bangun. Melihat ke arah wajah bersimbah air mata dan ingusnya, ia mencoba menghiburnya, "Jangan menangis, pangsit kecil, aku akan membantumu."

Menghadapi keduanya yang masih terkejut melihat siapakah anak tampan yang datang entah darimana ini, Xue Mu sudah mengumpulkan dua bola salju besar dan melemparkannya lurus ke arah mereka.

The Counterfeit Madam Hou [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang