Chapter 39 : Tertangkap (3)

121 24 3
                                    

Liu Qing Huan berbaring datar di dekat pintunya, mengintip dengan curigaan ke luar sana.

Sepertinya, Tang Zhi Bo benar-benar memercayai Feng Zhi, hanya mengatur agar wanita ini yang mengawasinya. Setelah mendengarkan sebentar untuk memastikan tidak ada siapa pun di sekitar, kemudian, ia pun menyelinap pergi secara diam-diam.

Gelap di luar sana, hanya ada dua atau tiga lilin yang tersebar di sana-sini, berkedap-kedip dalam kegelapan. Tetapi, sudah lebih dari cukup bagi Liu Qing Huan untuk melihat garis besar tempat itu. Berbeda dari 'ruangan' yang dibayangkannya, di sini, bentuknya seperti kediaman biasa, hanya saja berada di bawah tanah.

Ia mengerutkan kening, melihat ke sekitar. Mungkinkah ini berada di bawah kuilnya?

Mendengar langkah kaki yang mendekat, Liu Qing Huan buru-buru bersembunyi di balik sebuah sudut sementara dua orang Mongol yang berpakaian seperti pemuja Fire Cult, melewatinya. Ia menahan napasnya dan menanti hingga mereka menjauh sebelum keluar dari kegelapan.

Meskipun di sini dibangun seperti sebuah kediaman, tidak ada pintu yang terlihat. Ia ingat kalau Feng Zhi membawanya melewati banyak jalan berliku sebelum mereka sampai tetapi karena itu tidak terlihat besar, seharusnya ada sebuah terowongan atau pintu rahasia.

Mengernyit lagi, ia bertanya-tanya, dimanakah kamar Duke Ling Nan. Pria itu bisa menunjuk dengan begitu yakinnya bahwa petanya palsu, yang berarti ia sebenarnya pergi mencarinya sendiri. Ia sudah lama mendengar rumor tentang pria itu memliki lukisan《Armeniaca Mume· Winter》, dan kini, sepertinya itu nyata.

Ia harus mendapatkan lukisan itu.

Tetapi, apakah ia membawa lukisan itu bersamanya ke Chang-An? Ada Xue Mu dan Aesi yang mengincar lukisan itu di sini dan membawa lukisan itu bersamanya, seperti target besar di punggungnya, sehingga Liu Qing Huan menebak, ia tidak akan mengambil risiko itu. Maka, ia pasti memiliki salinan peta itu dan hanya membawa itu bersamanya? Ia bisa membawa petanya bersamanya dan itu jauh lebih mudah untuk disembunyikan daripada sebuah lukisan, tetapi itu juga akan membuatnya lebih sulit untuk dicuri Liu Qing Huan.

Liu Qing Huan memikirkan berbagai kemungkinan di dalam kepalanya selagi ia mencari-cari kamar Duke. Ia mungkin sudah menginjak sesuatu, sewaktu entah dari mana, sebuah panah terbang lurus ke arahnya. Tatapannya mengeras selagi ia berputar dan menghindari panah tersebut.

Ini buruk, ada pintu jebakan di sini.

Menggigit bibirnya, Liu Qing Huan bersiap untuk kembali saat ada sinar terang yang menyinarinya dan suara Tang Zhi Bo mengikuti segera setelahnya. "Nona Du Juan, kau mau pergi kemana, sampai tidak tidur?"

"Aku kebanyakan makan, jadi aku keluar untuk jalan-jalan."

"Begitu. Aku lupa memberitahukan padamu, tetapi ada banyak sekali jebakan di sini. Jadi, demi keselamatanmu, lebih baik untuk tidak sembarangan berjalan-jalan."

Jantung Liu Qing Huan tenggelam. Jadi begitulah. Jangankan petanya, ia saja akan kesulitan hanya untuk melarikan diri.

Suara dalam yang berat terdengar, seolah seseorang baru saja mendorong sebuah pintu tebal dan berat. Dengan sebatang lilin di tangannya, Duke Ling Nan berjalan keluar dari pintu rahasia.

Melihat adegan di depannya, ia berjalan ke arah mereka. "Zhi Bo, apa yang terjadi?"

Sebelum Tang Zhi Bo bisa mengadukannya, Liu Qing Huan tersenyum, "Tidak ada, kami hanya sedang mendiskusikan tentang kehidupan."

"Kehidupan? Aku pikir, kau kemari untuk mencari petanya."

"Tentu saja tidak."

"Hmph. Kalau kau sedang berpikir untuk mencari《Armeniaca Mume· Winter》atau petanya, aku sarankan, agar kau tidak perlu repot-repot. Sebab ...." Ia menjeda untuk efek yang dramatis, senyuman di wajahnya jadi semakin menjijikkan. "Aku membakarnya jadi abu setelah menghapalkannya."

The Counterfeit Madam Hou [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang