Chapter 6 : Perburuan

172 27 1
                                    

Ning Hong menggigit bibirnya, wajahnya berubah jadi berbagai macam corak warna. Kemudian, ia turun dan menarik kaki Xue Mu, mengedipkan mata besarnya padanya.

"Paman!"

Hoh hoh, mengeluh, ya? Liu Qing Huan memandanginya, seolah ia akan memberikan sesuatu yang penting untuknya.

"Hidup ini tak terduga. Meskipun jika kau mengetahui ilmu pedang, bisa jadi kau jatuh ke dalam satu sungai dan mati tenggelam. Meski jika kau tahu bagaimana caranya berenang, mungkin saja kau tersedak sampai mati ketika sedang makan, atau minum, atau membenturkan kepalamu ketika sedang berjalan ...."

Setelah melewati ratusan cara berbeda untuk mati, akhirnya ia memahami makna di balik cerita ini.

"Jadi, daripada berlatih ilmu bela diri sepanjang waktu, apa yang harus kau perbuat sekarang adalah, tumbuh besar dengan selamat."

Ning Hong, "...."

Ia sungguh luar biasa, dapat hidup sampai usia enam tahun yang matang ini.

Ning Hong cemberut dan memalingkan wajahnya, dan di saat itu, ia menangkap sekelebat sosok Nyonya Ning yang sedang berjalan kemari bersama dengan beberapa pelayannya. Matanya berbinar dan ia melompat ke depan.

"Nenek!"

Nyonya Ning mengelus bagian atas kepalanya, tersenyum lebar.

"Kau jadi lebih tinggi lagi!"

Liu Qing Huan dan Xue Mu, keduanya bangkit untuk menyampaikan salam mereka.

Memapahnya, Xue Mu bertanya, "Ibu, kenapa Anda keluar?"

"Cuaca hari ini tampak cerah dan aku dengar kalau kalian berdua berada di taman, jadi aku kemari untuk melihat-lihat. Tidak baik juga tetap mengurung diri di dalam kamar sepanjang waktu."

Menyelesaikannya, ia pun menarik Xue Mu ke hadapannya. "Lihatlah, putra sepupumu sudah tumbuh sebesar ini, dan aku tebak, kau bahkan masih belum menyentuh tangan istrimu sendiri!"

Liu Qing Huan, "...."

Nyonya Tua Ning sungguh tidak tanggung-tanggung ketika ia memarahi putranya sendiri. Liu Qing Huan mencuri pandang ke arah Xue Mu, dan sudah pasti, ia tidak tampak begitu baik. Melihat Xue Mu dimarahi, Ning Hong cepat-cepat membela paman kesayangannya.

"Apa bagusnya menyentuh tangan Bibi? Siapa saja yang ada di Ping Kang Lou jauh lebih manis darinya!"

Liu Qing Huan, "...."

Sepertinya, ia belum cukup keras melakukannya.

Ning Hong, sangat puas pada dirinya sendiri, melemparkan pandangan pada Liu Qing Huan, tetapi malah Nyonya Ning yang merasa agak malu. Ia menarik tangan Ning Hong, tersenyum. "Hong-er, ikutlah bersama Nenek, aku menyiapkan banyak suguhan untukmu."

Ning Hong dengan senang hati menyetujuinya dan setelah mereka berdua pergi, Liu Qing Huan melihat ke arah Xue Mu, mengulurkan tangannya. "Sentuhlah, supaya Ibu tidak bisa menggunakan alasan ini untuk menertawaimu lagi lain kali."

Xue Mu memandangnya, tertawa kecil seraya menggenggam tangannya.

"Lebih baik daripada para gadis di Ping Kang Lou?"

Xue Mu tertegun sejenak sebelum tersenyum. "Jangan dengarkan ocehan Hong-er." Ia menjeda, sebelum bertanya. "Apakah kau menggoda Hong-er karena kau tidak senang Ibu mengundangnya kemari?"

Liu Qing Huan cemberut mendengar pertanyaan Xue Mu. "Aku tidak sepicik itu."

Memang benar.

Xue Mu memandanginya, geli terpampang di matanya. "Kau tidak berubah sama sekali."

The Counterfeit Madam Hou [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang