Chapter 53 : Impuls

113 21 0
                                    

Setelah pertemuan yang kacau itu, kamar tidur utama akhirnya tenang. Ci Tao berlari ke dapur untuk mempersiapkan makan malam, sementara Qing Zhi membawakan semangkuk obat yang baru saja direbuskan.

Liu Qing Huan bisa mencium aroma kuat dari obat-obatan, bahkan tanpa Qing Zhi yang berada di dekatnya. Ia mengerucutkan bibirnya, dan bergeser lebih ke dalam selimutnya. Xue Mu mengambil mangkuk obat itu dan melihatnya, hanya melihat matanya. Liu Qing Huan memandanginya dan menggelengkan kepalanya dalam diam.

Xue Mu mendesah dan mengambil kue berbentuk kepingan salju dari piring yang ada di sebelah mangkuknya. "Kau boleh makan Kue Tetesan Giok setelah meminum obatnya. Ada madu dan keju di dalamnya. Rasanya sangat manis."

Liu Qing Huan mempertimbangkannya sejenak. "Bolehkah aku memakannya bahkan tanpa meminum obatnya?"

"Kalau begitu, aku harus meminta Ibu Mertua untuk menyuapimu obatnya."

"...."

Perlahan-lahan, Liu Qing Huan merangkak keluar dari bawah selimutnya dan mengambil mangkuk di tangan Xue Mu. Menarik napas dalam-dalam dan memejamkan matanya, ia menelan semua isi mangkuk yang pahit itu dalam sekali duduk. Hanya saat Xue Mu akan memujinya, Liu Qing Huan segera menggigit kue yang dipegang Xue Mu di tangannya.

Jejak rasa manis menyebar di seluruh mulutnya, dan tampang Liu Qing Huan akhirnya sedikit lebih tenang. Melihat ia menghabiskan segigit besar, kemudian Xue Mu meletakkan sisa setengahnya lagi yang ada di tangannya, di sebelah mulutnya.

"Buka."

Liu Qing Huan membuka mulutnya dan menelan sisanya.

Tiba-tiba saja, Xue Mu membayangkan dirinya sedang memberi makan seekor bayi macan tutul.

Dengan rakusnya, Liu Qing Huan menginginkan sepotong lagi dari Xue Mu ketika pria itu menyerahkan mangkuk kosong pada Qing Zhi dan memerintahkannya untuk membereskan semuanya, termasuk piring yang berisi kue itu.

Liu Qing Huan menatapnya. "Ah Mu, tabibnya bilang, aku harus memulihkan diri, tetapi aku tidak kenyang ataupun merasa hangat, bagaimana aku bisa sembuh?"

Xue Mu tertawa dan menepuk-nepuk kepalanya. "Kalau begitu, kau hanya harus meminum lebih banyak obat."

"...."

Liu Qing Huan tahu, tidak semestinya ia memberitahu Xue Mu perasaannya yang sebenarnya! Sekarang, pria itu tidak kenal takut!

Seolah membaca pikirannya, Xue Mu mendadak bertanya, "Qing Qing, apa kau sungguh menginginkan seorang sepupu?"

"...."

Liu Qing Huan tertawa kering. "Aku hanya merasa, satu karakter seperti 'sepupu', bisa memberikan kisah yang lebih berwarna."

"Hm. Seperti mengabaikan dan meneror?"

".... Erm, lain kali, ia juga bisa menjadi lembut dan hebat."

Lain kali? Xue Mu tersenyum diam-diam padanya.

"Marquis, makan malamnya sudah siap." Ci Tao melaporkan dengan sopan.

Makan malam Liu Qing Huan adalah semangkuk bubur sarang burung dan hanya setelah Xue Mu selesai menyuapinya, barulah ia mulai makan malam. Melihat semua makanan laut dan daging di atas meja Xue Mu, dan menoleh untuk melihat lagi ke semangkuk kecil buburnya, kesedihan tiba-tiba saja melanda Liu Qing Huan.

Setelah selesai melayani Xue Mu untuk makan malamnya, kedua pelayan itu saling berpandangan dengan canggung. "Marquis, kami harus membantu Nyonya untuk mandinya ...."

Jadi, apa Anda keberatan untuk minggir?

Xue Mu mempertimbangkan untuk sedetik sebelum berjalan pergi sementara mereka berdua menghela napas lega. Nyonya sedang sakit dan terluka, dan jika Marquis memandanginya sementara ia sedang mandi, dan merasa ingin melakukan sesuatu .... mereka tidak akan sanggup menghentikannya!

The Counterfeit Madam Hou [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang