Chapter 50 : Penawar

114 22 0
                                    

Di saat Duke Ling Nan tertangkap, mereka yang masih bertarung pun terhenti dan melihat serius situasi yang terjadi.

Melihat pedang di lehernya, tatapan Duke berubah jadi dingin, "Apa artinya ini?"

"Sebenarnya, aku sudah mencapai suatu kesepakatan dengan Marquis."

"Kesepakatan?" Duke mencemooh Xue Mu, meniru nada bicaranya, "Apakah Kaisar mengetahui kau membuat kesepakatan secara diam-diam dengan orang Mongol?"

Bibir Xue Mu melengkung jadi senyuman, "Kaisar mengetahui lebih banyak dari yang kau pikirkan. Seperti bagaimana kau mencoba untuk membunuhku untuk mendapatkan harta tersebut. Seperti bagaimana kau berencana untuk memberontak." Saat ini, Xue Mu menoleh dan menatap Aesi, "Utusan bisa menjadi saksinya."

Wajah Duke berubah beberapa lapisan lebih buruk sewaktu ia menoleh dan menatap Aesi, "Apa bagusnya membantu Xue Mu? Kau kira, Kaisar akan membantumu memberontak melawan Raja Mongol? Berhenti bersikap naif!"

Aesi tersenyum. "Meskipun mereka tidak menolong, tetapi mereka berjanji bahwa, saat aku menggulingkan kakakku, mereka tidak akan mengangkat tangan untuk mencegahnya."

Duke mengatupkan bibirnya, terdiam.

Sekarang ini, Raja Mongol, entah itu kemampuan sipil dan militernya, ataupun taktik peperangannya, tidak sebanding dengan adik lelakinya, Aesi. Alasan mengapa ia adalah Raja selama ini adalah karena ada beberapa pejabat berkuasa yang mendukungnya, utamanya adalah karena ia lebih mudah dikendalikan ketimbang adiknya.

Dan ini, bagi Chang-An yang masih memulihkan diri, merupakan sebuah aspek yang tak ternilai.

Jadi, apabila Aesi memberontak, Mongol pasti akan meminta bantuan dari Chang-An dan untuk beberapa alasan, mereka akan mengirimkan bantuan.

Hingga kini, akhirnya ia menyadari bahwa tujuan utama Aesi tidak pernah pada harta tersebut, melainkan untuk mendapatkan 'janji' dari Chang-An.

"Dan ini adalah ide Yi Jin?"

Ia bilang bahwa, daripada menyingkirkan diriku, Kaisar Chang-An akan lebih memilih menyingkirkan dirimu."

"Hmph." Duke menyeringai dan menoleh pada Xue Mu. "Apa yang kau lakukan adalah memelihara seekor harimau di sisimu. Kau akan menyesali ini!"

"Memangnya kenapa kalau Mongol berganti pemilik? Apa kau kira aku akan takut? Selain itu, dalam posisi apa kau mengatakan ini?"

Duke-lah orang yang duluan bekerja sama dengan Aesi.

Duke dibantah dengan begitu kerasnya sampai-sampai ia sedikit tersedak sebelum mulai menghasut Aesi lagi, "Dengan Xue Mu yang hidup, apa kau pikir kau bisa mencapai ambisimu meskipun menjadi seorang Raja?"

Aesi tertawa dan mengucapkan hal yang sama seperti Xue Mu, "Kau kira aku takut padanya?"

Daripada secara diam-diam membunuh Xue Mu seperti ini, ia lebih memilih untuk bertarung sepenuh hati di medan perang.

Duke sepenuhnya kehabisan kata-kata. Ia tidak mengerti, mengapa seseorang tidak mau mengambil jalan yang lebih mudah dan akan lebih memilih bertarung hidup dan mati di medan perang.

"Cukup, serahkan penawarnya."

Seolah tidak punya kesabaran untuk meneruskan pembicaraan yang tanpa ujung ini, Xue Mu langsung meminta penawarnya.

Duke tertegun sejenak pada loncatan dadakan topiknya sebelum tertawa terbahak-bahak. "Kau menemukan Liu Qing Huan? Xue Mu, berhenti bermimpi, jika aku akan mati, aku akan menariknya bersamaku!"

The Counterfeit Madam Hou [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang