Chapter 9 : Kepala Besar

150 23 1
                                    

Di saat Xue Mu kembali ke kediaman, mataharinya baru saja selesai tenggelam. Kemudian, ia bertanya pada Nian Tang mengenai lokasi Liu Qing Huan, sebelum menuju ke area loteng aula dalam untuk mencarinya.

Seperti biasa, Liu Qing Huan sedang duduk di atas dipan panjang empuk, menelan yogurt untuk membuat dirinya tetap sejuk. Melihat Xue Mu berjalan masuk, ia buru-buru bangkit berdiri untuk menyambutnya, "Marquis."

Xue Mu membimbingnya kembali ke atas dipan sebelum membuka mulutnya. "Satu kelompok saudagar Mongol baru, baru saja memasuki pasar barat beberapa hari yang lalu, membawa banyak benda-benda unik dan menarik bersama mereka. Jika Qing Qing berminat, haruskah kita pergi melihatnya besok?"

Liu Qing Huan mempertimbangkan usulannya sebentar. "Tidak apa-apa. Marquis sering punya banyak urusan, jadi aku hanya akan membawa para pelayan untuk menemaniku."

Ia ingin perhatian terhadap Xue Mu, tetapi takut pria itu akan marah, karenanya sangat memerhatikan ekspresi wajahnya.

Xue Mu memandanginya, tetap terdiam hingga akhirnya ia menganggukkan kepalanya. Pria itu tersenyum, "Aku akan datang untuk menjemputmu pagi-pagi sekali besok."

Setelah ia beranjak pergi, tinggallah Liu Qing Huan seorang diri, memikirkan alasan mengapa ia begitu kukuh tentang ini.

***

Malam ini, Xue Mu masih tinggal di Paviliun Teratai. Ia melihat ke luar ke arah kolam teratai yang bermekaran, dan satu sosok kecil muncul di depannya, air mata dan ingus berhamburan di seluruh wajah kecilnya sewaktu ia berlari mendekat, mengeluh.

"Ah Mu, Da jie dan Er jie pergi ke pasar barat tanpa mengajakku lagi! Mereka bilang kalau ada banyak penari Mongol di sana, dan tarian mereka semuanya sangatlah indah! Mereka bahkan pergi ke toko tekstil dan kosmetik, dan Da jie bahkan mencuri beberapa bubuk alis dan kertas bibir!"

Lalu, ia terdiam, sebelum berujar sombong, "Tetapi, aku pergi dan mengadukan pada Ibu, sehingga ia mengambil semua barang-barang mereka, dan sekarang ini sedang memarahi mereka."

Xue Mu tertawa, membantunya mengelap air mata di sudut matanya, "Qing Qing mau pergi ke Pasar Barat?"

"Un! Tetapi Ibu tidak suka aku pergi keluar."

Xue Mu memikirkannya. "Kalau begitu, aku akan membawamu menyelinap keluar, oke?"

Liu Qing Huan menatapnya dengan mata besar yang bersinar. "Benarkah? Tetapi kalau Ibu sampai tahu, ia pasti akan memarahiku."

"Kalau begitu, kita hanya akan muncul dan keluar, dan jangan sampai ia mengetahuinya. Jangan bilang Da jie dan Er jie-mu juga."

"Baiklah! Kalau begitu, aku akan menemuimu di pintu belakang besok!"

Liu Qing Huan mengulurkan jari kelingkingnya ke arah Xue Mu, sedikit melengkungkannya. "Janji!"

Xue Mu mengaitkan kelingkingnya di kelingking Liu Qing Huan. "Aku akan datang menjemputmu pagi-pagi sekali besok."

***

Apa yang tidak diduga olehnya adalah ia telah menantikan selama tujuh tahun agar hari itu tiba.

Angin sepoi-sepoi musim panas bertiup di sepanjang kolam, dan rambut Xue Mu bergoyang di dalam angin. Ia melihat ke arah kamar utama, sebelum menutup jendelanya.

***

Di hari kedua, setelah Liu Qing Huan berpakaian dan berjalan keluar dari pintu, Xue Mu sudah menunggunya agak lama.

The Counterfeit Madam Hou [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang