Chapter 25 : Kisah

117 23 0
                                    

Xue Mu hanya membeku sejenak sebelum menyarungkan kembali pedangnya dan berjalan ke arah Liu Qing Huan.

"Qing Qing, mengapa kau ada di sini?" Ekspresinya sudah kembali 'normal' dan sementara Liu Qing Huan melihat cahaya senyuman di wajahnya.

Ia juga dengan lembut melengkungkan sudut mulutnya. "Aku merasa baikan, jadi aku berjalan-jalan di taman. Mendengar bahwa Marquis sedang ada tamu di aula perjamuan, aku jadi penasaran dan datang kemari. Maaf, seharusnya, aku bertanya lebih dulu."

Ini, tentu saja, adalah suatu kebohongan.

Ia segera mendengar tentang Xue Mu yang membelah dua penari gadungan setelah terbangun dari lukanya. Meskipun ia sudah menipu banyak orang selama beberapa tahun ini, ia tidak pernah sekalipun membunuh siapa-siapa. Dan mendengar bagaimana Xue Mu sanggup membelah orang tanpa berpikir sedetik pun, membuatnya resah.

Sampai ia mendengar soal perjamuan yang terjadi hari ini.

Tamu kali ini, ada hubungannya dengan pembunuhan itu, oleh sebab itu, ia mengarang alasan untuk pergi dan melihatnya. Siapa yang menyangka kalau ia akan disambut oleh pemandangan seperti itu.

Tidak ada keraguan ketika Xue Mu membunuh. Mungkin itu disebabkan oleh penampilannya, tetapi semua orang cenderung melupakan bahwa gelar 'Dewa Perang' yang didapatkannya itu diraih melalui pembunuhan di medan perang.

Mendengarkan penjelasan Liu Qing Huan, Xue Mu tidak menyalahkannya, hanya membiarkannya kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Ia mengangguk dan mulai berjalan kembali. Tepat sebelum ia melakukannya, ia melirik lagi ke arah Li Mo, yang sedang membersihkan lokasi pembunuhan, bergumam tentang seberapa hebatnya Xue Mu dengan pedangnya, sanggup menebas tubuh dengan sebegitu bersihnya.

Memfokuskan diri kembali ke jalan pulang, Liu Qing Huan pergi ke kamarnya bersama Ci Tao dan Qing Zhi.

Setelah ia pergi, Li Mo berhenti melakukan apa yang sedang dilakukannya dan berjalan mendekati Xue Mu, ada sedikit kesenangan dalam suaranya. "Aku suruh kau untuk menyelesaikannya sedari awal, tetapi kau bermain-main dulu dengannya ...."

"Kau tampak gembira?"

"Memang, tetapi mungkin hanya diriku. Apa kau melihat ekspresi di wajah istrimu ...."

Kling.

Suara pedang panjang yang seolah sedang ditarik keluar, dan Li Mo bungkam seketika. Tertawa kering, ia melanjutkan tugas tidak menyenangkannya untuk membersihkan tempat itu.

Seorang jendral sepertinya harus melakukan bersih-bersih ... siapa yang akan memercayainya!

Xue Mu menatap sosok Liu Qing Huan yang menghilang selagi senyuman di wajahnya pun menghilang.

***

Kembali ke kamarnya, Liu Qing Huan melihat bahwa baik wajah Ci Tao dan Qing Zhi masih pucat dan jadinya, mengizinkan mereka untuk istirahat sementara ia duduk di sebelah ranjangnya.

Sebelumnya, ia masih berpikir penuh harap untuk menemukan keempat lukisannya sebelum meninggalkan kediaman, tetapi setelah hari ini, ia pun tersadar bahwa ia harus pergi sesegera mungkin.

Apabila Xue Mu sampai mengetahui kalau ia sudah berbohong padanya, ia tidak tahu apa yang akan dilakukan pria itu terhadap dirinya ... tetapi semuanya menunjukkan bahwa ia akan membelahnya jadi dua bagian.

Yang diinginkannya adalah uang, tetapi ia tidak akan kehilangan nyawanya untuk itu.

Tetapi, sebelum rencana kaburnya rampung, muncullah hal yang berbelit.

Nian Tang berdiri di hadapannya, sikapnya seburuk biasanya. "Marquis sedang menunggu Anda di Paviliun Teratai."

Firasat buruk muncul di hatinya sementara wajahnya tetap bertopengkan ketenangan. "Ada masalah apa?"

The Counterfeit Madam Hou [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang