Sistem

21.9K 1.8K 37
                                    

.

.

.

.

(Halo Tuan, maaf agak telat)

Mata bulatnya berkedip beberapa kali. Noa bingung dan kaget karena mendadak ada seekor makhluk jadi-jadian yang ada di depan wajahnya.

"Siapa lu?", tanya Noa melalui batinnya. Dia masihlah bayi dan belum bisa berbicara dengan benar seperti sebelumnya.

(Saya Vera, sistem yang akan mendampingi anda selama di dunia ini. Tapi.. KYAA!! tuan imut sekali!)

"Berisik lu! gud tampan, bukan imut!", seru Noa tidak terima dirinya dikatakan imut.

(Hehe iya deh tuan. Tuan imut dan tampan)

"Serah lu jah la. Btw.. ini aku ada di dunia mana? apa yang terjadi dengan tubuhku di dunia sebelumnya?", tanya Noa penasaran.

(Di dunia anda yang dulu, tubuh anda sudah dimakamkan dengan layak. Jadinya anda tidak bisa kembali lagi ke tubuh anda yang dulu. Kalau soal dunia, anda berada di dalam novel yang dibuat oleh anda sendiri)

"Apa maksud lu itu.. novelku yang judulnya 'Pahlawan Wanita Sesungguhnya', benar kan?"

(Benar Tuan.. saat ini anda bereinkarnasi ke dalam tubuh Elnoa Wishney Evandrick. Sang antagonis yang berakhir mati di tangan orang yang paling dia cintai sendiri)

"Kok bisa ya kayak gitu!", protes Noa.

(Kan tuan yang buat)

"Ish.. itu beda cerita kalau sekarang udah jadi Elnoa".

(Terserah anda saja. Saya mah hanya menemani sahaja)

"Oh ya, bisa kau tunjukkan presentase gue?", Vera menggeleng sebagai jawaban sebelum mengatakan sesuatu.

(Presentase anda hanya bisa dilihat ketika umur anda sudah lebih dari 10 tahun, dan sekarang usia anda masih 4 bulan)

"Oh gitu.. yaudah sih. Eh eh sudah ada yang masuk! gue pura-pura tidur dululah. Bye!", seru Noa sebelum akhirnya memejamkan matanya karena tadi mendengar suara pintu yang terbuka.

Sedangkan Vera yang melihat tingkah tuannya itu hanya geleng-geleng. Ada-ada saja ide tuannya ini.

.

.

.

.

.

.

Hari berganti minggu dan minggu berganti bulan. Sudah berlalu 3 bulan semenjak dia masuk ke dalam dunia ini yang notabene nya adalah dunia novel buatannya sendiri dan azabnya dia menjadi sang antagonis yang berakhir mati.

Selama tiga bulan ini, Noa habiskan dengan di kamarnya saja karena belum bisa jalan oke?

Tapi selama ini dia selalu berusaha agar bisa merangkak di lantai meskipun sangat sulit tapi akhirnya dia bisa. Noa terharu sendiri akan perjuangannya itu.

Sang mama pun juga ikut senang saat mengetahui bayi kecilnya ini sudah bisa merangkak. Sungguh membuat nya terharu dan bangga dengan anaknya ini.

"Anak siapa sih ini?", ucap sang mama sambil menggendong bayi kecilnya. Noa yang digendong seperti itu pun entah kenapa merasa senang dan tertawa khas bayi.

"Nyonya, tuan besar memanggil anda", Noa melihat sekilas wajah mama nya cemberut. Mungkin karena saat sedang asyik-asyiknya bermain dengan bayinya, tapi diganggu oleh ayah dari sang bayi.

"Huhh baiklah. Noa sayang, mama pergi dulu ya? Uti, jaga tuan muda mu baik-baik", ujar Evantika (mama) sembari memberikan Noa ke gendongan pelayan pribadi nya dengan hati-hati.

"Saya mengerti Nyonya", Evantika pergi dengan tidak semangat, meninggalkan bayi kecilnya bersama dengan pelayan pribadi nya.

"Tuan Muda, waktunya anda untuk mandi", Uti sang pelayan itu segera melangkahkan kakinya menuju ke dalam kamar mandi dan berniat untuk memandikan tuan muda kecilnya.

Selesai dari acara mandi, kini Uti memakaikan tuan mudanya pakaian yang hangat karena memang sedang musim dingin.

"Hehe.. tuan sudah wangi! tunggu di sini dulu ya. Uti mau membawakan bubur dan susu untuk tuan muda dulu", Noa bingung saat dia diletakan kembali ke ranjang bayi nya. Sedangkan Uti, terlihat ke luar dari kamarnya.

"Vera aku bosan. Apa jadi bayi itu kerjaannya cuma tidur, makan, sama mandi doang? udah selalu dikurung di dalam kamar ini lagi. Hadehh..".

(Yang sabar Tuan! Vera yakin tuan pasti bisa)

"Tetap saja. Vera gimana kalau kita diam-diam ke luar?", slintas ide gila muncul di dalam pikiran Noa.

(Tapi tuan kan tidak bisa berjalan?)

"Kan gue bisa merangkak. Gimana? mau temenin gue nggak?", ajak Noa.

(Hadehh.. iya-iya deh, itu juga udah tugasku. Tapi kalau ada apa-apa, aku tidak bisa menolong tuan loh)

"Kalau misalnya ada penculik juga?", tanya Noa penasaran.

(Em bisa saja aku menolong tuan kalau nyawa tuan memang benar-benar dalam keadaan sekarat)

"Lah kok gitu? hadehh.. yaudah deh. Dari pada di sini mulu. Bosen gue tuchh..".

"Eh bentar.. gimana cara turunnya!!!", teriak Noa dalam hatinya ketika melihat ke bawah ranjang bayinya.

(Semangat Tuan!)

"Sistem keparat! awas aja nanti".

(Hehe..)

.

.

.

.

.

.

.
Minimal vote nya
Mikirin ide nya itu susah tahu.

To be continued

Nama: Evantika Liodra EvandirckUsia: 25 tahunTinggi: 170 cmStatus: Mama nya Noa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nama: Evantika Liodra Evandirck
Usia: 25 tahun
Tinggi: 170 cm
Status: Mama nya Noa

Sang Antagonis KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang