Hanabi Taikai

3.3K 299 8
                                    

Vote woy!

Hanya demi ni chapter, gw rela bolak balik di google. Awas aja kalau nggak vote!

Bagi yang masih setia sama watashi...

Thanks you😘

......
......

Hanabi Taikai, atau festival kembang api. Adalah sebuah festival khas Jepang yang sering dirayakan pada pertengahan musim panas. Tepatnya pada akhir Juli. Hanabi Taikai sebuah festival yang dirayakan konon untuk mengenang korban yang mati kelaparan pada zaman dahulu. Festival tersebut diadakan sebagai simbol permohonan dan harapan masyarakat.

Saat ini, noa tengah duduk dengan canggung bersama dengan kaisar dan keluarganya. Setelah mengobrol sebentar waktu sore, tentang pembahasan mengenai rubah yang telah noa selamatkan, selebihnya hanya ngobrol-ngobrol biasa. Sang kaisar mendadak meminta untuk noa ikut makan bersama sebagai perayaan malam ini.

Berbagai makanan lezat sudah tersaji di hadapannya. Seperti sushi, sashimi, Unagi, dan berbagai hidangan lainnya. Makanan penutup juga ada, seperti kuzumochi, Mizu yokan, tokoroten dan lain-lain.

"Ayo dimakan nak. Ini semua makanan khas musim panas di sini. Mungkin berbeda dengan makanan sehari-hari yang biasa kau makan." Ucap seorang wanita paruh baya cantik yang mengenakan kimono ungu seperti warna rambutnya.

Omong-omong, noa juga kini memakai kinagashi. Sejenis kimono untuk laki-laki. Berwarna biru tua supaya tidak terlalu mencolok di malam hari.

Noa kini mengambil sebuah daging sashimi dan ia celupkan ke dalam saus yang sudah disiapkan. Rasanya cukup aneh untuk pertama kalinya. Tapi lama kelamaan menjadi sensasi tersendiri.

Mereka makan dengan tenang, seperti keluarga beradab pada umumnya. Setelah selesai makan, tiba-tiba terdengar suara kembang api dari luar.

"Ah sudah dimulai ya. Kousuke-kun dan Yamada-kun boleh pergi keluar bersama dengan noa. Nikmatilah festival ini." Ucap sang kaisar. Noa yang mendengarnya terkejut, tentu saja. Tapi ia terpaksa harus menuruti ucapan kaisar. Salahkan saja simpati nya yang terlalu tinggi.

...............

Noa menikmati pemandangan bunga api yang menyala di langit malam dari tepian sungai terasa jauh lebih indah dan tentunya suasana yang sejuk dan damai.

"Wah indah!" Seru noa dengan semangat. Yah noa memilih melihat pertunjukan kembang api dari tepian sungai yang terdapat pagar pembatas, tentunya dengan suasana yang sepi karena noa tidak suka jika berada di kerumunan.

Kousuke dan Yamada hanya diam sembari pandangan mereka ke arah yang sama yaitu noa. Yah melihat wajah penuh binar itu lebih menyenangkan dibandingkan dengan melihat pertunjukan kembang api yang sering mereka lihat saat musim panas.

"Aishiteru noa."

"Daisuki da noa."

Noa membeku mendengar bisikan di dekat telinganya yang berasal dari Kousuke dan Yamada. Yah noa tahu arti kata-kata itu. Sangat tahu. Wajahnya sudah memerah. Kemudian ia berbalik.

"A-apa tadi yang kalian katakan?" Tanya noa untuk memastikan pendengaran nya tidak terganggu. Kousuke dan Yamada kini saling pandang sebelum akhirnya mereka tersenyum.

Mereka mendekat ke arah noa. "Kami mencintaimu noa." Ucap mereka secara bersamaan.

Kousuke dan Yamada kini mencium kening noa yang membuat noa masih terdiam dengan wajah merahnya. Selang beberapa menit mereka menjauhkan posisi mereka.

Betapa terkejutnya mereka saat melihat air mata yang lolos dari pelupuk mata pujaan hati mereka. "Noa? Kamu kenapa? Apa kami salah?"

"Tidak... Hiks hanya saja hiks, kalian tidak akan hiks hiks.. meninggalkan ku kan? hiks hiks aku hiks muak jika terus ada orang yang hiks hiks menyatakan perasaan mereka hiks tapi mereka pergi hiks hiks begitu saja setelah hiks mengungkapkan perasaan hiks hiks mereka hiks yang sebenarnya." Ucap noa dengan air mata yang masih mengalir meski sudah ia coba tahan.

Kousuke dan Yamada kembali saling menatap. Sebuah senyuman teduh mereka berikan pada noa yang masih berusaha untuk menghentikan tangisannya.

"Noa, kami tidak akan meninggalkan mu. Kami janji meskipun liburan mu sudah selesai. Kami akan menyusulmu di tempat tinggal mu. Jangan menangis ya." Yamada mengusap lembut air mata yang berjatuhan di pipi noa. Sedangkan kousuke mengusap lembut kepala noa.

"Ja-janji?"

"Janji." Ucap keduanya. Noa yang tidak tahan pun segera memeluk keduanya. "Terimakasih."

' Vera terimakasih sudah menemani ku selama ini. Aku berjanji untuk membiasakan diri melupakan mu. Terimakasih banyak Vera." Batin noa.

..............

"Wah kalian sudah kembali. Sepertinya ada kabar gembira nih." Ucap seorang wanita cantik paruh baya yang melihat kedatangan putranya dan kedua pria lainnya.

"Paman, apa kami boleh membawa noa ke asrama nya? Dia nampak sudah tertidur pulas." Tanya Yamada sembari menunjuk noa yang berada di gendongan kousuke tengah terlelap saking nyamannya.

"Jarak asramanya cukup jauh. Tidurkan saja dia di kamar mu kousuke. Biar nanti kau tidur dengan adikmu." Mizuho yang mendengar perkataan ayahnya tentu saja keberatan. Tapi yasudah lah, demi calon kakak ipar.  Apa sih yang nggak?

Kousuke mengangguk kemudian membawa noa menuju kamarnya. "Yamada-kun, kau tetap di sini dan ceritakan apa yang sudah terjadi."

................

Kousuke membaringkan tubuh noa di kasur kamarnya. Ia kemudian melepaskan bagian luar dari kinagashi yang noa kenakan. Setelah selesai, kousuke langsung menyelimuti tubuh noa sampai batas dada.

"Selamat tidur, noa." Kousuke mencium lembut bibir plum noa yang selama ini ingin ia rasakan. Sungguh rasanya manis dan mungkin akan menjadi candu baginya.

"Aku mencintaimu, sangat-sangat mencintaimu." Ucapnya pelan.

"Aishiteru noa."

......

........

Note:
Sebenarnya festival Hanabi Taikai itu  dirayakan untuk mengenang korban yang mati kelaparan pada tahun 1732, panglima tertinggi  Jepang generasi ke-8 klan Tokugawa, Shogun Tokugawa Yoshimune, mengadakan festival kembang api Ryogoku (Ryogoku Kawabiraki) di tahun 1733. Tapi karena ini dunianya berbeza, author tidak menambahkan tahun di awal.

Udah itu aja karena author nya malas ngetik lagi.

Sekian, terimakasih

........

TO BE CONTINUED

Sang Antagonis KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang