Serigala kecil

12.9K 1.2K 56
                                    

...........

"Mama!" Setibanya dari pasar. Noa langsung berlari memeluk ibundanya setelah turun dari kereta kuda. Evantika yang melihat kedatangan anaknya langsung menyambut kedatangan putra satu-satunya itu dengan sebuah pelukan.

"Jangan lari-larian lagi ngerti? Nanti jatuh terus nangis gimana?" Ucap evantika setelah melepaskan pelukannya. Dan evantika beserta uti langsung gemes saat noa malah menggembungkan pipinya.

"Iya-iya maafin noa. Noa nggak akan mengulanginya lagi." Ucap noa.

"Janji dong sama mama juga sama uti." Ucap evantika sembari tangannya menunjukkan jari kelingkingnya kearah noa.

"Iya ma, uti. Noa janji ngga akan ngulangin." Ucap noa kemudian mengarahkan jari kelingking nya ke arah sang mama dan uti.

"Anak pintar." Evantika langsung menghujani ciuman di wajah noa.

................

"Uti."

"Ya tuan? Ada apa?" Tanya uti. Sekarang noa tengah berbaring di atas sofa empuk yang ada di kamarnya. Oke noa sedang bosan.

"Aku bosan. Apa kita bisa jalan-jalan di taman?" Ucap noa sembari mengerucutkan bibirnya yang tentu saja membuat uti langsung terkekeh gemas melihat tingkah tuan muda kecilnya.

"Tidak bisa tuan muda. Di luar sudah malam dan dingin. Nanti kalau tuan di culik penyihir hitam gimana? Apa tuan mau dijadikan tumbal?" Mendengar ucapan uti, noa langsung menggelengkan kepalanya.

' hihh! Ogah gue mati muda lagi! Mana belum kawin lagi." Batin noa yang membayangkan ucapan uti saja sudah merinding. Apalagi kalau kejadian.

(Tuan oh tuan sekarang ada misi!)

/ Menggunakan nada "katak oh katak kenapa tak makan ular. Eh salah! Ular oh ular kenapa tak makan katak?"

"Hah? Misi paan? Udah malam juga."

(Kamu nanyea? Kamu bertanya-tanya?)

"Serius sat!"

(Hehe iya-iya. Misinya itu...)

______________________________________

Memproses...

Misi: [Menolong seekor serigala kecil di taman mansion keluarga Evandrick]

Hadiah:
+Poin 450
+Keimutan 70%
+Kecerdasan 40%
+Daya tarik 75%

Hukuman: [Diculik penyihir hitam dan dijadikan tumbal]

______________________________________

"Buset! Kok hukumannya serem amat?"

(Udah takdir tuan kali, untuk menyelamatkan anak serigala itu)

"Hadehh... Masalahnya uti nggak ngijinin aku keluar dari rumah. Nanti malah habis dimarahin lagi."

(Tuan pilih dimarahin atau mati?)

Mendengar itu, noa langsung bergidik ngeri. Dia nggak mau mati muda lagi! Lebih baik dia dimarahi meski sampai berjam-jam!

"Haishh... Oke-oke. Puas lu?"

(Nah gitu dong tuan! Vera jadi jadi makin cayang!)

"Ih najis! Amit-amit gue Ama sistem bobrok kek lu!"

(Hiks tuan jahat! Ku doain semoga nanti tuan punya banyak seme agar tiap harinya di gempur habis-habisan!)

Sang Antagonis KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang