Aula besar

8.3K 882 37
                                    





.............

"Noa! Hei ayo bangun!" Noa yang tidurnya diganggu pun langsung bangun meski dia sangat malas.

"Ish ada apa? Lagi mimpi ketemu cecan tau! Ganggu aja." Ucap noa sembari mengusap dan mengumpulkan nyawanya.

"Cecan apa itu?" Tanya Ezo yang tidak mengerti dengan ucapan noa. Cecan? Itu apa? Mungkin itu yang sekarang di pikirkan oleh Ezo dan Heru.

"A-ah cecan itu singkatan dari cewek cantik." Ezo dan Heru hanya mengangguk. Sedangkan noa lega karena dia tidak dicurigai oleh mereka.

"Yaudah gih, mandi. Udah di tungguin sama yang lain mau ke aula besar soalnya." Ucap Heru.

"Ya baiklah." Noa langsung beranjak dari tempatnya dan berjalan menuju ke arah kamar mandi. Tentunya untuk mandi, masa c*li.





..............




"Ayo sebentar lagi sampai!" Ucap Mira dengan semangat yang menggebu-gebu. Di karenakan jarak antara asrama mereka dengan aula besar cukup jauh bahkan bisa menempuh sekitar 15 menit saja untuk sampai.

"Lelah! Istirahat dulu ya?" Beda orang beda juga sikap. Jika Mira masih sangat semangat, berbanding terbalik dengan Ezo yang sedari tadi mengeluh.

"Baru juga 10 menit. Udah lelah aja?" Tanya Heru yang heran dengan orang satu ini.

"Ya terserah aku lah! Aku yang lelah kau yang komplen." Ucap ezo tidak terima.

"Terserah saja. Oh ya ngomong-ngomong... Siapa yang akan menjadi ketua di tim ini?" Tanya Heru. Memang orang-orang disetiap asrama akan menjadi satu tim dan juga harus menentukan nama kelompoknya kemudian ketuanya.

"Noa aja gimana? Kayaknya cocok tuh." Ucap Mira yang diangguki oleh mereka minus noa yang otaknya masih memproses apa yang di ucapkan oleh Mira.

"Hah? Kok aku? Heru aja. Dia lebih pantas tahuk!" Jawab noa yang baru ngeh sama ucapan Mira.

"Jika aku yang jadi ketuanya. Akan aku suruh kalian bangun pagi-pagi sekali dan berolahraga." Sontak semuanya langsung menelan ludah kasar minus Klara yang sikapnya emang dingin sedingin es mungkin?

"Ti-tidak usah deh. Aku aja yang jadi ketuanya hehe..." Ucap noa yang tidak ingin mengambil resiko tinggi. Bisa-bisa nanti mereka malah akan di kdrt oleh Heru yang kayak pesikopet bertopeng malaikat.

Sesampainya mereka di aula. Mereka langsung di arahkan untuk duduk di tempat yang masih kosong karena mereka yang terakhir datang.

"Seperti yang diharapkan. Banyak sekali orang-orang yang cantik di sini." Ucap ezo yang sedikit sinting tapi malah diangguki oleh noa.

Sedangkan yang lainnya hanya menatap pasrah kearah uke dan seme itu. Bisa-bisa si uke juga ngangguk. Belum bercermin atau apa?

"Eh itu kan..." Pandangan noa kini teralih ke arah seorang gadis cantik yang memiliki Surai pink indah menjuntai ke bawah.

"Kalau tidak salah dia itu nona muda keluarga Rianwae kan? Itu namanya Misca Rianwae." Ucap Heru diangguki oleh noa sebelum akhirnya ikut berucap meski seperti gumaman saja.

"Dia sekarang menjadi sangat cantik." Heru memandang noa sebentar sebelum akhirnya menggeleng kecil.

"Eh itu kan..." Noa yang sekarang memandang Heru aneh melihat tingkah Heru yang mendadak seperti penuh semangat kembali.

"Baby!" Heru langsung berlari meninggalkan noa yang masih terdiam karena kejadian tidak terduga itu.

"Dia Tivian Eldrick. Orang yang Heru sukai." Ucap Mira. Noa dan ezo mengangguk, meski mereka masih tidak percaya Heru bisa bersifat seperti itu.

Sang Antagonis KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang