Suara Aneh

4.2K 340 11
                                    

Noa dan Yamada kini sampai di depan sebuah bangunan dengan corak khas Jepang kuno. Tanpa berlama-lama noa mengikuti langkah Yamada yang berjalan ke dalam bangunan tersebut. Meski jantungnya berdetak kencang karena baru pertama kalinya ia akan bertemu dengan seorang Kaisar dari negeri itu. Karena sebelumnya ia hanya pernah melihatnya melalui film anime ataupun apalah itu.

"Salam pada ayah kaisar." Yamada menyatukan kedua tangannya dan sedikit menunduk. Noa hanya mengikuti apa yang Yamada lakukan meski tidak terlalu baik. Saat ini mereka tengah berdiri menghadap sang kaisar negeri ini. Noa kagum saat melihat kaisar yang sebenarnya.

Kaisar pun segera membicarakan topik perihal para bandit yang baru ditangkap beberapa saat yang lalu. Dan tentu saja Yamada menjawab tanpa ada kesalahan diucapan nya berbanding terbalik dengan noa yang menjawab dengan gagap.

Setelahnya mereka tetap melanjutkan pembicaraan dan noa sudah tidak diperlukan lagi. Alhasil noa hanya diam sembari meneliti sudut ruangan itu. Tapi tanpa sengaja, manik mata berwarna Turquoise itu bertabrakan dengan manik Silver Seseorang yang berdiri di samping yang mulia kaisar dan ikut berpartisipasi dalam pembicaraan saat dirinya dibutuhkan saja.

Kedua orang itu saling menatap. Tanpa sadar sebuah senyuman terbit dari bibir pemuda yang dipandang noa. Itu membuat seseorang yang berdiri di samping pemuda itu kebingungan melihat perubahan wajah pada kakaknya. Tapi saat ia melihat arah pandangan kakaknya barulah dia mengerti. Begitu juga dengan kaisar yang kebingungan melihat perubahan wajah putranya.

Noa yang melihat senyuman orang yang ia tatap pun semakin terpana. Tapi mendengar deheman dari kaisar membuat ia tersadar dan mengalihkan pandangannya ke arah lain karena malu.

Setelah selesai Yamada segera mengajak noa untuk pergi. Mereka pun segera meninggalkan ruangan itu diikuti para menteri dan juga yang lainnya. Kini hanya tersisa kaisar dan kedua anaknya, ah jangan lupakan seorang wanita yang sedari tadi duduk di kursi pojokan dengan santai sembari mengamati keadaan.

"Apa itu orang yang selalu kau dan Yamada maksud, kousuke-kun?" Tanya wanita itu. Kepada seorang pemuda yang tadi sempat ditatap oleh noa.

"Ya dia orangnya. Dan kalian jangan ganggu dia." Kousuke pun pergi meninggalkan ruangan. Setelah kepergian kousuke, kaisar dan wanita itu terkekeh.

"Apa kau juga tertarik pada pemuda itu Mizuho-kun?" Tanya wanita itu kepada seorang pemuda yang sedari tadi berdiri diam di tempatnya. Aka adik dari Kousuke.

"Iee, aku sudah punya tunangan. Jadi aku tidak ingin menghianati tunanganku. Sedangkan aniki sudah kelamaan perjaka jadinya ku biarkan saja. Meski sepertinya pemuda yang disukai aniki dan Yama-nii tidak peka." Balas pemuda yang bernama Mizuho itu. Kaisar dan sang wanita kembali terkekeh geli mendengar balasan dari Mizuho.

................

Lorong demi lorong noa lewati. Namun langkahnya terhenti ketika mendengar suara-suara aneh dari kamar sebelah. Kamar yang isi nya para seme. Karena penasaran noa mengintip dari celah pintu.

"Ahh nghh lebih ahh cepat.."

"Sesuai permintaan mu sayang."

"Sesuai permintaan baby."

Wajah noa seketika memerah. Ia langsung mundur dan buru-buru pergi ke arah kamarnya. Suasana masih sepi karena mungkin orang-orang sedang sarapan.

"Gila. Apa yang tadi aku lihat? Oh tuhan mataku sudah ternodai." Gumam noa ketika sudah sampai di kamarnya.

"Kau kenapa? Duduk di tengah pintu." Tanya Riyu yang sedari tadi melihat gelagat noa sembari terus makan.

"Ti-tidak, bukan apa-apa." Balas noa. Riyu hanya mengangkat bahunya tidak perduli.

"Oh iya, jika kau mau sarapan. Cepat makan.. kalau nggak aku habiskan semuanya." Ucap riyu dengan santai. Noa langsung mendelik dan buru-buru duduk di sebelah riyu.

"Ngomong-ngomong apa kau lihat Tivian? Dia tadi katanya mau olahraga sebentar tapi kok belum balik ya." Tanya Riyu yang membuat noa langsung tersedak makanan yang baru masuk ke dalam mulutnya.

"Uhuk-uhuk.." riyu panik, ia langsung menuangkan air ke gelas dan memberikan nya kepada noa.

"Kalau makan hati-hati dong." Seru riyu karena tadi ia panik bukan main saat noa tersedak. Sedangkan noa hanya membalasnya dengan senyuman canggung.

"Iya-iya maaf." Riyu hanya menggeleng kemudian melanjutkan acara sarapannya dengan penuh hikmat.

.............

Noa dan satunya lagi riyu kini sedang berjalan di lorong sambil mengobrol. Tapi mendadak riyu berhenti ketika mendengar suara-suara aneh dari dalam kamar asrama orang. Noa panas dingin ketika riyu mendadak berhenti.

"Noa apa kau dengar suara tadi?" Tanya Riyu.

"Suara apa? Pergi aja yuk. Kita harus segera kumpul di lapangan tengah katanya." Balas noa. 'sampai kapan mereka melakukan itu?!!" Batin noa.

"Iya juga sih. Yasudah yuk!" Riyu segera menarik pergelangan tangan noa. Noa lega karena riyu tidak melihat hal-hal tidak senonoh itu. Biarlah hanya matanya saja yang ternodai.

................


Tivian sampai di lapangan tengah dengan nafas yang tersengal-sengal. Sepertinya dia habis berlari. "Noa! Riyu!" Teriak Tivian sembari berjalan mendekati kedua teman barunya.

"Dari mana saja kau? Dicariin dari tadi nggak ketemu-ketemu?" Tanya Riyu ketika Tivian sudah sampai di dekat dirinya dan noa.

"Ha-hanya jalan-jalan di sekitar hutan saja. Tidak lebih." Jawab Tivian. Riyu sedikit curiga tapi yasudah lah. Itu bukan urusannya. Sedangkan sedari tadi noa hanya memalingkan wajahnya dengan wajah yang memerah saat ingat kejadian tadi pagi.








.............

..............



To be continued

Sang Antagonis KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang