Phoenix

2.7K 230 2
                                    

(Salam tuan Elnoa Wishney Evandrick)

"Tu-tunggu, ini maksudnya apa ya? Kok bisa ada Phoenix?" Tanya noa heran. Dia tidak pernah merasa sudah menambahkan hewan mitologi itu di ceritanya. Tapi setelah ingat cerita ini menyambung ke cerita yang lainnya barulah noa sadar. Jika bukan hanya dia yang membuat dunia novel ini.

(Saya adalah hewan dari inti sihir api. Apa tuan ingat sistem yang pernah tuan miliki?)

Noa terkejut. Sangat susah untuk melupakan Vera begitu saja. Tentu saja dia masih ingat jelas. Ingin menjawab, tapi lidahnya terasa kelu hanya untuk mengucapkan sepatah katapun.

(Yah kurasa anda masih ingat. Saya adalah Vera versi dunia ini)

Terkejut? Tentu saja! Vera adalah sistemnya yang berbentuk hewan kucing dan dia betina omong-omong. "Bohong! Vera itu betina dan wujud animagus nya itu kucing!"

(Yah sudah kuduga kalau anda memang tidak akan percaya. Baiklah perkenalkan aku Phoenix. Hewan sihir yang menjaga tempat ini)

"Hewan sihir?"

(Iya tuan, di setiap tempat pasti terdapat hewan sihir yang menjaganya. Seperti kekaisaran Obora yang dijaga oleh Pegasus)

"Oh gitu... Omong-omong. Kenapa kau menunjukkan dirimu di depanku?" Tanya noa kembali. Dia masih bingung, jujur saja.

(Saya ingin meminta pertolongan anda. Ada sesuatu yang sangat berbahaya akan melanda tempat ini)

"Sesuatu yang berbahaya? Memangnya apa yang bisa ku bantu? Dan lagi jika dipikirkan kenapa kau bisa tahu kalau sebelumnya aku punya sistem?" Noa masih belum paham dengan apa yang dibicarakan oleh sang Phoenix.

(Saya akan menjawabnya satu-satu. Pertama sesuatu yang berbahaya yang tengah mengincar nyawa murid di akademi kalian beserta masyarakat yang ada di sini. Kedua, anda dapat membantu dengan sihir alam anda. Ketiga, aku tahu hal itu karena aku sudah lama menjaga tempat ini sejak saya kecil jadi saya akan tahu perihal hal asing yang masuk ke dunia ini tuan)

"Oh gitu toh."

(Yah dan kau harus membantu kalau nggak nyawa mu dan teman-teman mu yang akan jadi taruhan)

"Ish oke. Memangnya apa yang harus ku lakukan?"

(Ikuti aku )

Phoenix itu segera terbang menjauh dan noa mengikutinya menggunakan sapu terbang yang dia panggil sendiri. Noa beserta burung Phoenix itu pergi menuju ke arah tempat tujuan mereka. Entah kemana dan noa masih penasaran akan hal itu.

..................

(aku sudah membawanya)

Rasa penasaran noa terjawab ketika dia sampai di sebuah hutan yang nampak indah. Bisa noa lihat sekelompok orang yang Noa yakini kalau mereka adalah para Elf. Sejujurnya itu mudah ditebak hanya dengan melihat telinga runcingnya.

"Selamat datang, anak dalam ramalan."

"Ramalan? Apa maksudnya?"

"Kami tidak punya waktu lagi. Batu sihir yang menjaga tempat ini telah dicuri. Dan itu akan berpengaruh terhadap sekitar. Soalnya jika tidak ada batu sihir itu, alam akan melemah dan para monster yang keji akan berkeliaran bebas dan memakan semuanya termasuk para manusia dan para elf. Itu sebabnya kami semua ingin meminta bantuan mu."

"Mengapa harus aku? Bukankah ada banyak orang?"

"Sejujurnya memang ada satu orang lagi. Kau pasti mengenalnya. Kalau tidak salah, ciri-cirinya itu rambutnya biru dan matanya seperti ocean."

"Maksudmu itu Tivian?"

"Ah iya itu. Tapi sayangnya dia tidak dalam kondisi bisa membantu sekarang. Kau pasti tahu alasannya."

"Yah aku tahu."

"Kalau begitu, mari ikut kami. Oh iya sebelumnya perkenalkan saya Harumi Sera dan dia Raon Kivanza adik dari Phoenix yang menemanimu ke sini."

"Oh.. tapi kok dia elf?"

"Kalian jangan Makai bahasa pikiran dong! Raon kan jadi nggak tahu apa yang sedang kalian bicarakan!" Protes seorang gadis dengan manik merah ruby nya yang berkilauan dibalik gelapnya malam. "Maaf raon. Aku hanya menjelaskan saja kok."

"Sudah kalian, ayo kita menuju ke tempat ratu." Ucap seorang elf lainnya. Mereka yang terdiri dari 3 elf, satu manusia, satu hewan mitologi dan juga satu vampir pergi menuju ke tempat ratu yang disebutkan oleh salah satu elf tadi.

"Phoenix boleh aku bertanya?"

(Panggil saja aku Mirai. Dan apa yang ingin kau tanyakan?)

"Kenapa adikmu itu elf?"

(Dia bukan elf jika kau memperhatikan lebih teliti. Dia adalah seorang vampir dan masalah kenapa aku berbeda ras dengan adikku adalah karena adikku meniru keturunan ibu sedangkan aku ayah. Omong-omong jangan lihat dari tampangnya. Umurnya sudah lebih dari 1000 tahun)

"Wow (•w•)? Kalau adikmu aja segitu kalau kamu?"

(lebih 1000 tahun karena sebelumnya ayahku lah yang menjadi penjaga di area ini. Tapi karena sudah terlalu tua dia mengalihkan pekerjaan nya padaku)

"Sudah sepuh ternyata (TvT)"

................

Harumi Sera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harumi Sera

Raon Kivanza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raon Kivanza
..............  



To be continued

Sang Antagonis KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang